PART 06

2.6K 270 1
                                    

( 18+ )

-

Dua sejoli itu udah dandan ganteng buat pergi ke acara ultah nya si April. Disini Zeno yang paling gercep, ngajak Kana dari sore hari dan ngatur ini itu. Sekarang mereka sudah sampai di tempat acara, berbaur dengan teman-teman nya yang lain.

Nggak salah sih, banyak temen yang di undang ke acara ini. Toh April juga Ketos, pasti terkenal.

"Minum gak?" tanya Leon yang udah berdiri di dekat meja bar. Kana setuju-tuju aja, buktinya kalau Zeno nggak keburu tahan dia Kana udah minum anteng sama si Leon.

"Ngadi-ngadi, nanti lo teler siapa yang susah hah??" sewot Zeno natap tajam ke arah Leon.

"Yeu posesif bet jadi cowok" nyinyir Leon.

"Segelas doang elah" suara Kana pada akhirnya terdengar. Acara tiup lilin udah selesai dari tadi, sekarang tinggal party-party. Yakali Kana nggak minum, ngapain dong dia dateng ke party kalau bukan buat senang-senang??

"Hm serah deh. Gw mau ngasih kado dulu" kata Zeno langsung berubah pikiran. Anak itu langsung pergi meninggalkan Leon dan juga Kana.

"Tahan lo punya tetangga kayak gitu?" celetuk Leon sambil nyodorin segelas minuman beralkohol kepada Kana. Kana mendengus malas, ngambil tuh gelas dan langsung meminumnya.

"Tahan gak tahan harus bisa tahan dah gw" pungkas Kana.

Di pertengahan mereka yang sedang bincang-bincang, ada Sean yang datang nyamperin mereka berdua. Lebih tepatnya, Arkana. Sumpah demi apapun, Kana eneg liat senyuman si Sean yang selalu tampil di wajah nggak berdosanya kayak gitu.

"Malam" katanya.

"Ekhem" Leon berdehem. "Na gw cabut dulu, nyamperin Arjun" katanya, Kana ngangguk.

"Udah tau ini malem, masih aja ngomong" ketus pemuda berambut coklat itu dengan nada tidak suka. Sean terkekeh pelan, mengusak rambutnya ke belakang.

"Masih galak ternyata"

"Hem"

Sean ikut ngambil gelas yang ada minuman nya, kemudian neguk tuh gelas sampai habis. Kana yang mandang itu cuman nampilin ekspresi datarnya. Karna nih cowok harga dirinya jatuh di depan banyak orang.

"Mana temen lo yang tadi?" tanya Sean.

"Sapa? Leon?"

Sean menggeleng. "Yang biasa bareng lo"

Kana mikir sebentar, dan langsung teringat kepada Arzeno. "Zeno?"

"Yah, kenapa nggak bareng?"

"Baru aja tuh anak pergi, dari tadi juga dia disini" jawab Kana. Sean tersenyum lagi, ngambil gelas milik Kana dan langsung ngabisin sisa minuman itu. "Anj? Itu punya gw!"

"Punya lu lebih manis, jadi sorry ya?" ia terkekeh.

Kana bergidik ngeri. "Stress!!"

"Yakin lo gak mau belok sama gw?" sekarang tangan Sean udah ngeraba halus paha Arkana. Untung mereka berada di pojok, dan orang-orang lagi sibuk joget-joget di tengah sana. Kana bungkam, rasanya sensitif ketika bagian itu di sentuh.

Tepisan kasar Kana lakukan guna menjauhkan tangan Sean. "Macem-macem sama gw, cari mati lo?!" sungut Kana dengan tatapan tajam nya.

Sean tertawa karena hal itu, yang semakin buat Kana terheran. "Oh shit, baby. Lo cantik kalo lagi marah"

"Anj?!"

"Hm? Minuman lo ada obat perangsang nya. Kenapa di tahan?"

Anak itu tersentak, bola matanya melebar. Obat?? Obat apaan! Atensinya langsung teralihkan, nyari Leon yang lagi kumpul bareng Arjun. Dan anak itu terlihat muntah-muntah di kejauhan. Sekujur tubuhnya memanas, Kana kembali menoleh ke arah Sean yang berjalan mendekatinya.

[ ✔ ] Arzeno ; nominWhere stories live. Discover now