45- Non-blood Related Brothers, Ends with Blood

431 75 67
                                    


"Auch!" Yunho menyentuh pipinya.

"Pfft, that punch didn't even hurt!" Yunho mengekek, dia memandang Hwari yang berada di atas lantai.

Hwari sempat memberikan Yunho pukulan walaupun tidak kuat, namun cukup untuk membuat jarak diantara dia dan Yunho.

Sekarang, bibir Hwari luka, hidungnya juga berdarah, wajahnya kelihatan kusut.

Dihadapan dia ialah Yunho dengan pisau yang mempunyai darah Hwari yang menitis.

Yunho berdiri lalu melangkah dengan lebih dekat.



Dup


dap


dup


dap


Jantung Hwari berdebar, situasi seperti tidak memihak kepada dirinya. Jika ini berterusan, dia mungkin akan mati di tangan Yunho.

Tetapi Hwari tersenyum apabila memikirkan idea yang dia akan mati. Entahlah, Hwari juga tak tahu yang dia nak mati atau tidak, tapi yang penting dia tak dapat nak mengalirkan air mata, Hwari juga penat.

Penat yang setiap hari dia mungkin akan berdepan dengan aksi sebegini.


Yunho memegang leher Hwari dan menolaknya ke lantai agar Hwari terbaring dengan kasar, Yunho memanjat ke atas badan Hwari dan duduk di atas gadis itu.

"This feels familiar." Hwari berkata, memori buruk pertamanya bermain semula di peti minda, San juga selalu duduk di atas dia.

"Aren't you scared?" Yunho bertanya apabila melihat Hwari yang tersenyum.

Mata Hwari yang berlegar tadi memandang tepat ke arah Yunho dengan berani.

"If you spend enough time with a rotten egg, you will become one too."

Yunho mengerutkan keningnya, kenapa Hwari cakap begitu? Lalu dia sedar apa yang Hwari maksudkan. Sikap itu, membuka kotak memori yang Yunho kunci selama ini.

Perangai sebegitu mengingatkan dia kepada seseorang.

"Kau... mengingatkan aku kepada seseorang."

"She was a daring woman. Her brilliant mind play is truly something that only a true villain can do. She such a goddess.." Yunho memandang ke atas, seperti tengah memuji sesuatu atau seseorang yang tinggi darjatnya.

Kemudian Yunho memandang ke bawah kembali.

"But I won't let anyone do that to San. He is the only person I have left in this world. And you? I know you will become an obstacle. Yujin can't see anything and won't know a single thing about the things I and San do, that's why San favors her a lot. But you can see and 'choose' to be blind or snitch on us."

Bagi Yunho, Yujin buta mata sejak lahir namun bukan hati.

Tetapi Hwari, dia butakan matanya sendiri tapi bukan secara nyata, dia memilih untuk membutakan hatinya daripada kebenaran pada hari itu di balai polis.

Hwari masih memegang status seseorang yang boleh menghancurkan mereka berdua jika dibiarkan.


[C] Stockholm + San ATEEZWhere stories live. Discover now