Ini hanya spoiler saja ya, jadi isi setiap chapter itu gak full. Untuk melihat full version-nya, kalian bisa membeli PDFnya.
Kenapa dijual PDF? Karena bagaimanapun saya butuh sedikit dukungan finansial dari kalian, dan gak semua judul cerita juga yang saya buat ke dalam bentuk PDF, jadi kalian masih memiliki lebih banyak cerita yang bisa dibaca secara gratis di lapak saya. Terima kasih ❤🥰
***
Lee Jiyoung, manager baru untuk Sun Green Football Club, sebuah club sepak bola dari Universitas Donghwa. Member club itu terkenal berbakat dan genius di lapangan hijau.
Tapi member club juga cukup sulit diatur, terutama tiga anggota inti terbaik, Axel, Jasper dan yang termuda, Jisoo.
Club sendiri telah berganti lebih dari lima manager dalam setahun belakangan.
Apakah Jiyoung yang aslinya adalah seorang gay, seorang pemuda arogan dan kerap berfantasy nakal tentang tubuh para pria ini bisa beradaptasi dengan member club yang cukup sulit diatasi?
***
Jiyoung melangkah mundur, semua kata-kata penuh amarahnya tadi menguap entah ke mana. Ia menelan kasar air liurnya kala ketiga pemuda itu kini menatapnya dengan tatapan aneh.
"Jiyoung Sunbae, tidakkah kau merasa gerah dengan pakaian formalmu itu?" Axel Kim mendekat.
"Kau nampak berkeringat, Sunbae!" Jasper Jung kini telah ada di belakangnya, menggenggam pinggang rampingnya.
"Kau, butuh relaksasi, Jiyoung Sunbae!" Park Jisoo meraih dagunya dan berbicara sangat dekat di depan wajahnya.
Kedua kaki Jiyoung gemetar, bayangan-bayangan nakal yang kerap melintas setiap melihat tubuh-tubuh kekar ini tiba-tiba menjadi bayangan ketakutan ketika itu benar-benar terwujud.
"Kau nakal, Sunbae!"--Jisoo
"Mari kita wujudkan fantasy erotismu, Sunbae!"--Jasper
"Mendesahlah, teriakan nama kami, Sunbae!"--Axel
***
Ditulis pada: 20/06/2020
❤ Treseluf4ntasy ❤
YOU ARE READING
Our Beloved Manager
General FictionLee Jiyoung tak suka pada pria tampan karena pria tampan selalu membuatnya berpikiran liar. Jiyoung juga sedikit memiliki pengalaman buruk dengan mantan kekasihnya yang tampan, yang ternyata hanya menjadikan dirinya sebuah permainan. Tapi di suatu k...
