bab 24

493 64 11
                                    

Bab 24

Typo berserakan

Hai prendd maaf ya lama
Udah hampir dua bulan gak up

Btw aku mau kasih tau aku masuk kuota jalur SNMPTN aaaaaa seneng bangettt jadinya sibuk deh buat belajar otw jadi anak ambis nih wkwk walaupun otak pas-pasan harus berusaha kan?

Segitu dulu aja ya

Maafkan diriku yang paling kalem tiada tara ini
Salam damai prenddd ai lop yuuuu bertubi-tubi melebihi cintaku pada si doi, eh gak deh gak ada doi hikssssss

Happy reading ❤️❤️❤️

.....

"Bukan gitu daf. Kalo misalnya aku bukan Rere gimana?"

Dafa mengerutkan keningnya pertanda tak paham.

"Ah udahlah skip gak asik lu"


Mata Dafa menajam mendengar penuturan Rere padanya. Rere yang sadar akan hal itu langsung memutar bola mata malas.

"Gini nih kalo pacarannya bareng orang goblok untung ganteng. Jadi masih bisa dibicarakan. Coba aja gak ganteng udah gak bakal gue lirik dah" batin Rere meratapi nasibnya.


"Dah lah bye ganteng jangan kejar aku yang cantik ini. Soalnya mau ketemu selingkuhan dulu. Dahhhhh bebep" Rere berlari sambil mengecup jauh dafa, meninggalkan Dafa yang masih memikirkan ucapan Rere beberapa waktu lalu.


'apa maksudnya itu?'



Mata Dafa menatap Rere yang akan segera hilang dibalik tembok. Tak usah dipikirkan sekarang,toh masih banyak waktu atau mungkin Rere hanya menguji nya saja tadi, pikirnya.


Sebentar, Rere akan menemui selingkuh nya tadi? Dafa tak salah dengar kan? Tanpa pikir panjang Dafa berjalan cepat mengejar Rere yang sudah hilang dibalik tembok koridor sekolah.

........


Rere berbalik setelah memberi kecupan jauh pada Dafa berjalan dengan pelan. Mungkin ini belum saatnya Rere mengakui dirinya yang asli pada dafa. Melihat respon Dafa tadi, sepertinya Dafa akan mengira dirinya sinting menghayal sebesar itu. Memang secara pikiran mustahil terjadi hal di luar nalar seperti yang tengah dialami nya.


Bahkan Dafa tak mengejar nya sekarang padahal tadi dirinya sengaja memancing Dafa dengan alibi menemui selingkuh nya padahal ada saja tidak. Mungkin sekarang Dafa tengah apa dirinya tengah waras atau tidak?


Ah sudahlah lebih baik memikirkan hidupnya sekarang saja. Oh iya kenapa juga hal-hal misterius tidak datang lagi padanya, seperti kertas waktu itu dan suara yang tiba-tiba terdengar di kamar nya? Rere berfikir mungkin itu  suatu jalan agar dirinya kembali ke kehidupan pertama nya?


Oh iya kan dirinya sudah memiliki partner tampan yang akan bersama-sama saling mencari cara kembali ke dunia mereka? Kenapa tidak menemui nya saja?bodoh sekali. Sudah lama juga Rere tak berbicara dengan partner nya itu.


"Nah panjang umur kan nih cogan satu. Baru aja dipikirin udah nongol aja. Hei braderr gue mau ngomong nih empat mata soalnya rahasia loh" sapa Rere yang berada di hadapan Sholeh yang baru saja keluar ruang olahraga.

"Wuihhhh mikirin gue nih?yang bener aja re tapi maaf ya gue gak selera ama lu" ucap Sholeh yang tak sama dengan hatinya.


"Dih siapa juga yang mau sama situ lagian pacar gue gantengnya gak ketolong tuh. Kalah jauh deh"


"Iya re iyaa ini aja biar cepat. Jadi mau ngomong apa nih?"

"Jangan disini, serius soalnya"

"Lo mau seriusin gue re? Kalo gitu mah ke KUA aja re"


"Iya ke KUA deh. Makannya cepettt jangan lelet. Nanti pacar gue paling ganteng liat abis itu cemburu. Maklum kan saya tuh orang paling cantik gak ada tandingannya jadinya ya gitu deh dia takut kehilangan gue"

"....."


Rere menarik lengan panjang Sholeh menuju ruangan olahraga disampingnya setelah tak mendapat respon dari Sholeh.


"Jadi mau ngomong apa?"



"Lo pernah gak dapet hal misterius gitu? seakan hal itu nuntun kita buat bisa keluar dari dunia aneh ini?"


"Hal misterius?"


"Iya. Kadang bentuk suara samar-samar,kadang bisa juga tulisan di kertas usang. Pernah gak?"


"Gue sih gak pernah. Tapi hal misterius nya semacam nyuruh tentang apa?"


"Aku gak ngerti. Katanya mah jalanin dulu aja nanti bakal dateng lagi" Rere tak mengatakan isi kertas usang dan suara itu pada Sholeh sepenuhnya. Dirinya masih tidak terlalu percaya pada Sholeh.


"Re gue saranin Lo itu harus jauhin dafa mulai sekarang. Jangan deketin dia lagi. Kalau bisa Lo harus jadi Rere si antagonis. Gue takut mungkin itu suatu pertanda kalo Lo gak boleh ubah alurnya. Percaya sama gue lo harus lakuin itu. Gue bakal jaga Lo re." Memegang erat kedua bahu Rere berusaha meyakinkan bahwa itu hal yang tepat dilakukan.


"T-tapi gue gak mau jauhin dafa"


"Lo mau mati? Itu mau Lo? Walaupun Lo mati disini Lo gak bakal bisa balik ke dunia asal Lo lagi. Lo gak mau balik?"


"Gue-"


" Liat sekarang Lo bahkan udah ragu. Sadar tempat Lo bukan disini. Lo harus balik. Kalaupun Lo gak mau balik, setidaknya pulang demi keluarga lo"


"Masalahnya gue udah-"


'Brakkkk'


Suara pintu dipaksa buka terdengar. Sontak mereka berdua menoleh ke arah asal suara dobrakan.

Disana berdiri sosok tegap Dafa dengan mata tajamnya menatap ke arah keduanya.

"Maksud kamu apa sayang?" Tanya Dafa dengan mata tajamnya tak lupa senyum smirk andalannya.


......

Jangan lupa vote dan komen guys ❤️❤️❤️

Jangan nunggu up yaaa and jangan merindukan kuu ahahah canda kok eh gak deh beneran aja

👇😭

DIMENSI (HIATUS)Where stories live. Discover now