7. Rencana Tiga Seme

666 97 2
                                    


Ini tidak akan publish full di Wattpad ya, Guys. Ini hanya spoiler saja, fullnya bisa kalian baca di versi PDFnya. Adapun info tentang cara pembelian, harga serta judul-judul yang dijual PDF, kalian bisa temukan di book saya (INFO PDF).

****




Seoul International High School, lima tahun yang lalu.



Park Yerim's POV

"Jiyoung ah, kau pulang dengan siapa semalam? kenapa kau meninggalkanku? Aku menyejajari langkah Jiyoung, sahabatku, kami berdua baru saja melewati gerbang sekolah.

"Maafkan aku, semalam eomma bilang menungguku untuk makan malam," kudengar ia menjawab, kutatap wajahnya lekat, jelas ia tidak jujur, kudekati wajahnya, sangat dekat nyaris mencium ujung hidungnya. Kedua mata cantiknya membulat, ia tahu jika aku tak gampang untuk dibohongi.

"Kau-bohong!" Ejaku kesal, dia menghela napasnya. Ia tahu tak akan bisa berbohong padaku, lalu perlahan ia mengangguk, "ne, aku pulang dengan seseorang!"

Ah, aku benarkan? Jiyoung tak akan pulang meninggalkanku jika dia tidak bersama orang lain. Rumah kami searah, bus kami pun satu jurusan. Sahabat sejak JHSku ini sok ingin mengibuliku eh?

"Siapa?" Meski aku sudah mencurigai seseorang, tapi tetap aku harus mendapatkan kepastian darinya.

"Huh?" Dia malah balik bertanya padaku. Aku mengerutkan keningku, anak ini sok tidak mengerti yang kutanyakan.

"Kau semalam pulang dengan siapa?" tanyaku dengan sedikit kesal. Aku kesal dengan sebuah rahasia di antara kami. Kulihat ia menggigiti bibirnya, tanda ia sedang gelisah.

"Ckk, kau itu pemegang sabuk hitam karate, tapi kau selalu gugup dan canggung, jadi katakan dengan siapa kau pergi semalam?"

"Gray Hwang!" Ia menjawab cepat, aku terpana! Jadi tebakanku tidak salah tentang Gray yang nampak aneh kan?

"Jadi kecurigaanku benar? Gray sialan itu mendekatimu?" Tanyaku, kulihat wajahnya berubah. Ada raut kaget, ia syok karena ia tak sengaja menjawab bentakanku dan juga mungkin kesal.

"Jiyoung ah, jangan mau didekati oleh Gray, dia akan menjadi pengaruh buruk bagimu!" Aku berkata ketus, tentu aku tahu komplotan siswa tak beretika itu. Gray Hwang bukan namja sopan. Ia termasuk siswa kurang ajar yang sayangnya adalah anak orang kaya. Kulihat tubuhnya gemetar, aku tak mengerti kenapa ia begitu. Kusentuh pundak kurusnya, ia berjengit, menatap mataku dengan tatapan berkaca-kaca, aku bingung, Jiyoung kenapa?

Hari itu kami lalui dengan tenang, belajar seperti biasa, meski kelas kami berbeda tapi itu tak mengurangi kadar persahabatan kami. Persahabatan yang bisa dibilang mustahil terjalin di antara anak laki-laki dan perempuan. Semua orang yang mengenal kami kerap berpikir jika ada sesuatu di antara kami, karena tak mungkin ada yeoja dan namja yang sangat dekat namun tak memiliki hubungan khusus.

Itu tidak benar, karena kenyataannya aku dan Jiyoung murni hanya bersahabat. Kenyataannya adalah, aku telah lama menyukai orang lain, dan kenyataan terbesarnya adalah, Jiyoung terlahir sebagai seorang pria namun ia tak menyukai wanita. Jiyoung itu gay. Dan setahuku, Gray Hwang adalah cinta pertamanya sejak kami baru memasuki tahun pertama SHS ini.

Aku dan Jiyoung memiliki ikatan yang kuat sebagai sahabat. Dia adalah satu-satunya orang yang memahamiku, demikian juga aku, hanya akulah satu-satunya orang di sekolah yang mengetahui rahasia hidupnya itu. Aku pula yang menyuruhnya untuk menjaga rahasia orientasi seksualnya itu setidaknya sampai ia dewasa dan kuat menghadapi dunia.

Aku mencoba percaya padanya, mencoba meyakinkan kalau Jiyoung tak mungkin akan terpengaruh oleh apa pun yang Gray Hwang maksudkan padanya. Gray bukan orang baik, dia bukan orang yang tepat untuk Jiyoung, itu saja!

Our Beloved ManagerWhere stories live. Discover now