part 26

2.6K 247 4
                                    

Sedari tadi yang di lakuin Arkana cuman mendumel, ngeliatin Zeno yang lagi manjat pohon mangga. Kana tau sekarang bukan musim buah mangga, tapi aneh aja. Pohon mangga di belakang rumah nya malah berbuah.

Inget kan kaki Kana yang kalem itu masih sakit, jadi dia sengaja nyuruh Zeno yang naik ke pohon. Siapa suruh maksa Kana balikan. Pake ngancem mau patahin kaki Kana yang mulus itu.

"Itu yang sebelah ada satu lagi" teriak Kana.

Zeno yang di atas merasa di kerjain. Dia mendengus kemudian melempar dua buah mangga. "Yang pada belum mateng Na aelah, udah cukup ya?"

"Gak-!" bantah Kana. Bibir nya mencebik lucu. Zeno geram melihatnya.

"Yang mana lagi sayang?"

"Di belakang lo ada ulet"

"Anj?!" Zeno yang emang pada dasarnya phobia sama ulet bulu atau semacam nya yang langsung ke bawah. Untung dia punya tenaga super jadi jatoh nya dengan gaya. "Mana?!"

"Di pikiran lo tuh ada ulet bulu yang liuk liuk" tawa Kana pecah. Gatau lagi Zeno harus ngadepin situasi kayak gini.

"Nyebut gw Na"

"Gak peduli" katanya, membawa dua buah mangga kedalam rumah. Zeno ngelus dada nya sambil jalan ngikutin Arkana.

Di dapur, Kana terlebih dahulu nyuci mangga-mangga yang baru aja di petik sama Zeno. Memotongnya menjadi bagian-bagian yang mudah untuk di makan. "Boncabe mana?"

"Sakit perut nanti, jangan macem-macem" tegur Zeno.

"Nggak enak kalo nggak di kasih boncabe sama royko-!"

"Mau enak?" Zeno menyeringai, Kana yang polos akhirnya ngangguk. "Duduk" katanya. Kana nurut dan duduk di depan Zeno.

"Gimana?"

Zeno mengambil satu potongan buah mangga dan menaruhnya di bilah bibir Kana. "Jangan di kunyah dulu"

Mata rusanya mengerjap, bibir mereka mulai bersentuhan. Lidah Zeno bergerak mengitari serta membasahi bibir miliknya. Kemudian memakan mangga yang ada di bibir Kana. "Enak"

Wajahnya merah padam. Zeno malah nyengir ngeliat Kana lagi dugun-dugun kayak gitu.

Plakkk-!

Kena muka Zeno lagi. "Asu lo mesum-!"

"Ehh dek Nana baru nyadar kalau Mas emang mesum"

"Anj?! Zeno sialan-! Enyah-!!"

"Nggak ah" Zeno kembali nyomot potongan buah itu pakai garfu. Ngelirik ke arah Kana yang masih mengulum bibirnya. "Mau di cium lagi?"

"Ck, gak" gertak Kana kesal. "Waktu itu lo bilang gw jalang, rendahan. Kenapa malah minta balikan? Maksa juga" ia kembali mengungkit hal yang menurutnya masih mengganjal di hati.

Zeno terdiam sejenak. Menarik napas sedalam mungkin sebelum menjawab perkataan Kana. "Hah . . gw cemburu" gumam nya.

"Sama Arjun?"

"Sean lah"

"Ooh, kirain sama Arjun" seru Kana sengaja. Mulai memakan mangga yang ternyata manis. Besok-besok kalau berbuah lagi, suruh Zeno aja yang metik buat dirinya.

"Maaf ya?"

"Hem"

"Serius by" Zeno masih merasa bersalah dengan hal itu. Mengangkat tubuh Kana yang mungil dan mendudukkannya di pangkuan miliknya. "Yaudah, kata maaf emang terdengar basi di telinga lo. Tapi gw serius. Gw cuman nggak bisa ngontrol emosi gw"

[ ✔ ] Arzeno ; nominWhere stories live. Discover now