15. Pasar malam

4 5 1
                                    

Happy reading♥

***

Seperti janjinya, hari ini Rafa mengajak Kayla ke suatu tempat untuk merayakan hari anniversary mereka yang kesatu tahun.

Mungkin bagi sebagian orang itu terlalu berlebihan. Tapi menurut Rafa, asalkan hal itu membuat Kayla-nya bahagia, mengapa tidak?

"Ayo turun, tuan putri."

Rafa mengulurkan tangannya setelah membuka pintu mobil. Kayla tersenyum dan menautkan tangannya pada telapak tangan lelaki itu.

Setelah keluar, Kayla mengedarkan pandangannya ke sekitar. Matanya seketika berbinar saat melihat dimana mereka sekarang.

"Pasar malam?" Tanya Kayla.

Rafa mengangguk, "Aku harap hari ini kita bisa senang-senang."

Kayla yang memakai hoodie berwarna merah dengan rok dibawah lutut itu segera berlari masuk, mendahului Rafa yang kini menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu.

"Hati-hati jatuh!" Peringat Rafa saat Kayla berlari semakin jauh.

Rafa mengikuti jejak Kayla yang berlari entah kemana, hingga matanya menangkap gadis itu berhenti di sebuah penjual permen kapas.

"Mau?" Tanyanya.

Kayla mengangguk, setelah itu Rafa memesankan satu permen kapas berwarna merah muda untuknya.

"Makasih," ucap gadis itu.

Setelah membayar, Rafa mengacak rambut Kayla dengan gemas. Terkadang Kayla bisa bersikap dewasa, tapi terkadang ia juga bisa bersikap kekanak-kanakan seperti itu.

Mereka berjalan mengelilingi seisi pasar malam sambil menunggu Kayla menghabiskan permen kapasnya. Kemudian mereka duduk di sebuah kursi yang ada di sana.

"Mau beli apa lagi, hm?" Tanya Rafa.

Kayla menggeleng, "Nggak mau apa-apa, kita naik bianglala aja, yuk?"

Rafa yang mendengar permintaan Kayla sontak saja dibuat bingung. Bagaimana tidak? Biasanya Kayla tidak pernah mau diajak naik satu wahana pun. Alasannya karena gadis itu sedikit phobia ketinggian.

"Kamu yakin?" Rafa memastikan.

Kayla mengangguk, "Aku pengen belajar melawan ketakutan."

"Yaudah, tunggu sebentar. Aku beli tiket dulu," ucap Rafa yang segera pergi membeli tiket.

Tak membutuhkan waktu lama Rafa kembali sambil membawa dua buah tiket di tangannya. Mereka berdua mendekati wahana dan mulai memasuki salah satu gerbong.

Saat bianglala mulai berputar, Kayla menggenggam tangan Rafa. Ia mulai ketakutan saat gerbong mereka berada di atas. Sedangkan Rafa tersenyum sambil melihat pemandangan sekitar dari atas.

"Sayang, lihat keluar bagus banget." Ucap Rafa.

Kayla menggeleng, matanya masih terus terpejam. "Nggak mau, aku takut."

"Lihat dulu, kamu pasti suka."

Sekali lagi gadis itu menggeleng, sungguh ia sangat takut. Tangannya beralih memegang lengan atas Rafa. Lelaki itu mengusap punggung tangannya dengan lembut.

"Nggak usah takut, apa yang menurut kamu mengerikan belum tentu begitu."

Setelah Rafa mengatakan itu, Kayla memberanikan diri membuka matanya. "Berapa putaran lagi?"

"Aku nggak tau, kita baru aja naik. Nikmatin aja dulu," kata Rafa.

Kayla mulai melirik ke luar. Ia sungguh sangat penasaran seperti apa pemandangan dari sana. Dan yap, matanya seketika berbinar. Ia melihat banyak lampu berwarna warni di berbagai tempat, juga banyak wahana lain yang bisa ia lihat dari atas.

"Rafa!!! Disini indah banget!!" Pekik Kayla kegirangan.

Melihat itu membuat Rafa tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia mengacak rambut Kayla yang sengaja digerai.

"Udah aku bilang, Kayla. Apa yang menurut kamu mengerikan belum tentu begitu, buktinya sekarang kamu bisa lihat kan pemandangan dari sini indah," ujar Rafa.

Kayla mengangguk, "Kamu bener."

Setelah beberapa putaran akhirnya wahana berhenti dan kedua orang itu keluar dari gerbong. "Kemana lagi?"

Kayla mengetuk dagunya dengan jari telunjuk pertanda sedang berpikir. "Beli ice cream, gimana?"

"Oke, kita cari yang enak."

Kedua orang itu akhirnya menemukan seorang penjual ice cream terdekat. Setelah membelinya, mereka duduk di sebuah bangku sambil menikmati suasana pasar malam.

"Kapan-kapan kesini lagi, ya?" Ucap Kayla sambil kembali memakan es di tangannya.

"Iya, kapanpun kamu mau." Jawab Rafa, "Lain kali kita coba wahana lain yang lebih menantang."

Kayla mengerucutkan bibirnya, "Aku gak berani coba yang lain."

"Dasar penakut," gumam Rafa sambil terkekeh.

Mendengar perkataan Rafa membuat Kayla mendelik padanya. Tiba-tiba suatu ide terlintas di kepalanya. Senyum miringnya mulai mengembang.

"Kayla!!" Pekik Rafa saat Kayla mengotori hidungnya dengan es yang ia makan. Sedangkan gadis itu tertawa melihat wajah kesalnya.

Rafa membalas perbuatan Kayla dengan melakukan apa yang dilakukan gadis itu tadi. Mereka saling menyerang satu sama lain hingga membuat pengunjung lain memperhatikan mereka.

"Rafa!!!"

"Ettt... Gak kena!!" Ujar Rafa sambil menjulurkan lidahnya.

"Rafa!! Ngeselin banget!!" Kayla berlari mengejar Rafa yang kabur. Ia ingin balas dendam karena lelaki itu mengotori hampir seluruh wajahnya.

Tiba-tiba saat Kayla masih sibuk mengejarnya dari belakang, Rafa berbalik dan melihat gadis itu hampir mendekat. Ia sengaja berhenti dan menunggunya.

Sedangkan Kayla yang berlari kencang hampir mendekati Rafa yang berhenti mendadak membuatnya menubruk dada bidang lelaki itu. Tanpa disangka, Rafa tiba-tiba mengangkatnya seperti anak kecil dan berputar di tengah keramaian.

"Aaaaa!!!! Rafa berhenti!!!" Teriak Kayla sambil memukul dada Rafa.

Karena tidak tahan dengan teriakan Kayla, Rafa menurunkannya sambil menatap gadis itu dengan tatapan penuh kasih sayangnya. Lelaki itu mengecup kening Kayla cukup lama, "Happy anniversary, sayang."

***

Rafa sweet banget gila😭

Oke deh, see you di next chapter!!♥

GARIS TAK BERUJUNG ✔Where stories live. Discover now