bab 3

1.8K 224 20
                                    

Bab 3

Maafkan typo yang nyebar yaa

Happy reading ❤️❤️❤️


......


"Sumpah ya re,Lo bikin gue maluuuu. Gak ada apa tempat lain buat teriak". Greget Zia pada Rere yang sekarang sudah berada di kelas sehabis membuatnya malu di kantin.


Rere hanya diam tanpa mau merespon ucapan Zia. Pikirannya sekarang hanya satu ,apalagi kalau bukan sang tokoh utama yang seharusnya mengenalnya saat tokoh utama wanita muncul sebagai murid pindahan baru.



"Awas aja ya Lo re kali teriak lagi" ancam Zia yang bahkan tidak dipedulikan oleh gadis yang masih sibuk dengan pikirannya.



Suara bel yang berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran selanjutnya akan dimulai mulai menghentikan ocehan Zia pada Rere. Teman-teman sekelas mereka juga sudah mulai memenuhi kelas tak terkecuali seorang pemuda yang merupakan tokoh utama. Sejak awal masuk bahkan sampai duduk di kursinya pandangan nya hanya tertuju pada Rere yang tengah berfikir keras. Zia yang menyadari tatapan tersebut langsung memberitahu pada Rere dengan suara yang pelan bahkan hampir seperti berbisik. Rere yang paham akan perkataan Zia langsung menoleh ke arah pojok dimana tokoh utama pria berada. Mata tajam itu langsung bertatap dengan mata Rere yang membulat tanda terkejut.



"Ihh si anjirrr ngapain dia liatin gue segitunya? Iya gue tau kalo gue cantik  tapi jangan dipelototin gitu juga kali ganteng. Miris. Kalo aja dia bukan pemeran utama, mungkin gue udah klepek-klepek sama dia. Lah kalo sekarang boro-boro mau falling in love yang ada bakalan ketemu sama malaikat pencabut nyawa sang penunggu setiaku melebihi si doi yang tak peka akan perasaan ku padanya yang tulus ini huhuhu. Mana matanya tajam amat lagi. Apa si Rere ini punya utang ya sama dia? ihh ngeri ini jangan sampe kesemsem samaa dia deh". Setelah membatin begitu lama Rere langsung mengalihkan pandangan nya ke arah depan tepat juga saat guru memasuki kelas mereka bermaksud mengabaikan tatapan wajah tampan dengan mata tajam bak elang mengincar makanannya.


Dafa si pemuda tampan itu masih belum mengalihkan pandangan nya dari Rere bahkan sampai jam pelajaran berakhir. Rere yang menyadari tatapan mata itu hanya bersikap cuek tanpa mau menatap balik ataupun memprotes. Toh mungkin Dafa kesal padanya mengingat apa yang rere lakukan di lapangan tadi sangat memalukan ditambah dengan terbawa nya nama seorang Dafa dalam hal memalukan itu. Rere bergidik ngeri setalah sekilas melirik ke arah pojok dimana sang  idol SMA itu berada. Ngeriii cuy.



"Sweet" ucap lirih Dafa



"Hah lu ngomong apaan dah?" Ucap Ethan (temen Dafa) yang mendengar samar-samar suara Dafa.


Dafa hanya diam tanpa mau menjawab pertanyaan ethan. Sedangkan ethan yang sudah biasa diabaikan merasa maklum pada temannya itu. Toh bukan sekali ini saja Dafa begitu dirinya sudah kebal. Jadi tenang saja para pembaca yang Budiman (kiss jauh dari Ethan untuk para pembaca).


.......




Sepulang sekolah seperti biasa Rere dijemput oleh supir keluarga nya ,hal ini ia ketahui saat membaca novel. Zia juga sudah pulang dari tadi, bahkan Rere hampir 2 jam menunggu jemputan nya yang tak kunjung muncul.


