bab 20

628 68 0
                                    

Bab 20

Typo berserakan

Happy reading ❤️❤️❤️

......

'Gue dari dunia yang sama kayak lo'

Deg

Jantung Rere berdetak kencang, saraf otak nya seketika berhenti bekerja,terlalu terkejut mendengar penuturan Sholeh yang tak pernah ia sangka.

"Maksud Lo gimana sih?ngawur Lo ya? Oh gue tau Lo kan alien jadinya dari dunia lain deh gak heran sih. Eh atau jangan-jangan Lo itu kuyang lagi,dari dunia ghaib" ocehan Rere yang masih berusaha biasa saja.

"Gue serius. Waktu itu gue lagi tidur sambil pegang buku abis baca tuh buku, judulnya aneh banget."

"....."

"Suer gak bohong gue. Isinya buku itu sama persis di dunia ini. Lo harus percaya re"

"Lo jangan ngomong aneh-aneh deh. Merinding gue" ucap Rere masih menghalau percaya pada Sholeh.

"Gue tau Lo juga sama kayak gue kan? Gue udah tau dari lama. Awalnya gue nepis hal itu tapi makin kesini alurnya makin aneh.

"Rere yang diceritain di buku harusnya ngejar Dafa bukan malah pacaran, terus Rere yang dibuku juga harusnya jadi queen bullying. Dan sekarang yang gue liat beda banget. Gue juga waktu itu denger Lo teriak soal gak mau mati dibelakang sekolah. Dan dari situ gue yakin Lo sama kayak gue re"

"L-lo jangan ngomong aneh-aneh deh"

"Percaya sama gue re"

Rere masih syok mendengar penjelasan Sholeh. Masuk akal memang, tapi apa Rere bisa percaya pada Sholeh?

"Re- rereee" Sholeh mengguncangkan bahu Rere, menyadarkan Rere dari pikirannya.

"Lo gak bohong kan?" Ucap Rere pelan.

" Gak re. Gue gak bohong. Gue udah 1 tahun lebih di dunia ini re. Awalnya gue gak mau terlibat alur, mungkin dengan ngikutin alur gue bisa balik. Eh tapi gue gak tau gimana alurnya berubah. Gue kaget denger Lo pacaran sama Dafa. Harusnya kan Luna bukan Lo. Dari situ gue merhatiin Lo sampai akhirnya gue mutusin buat temenan sama lo. Lo inget kan soal Kunti belakang hantu. Gue dari hari ke hari liatin lo, ngamatin sifat Lo yang beda jauh dari yang gue baca dibuku. Sampai hati itu gue denger Lo teriak soal Lo gak mau mati dan pengen balik ke kehidupan dulu Lo. Gue mikir dari situ dan baru sekarang gue bisa ngomong  sama lo. Kalo gak alurnya bakal berubah terus re. Dan kita gak bakal bisa balik."

"L-lo kok gak ngomong sih dari awal. Gue kira gue sendiri disini. Gue takut. Takut kalau seumpamanya gue tiba-tiba mati gimana Leh? Gue gak bisa cerita leluasa sama siapapun. Gue gak punya temen buat ngomongin ini. Gue capek Leh. " Ucap Rere dengan mata berkaca-kaca. Perasaan lega tiba-tiba saja muncul dihatinya. Dia tidak sendirian sekarang.

"Maaf re. Gue juga masih meyakinin diri waktu itu"

"Lo gak tau betapa takutnya gue" Rere mulai menangis. Sudah tak tahan berfikir dia sudah punya teman berjuang disini.

"Maaf re. Kedepannya kita hadapin sama-sama ya". Sholeh memeluk Rere menenangkannya.

Tangis Rere seketika pecah. Dia sudah tak perduli jika adapun orang yang mendengar tangisannya dia sudah tak peduli. Terlalu bahagia mendapat pengakuan Sholeh.

Sholeh hanya mengelus punggung Rere memberi rasa ketenangan.

