Baby Jane♡

1.4K 230 17
                                    

VOTE FIRST!

•-•-•-•







Suara nafas yang memburu bersama dengn langkah kaki yang berlari kini menguasai area tangga sebuah flat sederhana di daerah Busan, tidak lain dan tidak bukan adalah Anna yang kini sedang menaiki tangga dengan susah payahnya untuk menuju lantai tiga, dimana ia dan Jane tinggal di kamar bernomor dua puluh empat, yang saat ini putrinya yang baru berumur empat bulan itu Anna sengaja tinggalkan sendiri dalam waktu sebentar di kamar karena sedang tidur.

Jadi Anna mengambil kesempatan itu untuk pergi ke mini market yang ada di depan gedung sebentar untuk membeli keperluan mereka berdua yang kebetulan habis, seperti popok, vitamin, bumbu makanan dan hal lainnya yang memang habis.

Nafas Anna makin memburu ditambah dengan rasa takut dan paniknya yang masih belum hilang saat sudah berhasil mencapai lantai tiga, walaupun Anna sudah memastikan semuanya aman untuk putrinya tapi tetap saja, putri kecilnya itu sendirian.

"Ka, bayi kakak nangis dari tadi," ucap Jeon, anak tetangga kamar sebelah yang sepertinya ingin berangkat bermain kepada Anna.

"Iya, makasih ya Jeon, kakak masuk dulu," balas Anna cepat lalu masuk ke dalam flat miliknya yang tidak seberapa itu, tidak lupa mengunci pintunya lagi dan berlari menuju putrinya Jane yang masih saja menangis di atas ranjang mereka.

"Mama sudah datang, mama sudah datang," Anna berujar dengan nafas memburunya dan langsung menghampiri Jane dan mengendong putrinya itu untuk menenangkannya. Tidak memperdulikan belanjaannya yang sudah berserakan di lantai karena ia lepaskan begitu saja.

"Mama pergi bentar aja kok," bisik Anna kepada Jane yang tangisannya sudah sedikit mereda. "Maaf ya sayang," lanjut Anna lirih sembari memejamkan matanya perlahan, Jane sudah kembali tenang dengan menyandarkan kepalanya di bahu Anna dengan nyaman.

"Sayangnya Mama masih ngantuk?" Tanya Anna pelan dan tentunya Jane tidak membalas apapun, namun hanya bergumam seperti merengek.

"Ya udah, Mama ikut baring lagi kalo gitu, tapi Jenjen harus tidur lagi, ya?"

Anna pun merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang menjadi tempat mereka berdua tidur, membiarkan Jane berbaring dengan nyaman di atas dadanya hingga kantuknya datang lagi, sementara Anna sibuk mengusap dan menepuk-nepuk pelan punggung putrinya itu sebagai pendatang kantuk yang lain dan ikut memejamkan matanya lagi.

Memikirkan bagaimana putranya dengan Jaehyun dan Helena sekarang, tapi pikiran itu hanya membuat Anna sakit sendiri, bahkan nama putranya sendiri Anna tidak tahu, ia langsung pergi bersama dengan putri mereka dan menyerahkan segala urusan lain pada ibu mertuanya lalu menghilang dari mereka semua.

"Maafin Mama karena bawa kamu susah sama Mama di sini," lirih Anna pelan, sangat pelan pada Jane tanpa membuka matanya. "Harusnya kamu tinggal di rumah yang besar, sama keluarga yang utuh walaupun Mama gak ada sama kalian di sana, pasti kalian gak papa, kan?" Lanjut lagi dengan berbisik hampir tidak ada suara. Anna bungkam sejenak hingga ia kembali berbisik.

"Tapi sayang, Mama gak mau sendiri sekarang, jadi temenin Mama di sini, ya?"

Anna membuka matanya yang tiba-tiba buram dan merasakan nafas putrinya kembali tenang dan teratur. Anna pun memindahkan Jane ke tempat awal putrinya tidur dengan sangat hati-hati, walaupun Jane sedikit terusik, untungnya putrinya itu kembali tidur dengan tenang.

Setelahnya Anna bangkit dengan berusaha tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, lalu keluar dari kamar dan menutup pintunya sedikit. Hembusan nafas berat Anna terdengar setelahnya, ia mulai berjongkok untuk meraih belanjaannya yang berserakan di lantai dan membawanya ke dapur.

Home sweet Home || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang