Bali 3 (cerita Lathifa)

5.7K 670 12
                                    


Gibran menatap istrinya pengertian, lihat, sebegini gugupnya lathifa bersiap untuk menceritakan kehidupan masalalunya.

" Fa, mas gapapa kalo emang kamu belum siap, mas janji gak diemin kamu lagi kayak tadi" saran Gibran tidak tega.

" gapapa mas, Ifa lagi mikir mau mulai dari mana "

" udahh tenang dulu, gak perlu segugup itu Fa, seburuk apapun masalalu kamu, Insyaallah mas gak akan menghakimi kamu" ucap Gibran menenangkan .

" Mas" panggil Ifa lirih

" iya?"

" kenapa dari awal mas melamar Ifa dirumah sakit juga dihadapan uti sampai mas menikahi Ifa hari ini, mas dan keluarga gak pernah nanya masalah orang tua ifa?" Tanya Ifa ragu.

Gibran diam, bukanya tidak ingin bertanya atau tidak kepikiran, jujur saja sejak awal bunda nya pernah menanyakan dimana kedua orang tua lathifa padanya, gibran yang juga tidak tau dimana orang tua lathifa hanya mengambil asumsi kalau orang tua istrinya ini meninggal.

" mas kira orang tua kamu udah gak ada kayak ayah mas Fa, mas sempat mau bertanya dihari mas melamarmu secara resmi waktu itu, tapi melihat mu yang sudah menangis dipelukan uti, mas ngerasa kalau mas menanyakan itu, hanya akan menambah kesedihan kalian" jawab Gibran ragu

Lathifaa menundukk ragu, ia meremas ujung bajunya guna mengurangi kegugupan nya.

" sekarang mas tanya sayang, kamu jangan tersinggung, tapi dimana ibu dan ayah mertuanya mas?" Tanya Gibran memegang pundak bergetar istrinya.

" m..mas, Ifa gak tau harus mulai cerita dari mana, Ifa takut mass" ucap Ifa memelas

Gibran mengangguk menyakinkan istrinya, matanya seolah berkata 'percaya sama mas', dan itu meruntuhkan pertahanan Lathifa.

" Uti punya dua putra kembar mas,  mereka kakak beradik identik, tapi keduanya ayah Ifa hikss" cerita Ifa terisak

" ha?" Bingung Gibran.

" Ifa malu masss" tangis ifaa derass

Gibran yang masih belum mengerti hanya bisa memeluk istrinya sayang, apa yang terjadi dimasa lalu, kenapa kedua anak uti bisa menjadi ayah dari istrinya.

" anak pertama uti nama nya Jaya Ismail dan anak keduanya Jaka Ismail, mereka kembar mas" sambung ifaa setelah berhasil meredakan tangisnya

"  kembar? " Gibran mengingat nama yang ia sebut setelah nama istrinya, yahh Jaya Ismail, itu artinya ayah istrinya adalah anak pertama uti.

" awalnya ibu Ifa pacaran sama om Jaka, hubungan mereka sudah sangat lama tapi rahasia, tidak ada satupun dari pihak keluarga yang tahu tentang hubungan keduanya"

     Gibran diam, bagaimana bisa pacaran nya dengan  jaka tapi malah menikahi jaya.

" karna ketidaktahuan masing masing keluarga, akhirnya ibu dijodohin sama salah satu anak uti, ibu pikir yang dijodohkan dengan nya itu om jaka, tapi ternyata ayah " lirih ifaa menunduk

" saat tau itu ayah, ibu menolak keras, ibu hanya ingin om jaka, tapi karna pernikahan sudah diatur ibu dipaksa melanjutkan pernikahan itu"

" ibu memohon pada uti untuk nama ayah yang sudah ditulis diundangan diganti dengan nama om jaka, karna ibu hanya mau menikah sama om jaka"

" awalnya Uti berpikir untuk mempertimbangkan permintaan ibu, tapi om jaka menolak, dengan alasan om jaka tidak enak karna ayah sudah terlanjur mencintai ibu waktu itu"

" ibu tidak terima mas, setelah pernikahan selesai dilangsungkan ,ibu jadi membenci ayah dan om jaka sekaligus dan merasa di permainkan"

" tapi akhirnya kebencian ibu tetap kalah dengan cintanya, ibu masih berusaha menemui om jaka dibelakang ayah"

PENGACARA HALAL KU Where stories live. Discover now