part 27

2.5K 238 12
                                    

Peluh membasahi keduanya, seragam sekolah yang di kenakan mereka berdua sudah tidak rapi lagi. Bahkan seragam yang di pakai Arkana seluruh kancing nya sudah terlepas.

Kejantanan milik Arzeno masih menancap di lubang nya setelah pelepasan berakhir. Wajah Kana memerah total. Heol, mereka melakukan nya di dalam toilet.

Kana ingin protes kepada Zeno yang tiba-tiba saja menyeretnya ke toilet dan meminta jatah nya disini. Nggak elite.

Tubuh kecilnya bersandar pada bidang dada milik si dominan. Matanya terpejam, napasnya berderu ribut. Persetan dengan dia yang masih menyayangi Arzeno. Kalau tidak, mana mau Kana melakukan ini lagi.

Tubuhnya bisa remuk!

"Yakin mau kuliah di Jepang?" tanya Zeno dengan suara serak namun terdengar sexy di gendang telinga Arkana.

Kana mengangguk.

"Mau ninggalin gw gitu?"

Kana menggeleng, kemudian mendongak dan mengecup rahang tegas milik Zeno. "Eum, bukan gitu"

"Terus apa kalo bukan gitu?" obsidian hitam nya mengkilat seperti kilatan petir di antara malam yang gelap. Kana meringis ketika hendak menegakkan tubuhnya.

Ingat, milik Jeno masih di dalam!

"Sshh, Zeno" mata rusanya terpejam sementara. "Gw cuman mau ngejar mimpi gw"

"Mimpi apa?"

"Ketemu Kaneki Ken"

Mendengar itu Zeno menggeleng terheran. Mengeratkan pelukannya di pinggang ramping Arkana. Kulit putihnya sudah di jamah dan banyak bekas tanda kemerahan milik Zeno di tubuhnya. "Gw serius babe"

"Eunggh, bisa di keluarin engga??" katanya memohon. Zeno menggeleng, mengecup bibir Kana yang sudah membengkak karna ulahnya.

"Nope, jawab dulu"

Submisif cantik itu merenggut kesal. "Gw nggak mau tinggal sendirian di rumah! Gw mau ke Jepang nyusul Papa sama Mama" dumelnya sambil sesekali menghindar dari ciuman Zeno yang masih terselimuti nafsu. "Zen ihh! Jangan sampe gw treak ya"

"Ck" lelaki itu berdecak kesal. "Kan ada gw yang bisa jagain lu Na"

Bola matanya memutar jengah. "Bisa habis gw tiap malem di makan sama hypersex kayak lo" sungut nya.

Zeno menyeringai. Perangai nya mirip seperti pedofil membuat Kana tercekat dan tidak bisa bergerak. Zeno memajukan tubuhnya, menjilat daun telinga Kana kemudian berbisik di telinganya. "Of course babe. Emang itu tujuan gw" kemudian dia terkekeh.

Wajah Kana merah padam sampai telinga nya ikut memanas.

"Persetan Arzeno!"

"Haha"

Mereka berdebat di dalam toilet yang memang jarang di kunjungi oleh orang-orang, karena letaknya yang lumayan jauh dan berada di sudut gedung yang katanya angker. Arkana mendengus sebal, membiarkan Zeno kembali merapikan bajunya.

"Gw gak mau ke kelas, nanti Defa sama Arjun curiga"

"Iya, gw emang niatnya mau bawa lo bolos kok"

Kana mengangguk patuh. Mereka pergi ke pintu belakang sekolah yang akan menjadi salah satu tempat untuk pergi membolos. Zeno menuntun lengan nya layaknya anak kecil.

"Motor lo?"

"Gapapa, besok gw bawa"

Kana ngangguk dan terus berjalan di samping Zeno sampai mereka keluar dari kawasan sekolah. Dia jadi teringat waktu dulu sebelum mereka berpacaran, Zeno juga meninggalkan motornya demi dia.

[ ✔ ] Arzeno ; nominWhere stories live. Discover now