"Apa emang gak ada jemputan ya? Tapi kan di novel jelas-jelas ditulis. Ishhh gimana nih? Masa iya harus jalan kaki,taksi,ojol gak ada lagi apalagi angkot mana ada angkot di dunia aneh ini. Ohh iya naik bus aja gimana? Ehh tapi jauh banget dari sini elahhh jelek amat nasib diriku yang baik hati ini hiks". Ratap Rere merasakan nasibnya yang tak kunjung baik seperti hatinya yang baik dan tulus ini. Rere orangnya sabar kok (senyum dengan sejuta beban).





Rere yang masih meratapi nasib nya dikejutkan dengan suara motor yang tengah berhenti disampingnya. Rere yang terkejut langsung menatap pada pengendara motor yang berada disampingnya. Keningnya mengernyit pertanda heran mengapa pengendara motor berhenti tepat disebelah nya. Ada apa gerangan. Tapi jika dilihat-lihat dari badannya yang oke ini pasti orang nya tampan, dan dilihat juga dari motornya pasti anak orang kaya nih. Tidak salah lagi. Harus di pelet nih.



"Naik" titah pengendara motor yang masih mengenakan helm yang menutupi seluruh wajahnya pada Rere.



Rere yang tak paham kembali mengernyitkan dahi. Ini kenapa calon mantu idaman ibu-ibu? Dia ngomong sama gue? Rere memperhatikan sang pengendara motor besar yang dibalut jaket hitam itu lamat-lamat.



Pengendara motor yang melihat tatapan menyelidik Rere padanya tersenyum tipis dibalik helm full face nya. Tanpa menunggu lebih lama dia langsung menarik lengan Rere mengisyaratkan untuk naik ke atas motornya tanpa aba-aba.


Rere yang tak siap langsung terdorong ke arah pengendara motor yang menarik lengannya, tak sempat menahan beban tubuhnya yang tak seberapa itu. Alhasil tubuhnya menabrak dada bidang yang idaman menjadi idaman setiap kaum hawa.




Rere yang tersadar kan kondisi langsung menjernihkan pikiran suci nya yang sempat ternoda sedikit barusan.




"Lo siapa sih? Kenal juga gak. Mau ngajak PDKT ya? Maaf-maaf nih ye gue udah punya pacar." Ucapnya dengan nada sombing tak lupa dengan sikap sok jual mahalnya itu.


Pengendara motor yang mendengar ucapan Rere langsung mengeraskan rahangnya. Dia langsung membuka kaca helm full face yang sedari tadi melekat di kepala nya.




Rere yang melihat wajah tampan yang sayangnya si Dafa sang tokoh utama langsung terkejut dan hendak melarikan diri dari sang malaikat maut nya, tapi sayangnya Dafa yang mengetahui niat Rere akan kabur langsung menarik lengan Rere. Rere yang hendak berlari sontak membuatnya tertarik ke arah dada bidang Dafa kembali.




"Wah dadanya keras banget. Cocok nih dijadiin suami." Pikir Rere yang tak tahu situasi, belum sadar akan keadaan yang kurang baik saat ini.




"Siapa?"


"Hah?" Ucap Rere tak mengerti.


"Ck"decak Dafa kesal



"Pacar Lo?" Tanya Dafa yang tengah kesal



"Ohh pacar gue tuh namanya Dafa altegrio Bagaskara." Ucap Rere tak sadar akan perkataan nya yang spontan. Yah benar Rere sering menghalu menjadi pacar sang tokoh utama saat di dunianya saat membaca novel aneh bin misterius itu.



Dafa yang mendengar ucapan Rere langsung tersenyum tipis. Rere yang melihat Dafa tersenyum sontak histeris dengan tak anggunnya.



" GANTENG BANGETTT YA TUHAN GA KUAT DEDEK".



"Oke." Ucap Dafa yang tak dimengerti Rere



"My girlfriend"

.......



Jangan lupa vote dan komen guys

See you next chapter ❤️❤️❤️

👇😫

DIMENSI (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang