🌾HIJRAH BAGIAN EMPAT PULUH🌾🏹

13.6K 1K 3
                                    

Aryan menepuk dahi berulang-ulang. Kepalanya mendadak pening saat berhasil menginjakkan kaki pada lantai basement mansion Adams Family.

Hari ini dia harus datang sendirian ke kantor. Nichole tengah ada urusan untuk bertemu salah satu klien penting, breakfast bersama sembari membahas segala sesuatu yang menyangkut pekerjaan.

Awalnya Aryan di ajak oleh Nichole untuk ikut dengannya, menggantikan sang sekretaris. Namun Aryan menolak dengan alasan ingin melihat evaluasi tentang rencana peluncuran produk yang In syaa Allah akan di laksanakan bulan depan. Karena hasil dari pemantauan Summer akan proses pembuatan produk tahunan kali ini diperkirakan akan selesai dalam waktu dekat, karena itu semalam di saat waktu pulang sudah dekat Nichole malah mengajak anak-anak manajemen untuk rapat dadakan perencanaan launching produk tahunan.

Aryan tak heran lagi dengan sepupunya yang suka seenaknya itu.

Langkah kaki Aryan menapaki ubin-ubin lantai basement. Sebenarnya Aryan sempat tercengang melihat penampilan basement keluarga Adams ini, dahulu saat terakhir kali dirinya menginjaki basement. Lantainya masih berupa semen halus dan sekarang sudah di ganti ubin keramik.

Lelaki itu menghela nafas melihat satu-persatu mobil dengan model dan pastinya berharga fantastis. Bahkan di samping kanan mobil yang terparkir itu di jelaskan nama, tahun beli bahkan harga. Hanya kurang SPG saja, kalau seandainya ada perempuan dengan pakaian rapi berdiri lalu tersenyum menawarkan kehebatan mobil kepada pelanggan maka basement ini sudah di pastikan akan jadi showroom mobil sport.

Bagimana tidak, dilihat dari banyaknya mobil dan juga tata letak mobil-mobil di sini membuat Aryan langsung berspekulasi saat memasuki basement, jika tempat yang ia pijaki sekarang ini adalah showroom mobil karena lantainya keramik.

Langkah lelaki itu jatuh pada satu mobil jeep yang pernah di bawa oleh Summer ke pesantren saat ingin menjenguk Aqueena yang sakit dulu. Tapi Aryan berfikir dua kali untuk membawa mobil jeep ke lingkungan perkantoran. Mobil itu lebih cocok di bawa untuk on the road.

Kali ini langkah Aryan terhenti pada salah satu hypercar yang diyakini salah satu produk lamborghini, dari modelnya Aryan sudah dapat menebak. Iris kecoklatan lelaki itu melirik plang bertiang di samping mobil.

Lamborghini Aventador SVJ Roadster Grigio Telesto dengan harga 22,5 milyar rupiah. Aryan meringis sendiri membaca nominal harga yang tertera di sana. Keluarga ini sangat kaya, harga mobil di sini paling murah 800 juta dan paling mahal 226 milyar. Bagus, memikirkan itu Aryan mendadak mual.

Tidak, lamborghini dengan model pintu gunting ini tak membuat Aryan tertarik sedikitpun 'tuk membawanya ke lingkup perkantoran.

Kembali Aryan melanjutkan langkah, tiga mobil dengan model hampir serupa dia lewati begitu saja. Hingga langkahnya benar-benar terhenti saat iris kecoklatan miliknya menangkap salah satu mobil dengan model simple, berbeda dari mobil-mobil lainnya.

"Mercedes benz c200 AMG," eja Aryan membaca nama mobil di plang bertiang. Hingga saat pandangannya jatuh pada nominal harga, Aryan spontan menipiskan bibir.

"960 juta, see ... setidaknya belum sampai satu milyar." Aryan menghela nafas, menarik kunci yang berada di belakang plang nama mobil. Aryan memasuki kendaraan berwarna abu-abu metalik itu, membawa dengan lihai mobil mewah tersebut keluar dari dalam basement.

Aryan membuka kaca jendela mobil saat mendapati dua bodyguard bertubuh kekar di depan pintu masuk basement. Menundukkan kepala sebagai rasa hormat, dia menaikkan gas pada mobil setelahnya benar-benar melaju melewati taman luas mansion dengan air mancur besar dengan patung cupid menjatuhkan air dari kendi.

HIJRAH [TAMAT]Where stories live. Discover now