Setelah beberapa, Rere sudah mulai tenang hanya meninggalkan sesegukan kecil. Terlihat lucu dengan hidung merah dan mata yang masih basah di pengelihatan Sholeh.

"Udah ya udah gak usah nangis deh. Lo kayak anak kecil aja re"

"Jangan liatin gue deh. Ntar Lo suka lagi"

"Dih. Suka sama lo? Gak mungkin" ucap Sholeh walau tak sejalan dengan hatinya.

"Leh kalo ngikutin alur gue bakal mati Leh. Tapi gue gak mau mati. Giamana caranya biar alur tetap jalan tapi gue gak mati?"

"Nanti kita pikirkan re. Lo mending ke kelas sana. Udah bel pulang."

"Lah udah pulang?"

"Udah barusan tadi. Lo sih nangis nya menghayati dengan sepenuh jiwa tadi."

"Bodo amat. Gue mau pulang bye"

Rere beranjak dari tempat duduknya melangkah menjauhi Sholeh yang tengah tertawa terbahak-bahak.

"GUE TAKUT BANGET LEH" teriak Sholeh berteriak mengingat ucapan Rere sewaktu menangis tadi.

Rere hanya mengacungkan jari tengahnya membalas ucapan Sholeh lalu menghilang di balik tembok sekolah.

Melihat Rere sudah tak terlihat. Sholeh mengehentikan tawanya. Pandangan nya beralih ke arah jarum jam angka 2 seketika dia menyeringai ke arah objek yang berdiri di seberang sana.

Orang itu adalah dafa. Sejak tadi dia melihat semuanya dari jauh. Tapi sayang dia tak mendengar percakapan pacarnya dengan makhluk mistis lawan bicara pacarnya.

Dafa hanya menatap datar Sholeh lalu pergi ke arah kelasnya menyusul rere, bermaksud mengajak nya pulang bersama seperti biasa.

......

Rere melangkah di koridor yang sudah mulai sepi sambil melamun memikirkan hidup nya mulai sekarang yang sudah tak sendiri tanpa mau memerhatikan jalannya.

Di tengah melamun memikirkan hidup nya, Rere tersadar ketika menabrak sesuatu yang terasa agak keras. Pikirannya mulai terkumpul kembali. Matanya menangkap sosok jangkung di depannya yang tengah melihatnya dengan tatapan lembut seperti biasa. Mungkin orang akan berfikir tatapan itu tajam. Tapi Rere mengerti itu tatapan khas seorang Dafa. Ya itu Dafa pacarnya.

"Pulang?" Suara serak nan basah pertama kali terdengar di telinga Rere.

Rere mengangguk memberi respon sambil tersenyum. Entah kenapa akhir-akhir ini, Rere selalu senang berada di dekat Dafa. Mungkin efek aura pemeran utama pikirnya.

Dafa yang mendapat respon pertanda mengiyakan langsung menggenggam tangan Rere menyilang kan jari-jari nya di sela jari-jari Rere. Sehingga tampak bertautan satu sama lain. Tanpa mau mempertanyakan apa pembicaraan Rere dan Sholeh sebelumnya.

Dafa mulai berjalan diikuti Rere disampingnya. Tangan mereka yang bertautan Dafa angkat ke arah bibirnya lalu mencium tangan Rere lembut berkali-kali. Itu kebiasaan Dafa sekarang saat bersamanya. Tiada hari tanpa tangan bertautan.

Rere tertawa kecil memerhatikan Dafa. Dirinya merasa spesial diperlakukan lembut untuk pertama kalinya oleh seseorang dan yang terpenting itu pacar pertama nya.

Mungkin jika orang melihat tingkah Dafa seperti itu pasti mulut mereka akan tercengang tak percaya pada apa yang mereka lihat. Dafa yang super duper cuek nya yang minta ampun Sekarang terlihat sangat bucin. Melewati bucinnya Jamilah dan junet si pasangan paling bucinnya se SMA Kertanegara.

......

Jangan lupa vote dan komen guys

See you next chapter ❤️❤️❤️

DIMENSI (HIATUS)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum