Tanya

4.1K 482 3
                                    


Ifaa merapikan piring dimeja makan dengan raut yang berbeda dari kemarin, pagii ini senyum nya merekah indah sekali, semangat nya kembali, dan Harinya seolah cerah lagi.

" udah nih, sarapan yuk" ajak Ifa pada Gibran yang baru keluar kamar

" duh cantik banget sih bu, masih pagi jugaa" puji Gibrann gemas

Lagi lagi pipi putih Lathifa berubah warna,

" hahahah kamu kayak masih pengantin baru aja sih yang,  dipuji masih malu, di ajak itu juga malu, padahal malu malunya mau " tawa Gibrann

" bukan Ifa yang masih kayak pengantin baru, tapi mas yang udah kayak pengantin lapukan, masih pagi bisa bisanya puji Ifa kayak gitu"

" hahah dapet dari mana tuh pengantin lapukan?"

" udah ahh, mau makan gak? Kalo gak, jatah mas ifa kasih kucing tetangga nih" ancam Ifa kesall dan malu

Gibran kicep, ia menggenggam piringnya kuat, siapa yang rela masakan enak istrinya dicicip kucing tetangga, hellowwww Gibran ajaa ketagihann, apalagi kucing ntar, bisa bisaa jadi tanggungan seumur hidup tu kucing.

Ifa trrsenyum tipis melihat suaminya yang menurut.

" mas kapan berangkat?" Tabya Ifa memulai pembicaraan

" kemana?" Tanya Gibran bingung

" Sulawesi"

" ohh kamu beneran kasih izin mas?"

" emangnya boleh bercanda?" Tanya Ifa antusias, jika Bisa ia ingin menarik izin nya semalam,

" lohh?"

Lathifa kembali meredup,.. ia tidak lagi menunjukan ke antusiasan nya ketika melihat wajah bingung suaminya.

" kamu kenapa? Masih ada yang ganggu pikiran kamu?" Tanya Gibran memastikan

Ifa menggeleng.

" kamu udah janji loh yaa, katanyaa mau terbukaa kan?"

" lohh emang nya semalem Ifa kurang terbuka gimana lagi?" Tanya Ifa jahil

Gibran kaget dengan candaan istrinya.

" hehhh..." tegur Gibran spontann

Tawa Ifa meledak

" muka nya tolong dibiasain dong pak hahahh,, kalo matanya keluar gimana, Ifa gak mau loh yaa kalo nanti mas nyuruh Ifa nangkep matanyaa"

Gibran sempat melanjutkan ke kagetan nya, kini berganti senyum manis di bibirnya, lihatt lahh, rumah tangga mereka masih se harmonis dan sebahagia ini  walau belum adanya buah hati ditengah tengah mereka, lalu kenapa orang asing yang tidak tau apa apa malah berusaha merenggut kebahagiaan keluaganya dengan pertanyaan pertanyaan yang menurut Gibran tidak penting dan terkesan ikut campur urusan rumah tangga orang.

" udah? Udah puas ngetawain suaminyaa?" Tanya Gibran lagii

Ifa berusaha meredakan batuknyaa, sesekali ia terkekeh tipis di sela usahanya.

" haha puas banget mas"

" Bahagia banget kamu?"

" lah iyaa jelas dong, haha, istri mana yang gak Bahagia kalo suaminya se ehem mas" jawab Ifa ambigu

" ehem apa heh, kamu jadi nakal yahhh" tawa Gibran

" lahh mas kan Liarr, kalo Ifa nya  jinak, gak cocok dongg haha"

" hahaha  pinter banget sihhhhh istrikuuuuuu" Gemas Gibrann mencubit pipi Ifaa

Ifaa tersenyummm, Gibran mematung dibuatnyaa, karnaa yaaaa memang semanis itu, Gibran penasaran, mungkin istrinya ini bukan tercipta dari gumpalan Darah, melainkan dari gumpalan Gulaaa,,,, apalah hahahah

PENGACARA HALAL KU Where stories live. Discover now