bab 9

1.2K 163 31
                                    

Bab 9

Typo berserakan


Happy reading ❤️❤️❤️


....


Di kamar bernuansa abu-abu tepatnya kamar sang antagonis. Sedari tadi Rere terus memikirkan alur novel dan kehidupan yang ia jalani disini. Semua berubah total. Harusnya Dafa bukan bersama Rere melainkan Luna dan juga Sholeh murid berandalan itu bahkan tak pernah muncul di dalam novel. Tapi sekarang apa? Rere bingung memikirkan alur ini mungkin sebaiknya ikuti saja kehidupan nya tapi jika mulai mengancam hidupnya maka dia akan bertindak.


Di tengah kesibukannya memikirkan alur novel,sebuah notif dari ponsel mengagetkan nya.


+6285290xxxxxx
Dmn


Rere yang tak kunjung membalas membuat pemilik nomor tak dikenal itu menghubungi nya


'Drttt'


Tanpa ba-bi-bu Rere menjawab telfon itu. Siapa tau penting pikirnya.

"Dimana" Tanya orang di seberang sana


Rere yang tak asing dengan suara tersebut berfikir

"Dafa?" Tanya Rere


"Hmm. Dimana?"

Rere sampai lupa bahwa dia tidak memiliki nomor telfon Dafa


"Rumah. Kenapa?"


"Keluar"


"Ngapain?"

"Keluar aja"

Iya deh bentar" ucap Rere tak ikhlas


Rere langsung menuju teras rumah nya seketika terkejut melihat Dafa yang sudah duduk anteng di atas motornya di depan gerbang.

"Ngapain Lo?"


"Makan"


'Duh nih anak cuek nya dah kumat'.


"Jalan?"

"Hmm"

"Males ih"

"Gak ada penolakan"

"Dih yaudah bentar"


Rere mendengus tapi tak urung bersiap.

Dafa yang ditinggalkan hanya tersenyum tipis.


.....


Disepanjang perjalanan Rere hanya diam terlalu malas membuka pembicaraan. Dafa yang notabe nya es batu juga mustahil berbicara.


Setelah kurang lebih 10 menit perjalanan Dafa memberhentikan motor nya di depan sebuah restoran mewah berkesan Eropa.


Rere yang melihat restoran itu hanya ternganga. Pikirannya seketika tertuju pada uangnya yang tak seberapa (dia tuh ngingetnya masih orang gak punya di kehidupan yang dulu).


"Daf bisa pindah gak"


"Kenapa?gak mau disini?"


"Bukan gitu. Yang ada ini malah bagus. Tapi Lo gak sayang apa sama uang lo. Disini tuh mahal daf. Mending kita ke alun-alun kota aja disana kan banyak tinggal milih mau makan apa. Ntar kalo disini baru makan porsi kecil udah 10 juta."


Dafa langsung tertawa mendengar ucapan Rere yang terlewat polos. Mood nya yang tadinya hancur langsung berubah berkat Rere.
Ah Rere nya memang yang terbaik.


"Udah gapapa. Disini aja"



"Ishhh Dafa gamau. Alun alun kota aja yuk"


"Beneran mau?" Tanya Dafa heran biasanya cewek paling suka makan di tempat yang mahal. Lalu sekarang Rere malah tak mau.


"Iya bener daf. Ntar sekalian gue yang traktir deh"


"Hmm oke tapi gak usah traktir juga"


"Nah gitu dong biar duit gue gak abis lo aja deh".



......


Alun-alun kota begitu ramai malam ini. Bagaimana tidak? Ini malam Minggu, malamnya anak muda.
Taman itu bahkan sepenuhnya dihuni anak muda yang tengah menjalin hubungan asmara. Termasuk Dafa dan Rere.


"Makan yang mana ya?" Pikir Rere sambil melihat sekitar yang begitu ramai


"Batagor mau?" Tanya rere

"Hmm boleh"


Tanpa aba-aba Rere menarik lengan Dafa ke arah penjual batagor yang berada di pinggir jalan.


"Pak batagor nya dua ya" ucap Rere memesan batagor pada penjual nya.


"Siap neng"


Mata Rere menjelajahi tempat duduk di sekitar nya. Setelah mendapat tempat yang pas tepatnya duduk menghadap langsung dengan jalan alun-alun kota.

"Silahkan dimakan neng dijamin enak atuh" ucap penjual batagor itu yang mungkin sudah memasuki kepala empat.

Rere langsung saja menyantap batagor yang di depannya.


Melihat Dafa yang hanya diam memperhatikan nya makan membuat Rere salah tingkah sendiri.

"Dafa Lo jangan liatin gue deh gak bisa makan gue kalo Lo liatin. Mending Lo makan nih batagor lebih bermutu daripada liatin gue." Ucap Rere sambil menyuap kan batagor dafa pada Dafa


Dafa yang hendak disuapi Rere langsung saja membuka mulutnya. Dan terus saja seperti itu


"Ishhh Lo makan sendiri aja. Kapan gue makannya kalo nyuapin Lo mulu hah?"


"Nanti. Siapin dulu"


Rere hanya mendengus tapi tak urung masih menyuapi Dafa.


Setelah batagor dafa habis. Rere langsung menyantap makanan nya. Rere yang tahu Dafa yang memperhatikannya makan hanya membiarkan. Masa bodo pikirnya toh gue laper.


"Re jangan tinggalin gue ya"

Rere yang mendengar ucapan Dafa langsung menghentikan makannya yang hampir habis.


"Lo ngomong apaan dah"


"Jangan tinggalin gue re. Cuman Lo alasan gue bertahan."


"Bertahan apaan sih?"


"Lo gak perlu tau. Cukup Lo disisi gue aja re. Gue cinta sama Lo"


"Lo kenapa dah?sakit?"


"Janji dulu re Lo gak bakalan tinggalin gue."


Rere mengernyit heran "iya deh janji".

"Boleh peluk?"


Rere yang kasihan melihat sorot mata Dafa mengiyakan. Dafa langsung memeluk Rere erat seakan tak ada hari esok.


"Jangan kenceng meluknya sesek ih daf" Dafa langsung melonggarkan pelukannya tanpa mau melepas nya.


"Makasi re udah mau janji gak ninggalin gue. Gue janji bakal berusaha keras buat Lo,buat kita."


"Gue sayang Lo re,cinta Lo re sekarang dan selamanya"


"Re, Lo juga cinta kan sama gue?"


Rere bingung hendak menjawab apa.


"Dafa ,ma-"


"Dafa kamu ngapain disini?"

.......

Jangan lupa vote dan komen guys

See you next chapter ❤️

👇😫

DIMENSI (HIATUS)Where stories live. Discover now