bab 16

843 96 4
                                    

Bab 16

Typo berserakan

Happy reading ❤️❤️❤️

......


Rere merenung di kamarnya sedari tadi. Kakinya selonjoran dirancangnya. Tubuhnya telentang menghadap langit-langit kamarnya. Sejak tadi pikirannya hanya tertuju pada Dafa. Kenapa dia begitu menderita? Apa karena dirinya mengubah alur novel Dafa jadi begini? Apa memang seharusnya alur harus berjalan semestinya agar Dafa bahagia? Tapi anehnya kenapa mama Dafa sudah tak ada? Apa ini versi kedua novel? Tapi mana mungkin. Di novel itu saja nama penulis tak tertera sama sekali. Seolah-olah buku itu hanya dibuat iseng seseorang. Tapi apa iya seperti itu?.

Memikirkan nya membuat Rere pusing. Sungguh ia sudah tak mengerti sama sekali tentang dunia ini. Apakah ia akan tetap mati atau tidak?

"Jangan percayai siapa pun"

Apa itu? Rere tersentak mendengar suara itu. Matanya mengarah ke segala ruangan kamarnya tapi tak ada satu pun orang disini. Apa jangan-jangan di dunia ini ada hantu?

"Siapa Lo?"

"Jangan percayai siapa pun"

"Maksud Lo apa?"

Suara itu sudah tak ada lagi. 'Jangan percayai siapa pun?' kalimat itu terus menghantui pikiran Rere. Apa ini petunjuk untuknya? Sebenarnya Rere masih ingin berharap jika bisa pulang ke kehidupan sebelumnya Rere pasti mau. Setidaknya disana dia punya teman bermain (anak panti). Ah mengingat mereka membuat Rere rindu.

'ini beneran nih cuman ngasih tahu itu doang?gak bermutu banget ini mah. Eh tapi pertandanya gak boleh percaya sama siapa pun. Apa iya Dafa boong? Tapi bekas luka itu asli'

......

Pagi ini Dafa terbangun, tubuhnya terasa lebih baik. Melihat keadaan kamar tidurnya yang bersih membuat Dafa tersenyum. Siapa lagi yang membersihkan kamarnya ini selain Rere gadisnya. Memang Rere yang terbaik.

Tubuhnya terasa lengket langsung bergegas mandi. seperti nya dafa akan sekolah hari ini. Dafa tak akan memedulikan nasihat Rere kemarin sore yang menyuruhnya tak usah sekolah hari ini.

.......

Rere terkejut melihat Dafa duduk anteng diatas motornya pagi ini padahal dia sudah mewanti-wanti dafa agar tak usah sekolah hari ini. Memang Dafa dari dulu keras kepala. Lihat saja nanti jika Dafa sakit,Rere tak akan mau merawat nya.

"Udah dibilangin jangan sekolah malah sekolah awas aja nanti sakit lagi gak bakalan gue rawat."

"Iya re iya gak bakal sakit deh"

"Gimana punggung nya?"

"Udah agak baikan kok.cuman nyeri dikit aja kalo keciprat air." Ujar Dafa jujur.

'apa Dafa juga gak bisa dipercaya? Dia gak mungkin boong kan?'

.......

Suasana koridor sedang sepi membuat Rere leluasa berjalan. Saat ini ia tengah keluar kelas. Izinnya sih ke toilet tapi bukan Rere namanya jika tak berlama-lama di jalan. Dia hanya sendiri,Zia tak mau menemani nya sedangkan yang lain Rere tak berani mengajaknya. Dafa? Tentu saja Rere tak mau.

Rere berjalan ke arah kelas mengambil arah yang jauh. Lumayan waktu termakan banyak malah membuat Rere senang. Tentu saja Rere senang, belajar membuat nya bosan.

Arah yang diambil Rere hampir mengelilingi sebagian kawasan sekolah. Jarang-jarang keliling sekolah kalau tidak sekarang?kapan lagi? Pikiran Rere memang beda dari yang lain.

Berjalan sendiri, menikmati waktu sendiri ah sungguh menyenangkan sekali bukan? Rere merasa seperti satpma sekolah saja yang selalu berkeliling memeriksa keadaan.

Rere sudah melewati koridor kelas 10, dihadapan nya sekarang dipenuhi dengan beberapa ruangan ekskul sekolah. Suasana yang sepi membuat bulu kuduk Rere berdiri. Apa ini karma bolos belajar?

Sebuah kertas jatuh tepat di depan Rere. Kepala nya mendongak ke arah atasnya tapi tak ada apa-apa.

Tangannya perlahan memungut kertas yang jatuh tepat di sepatu nya itu.

Rere tersentak mendapati tulisan yang ada di kertas itu. Tulisan bertinta merah menambah kesan horor di kertas itu.

'Jauhi pemeran utama'

Tulisan itu membuat Rere bingung campur ngeri. Apa ini petunjuk lagi?

Apa dengan cara ini Rere bisa hidup? Atau kembali ke kehidupan sebelumnya?

Lalu pertanda semalam apa ia tak boleh mempercayai siapa pun dan menjauhi pemeran utama? Atau menjadi antagonis kembali?

Seketika pikiran Rere menangkap satu maksud petunjuk-petunjuk ini. Rere sudah tak bisa berfikir lagi. Dia mengantongi kertas itu lalu berlari ke arah kelas nya. Dirinya benar-benar takut sekarang. Dipikirin nya hanya terlintas satu pertanyaan.

'apa ada orang lain yang sama sepertinya? Yang berasal di dunianya lalu masuk kedalam novel ini?'

........


Oh iya mampir kuy di cerita baruku siapa tau suka

Jangan lupa vote dan komen guys

See you next chapter ❤️❤️❤️

DIMENSI (HIATUS)Where stories live. Discover now