First

8.6K 924 106
                                    

Hari itu sangat terik, dimusim panas, disebuah desa, seorang bocah kini tengah asik bermain dengan serangga.
Tangannya menusuk-nusuk serangga itu dengan ranting yang dipungutnya

Hingga beberapa anak lainnya tiba-tiba muncul, menghampiri bocah itu

“ Hei bocah kota, apa yang kau lakukan disini?! Pergi kau! Ini wilayah kami! “

Salah satu dari gerombolan bocah itu mengusir, bahkan ada yang merebut ranting ditangannya.

Namun bocah itu hanya diam saja, bukannya tidak bisa melawan, namun rasanya cuma sia-sia jika berhadapan dengan bocah-bocah ingusan ini.
Hanya akan menambah masalah, dan memperpanjang waktunya untuk berada didesa sang Kakek, ia sungguh bosan jika harus berada disini terus, sementara ketiga saudaranya malah asik berlibur

Hukuman untuk anak nakal.

Begitulah yang sering dikatakan oleh kakak tertuanya.

“ HEI KALIAN!! KU ADUKAN PADA IBU KALIAN YAH!! “

Tiba-tiba terdengar teriakan dari jauh, seorang bocah lainnya berlari menghampiri.
Terlihat gerombolan bocah pembuli itu mulai mundur, enggan berhadapan dengannya.

“ Sial.. itu Takemichi “

“ Aku tidak mau berhadapan dengannya “

“ Si bawel datang, ayo cabut! “

Para bocah itu melarikan diri.

Takemichi  bocah yang menghampiri kini ngos-ngosan karena berlari cukup jauh.
Melihat para bocah tersebut yang telah berlalu, kini ia berhadapan dengan anak yang sedari tadi hanya diam menatap kejadian itu.

“Kau tidak apa-apa? “

Takemichi bertanya kemudian mengulur tangannya pada bocah itu.

“ Takemichi! “

Namun uluran tangan tidak ditanggapi, bocah itu hanya menatap Takemichi dan tangannya bergantian, bersikap cuek enggan berteman dengan Takemichi.

“ ya ampun.. kalo ada orang ajak kenalan tuh jangan sombong! “

Takemichi memaksa, menarik tangan itu untuk berjabatan.
Tatapan sebal berubah menjadi cengiran lebar dan tulus, niat berteman dengan si ‘bocah kota’ .

Pipi itu bersemu merah, melihat senyum manis yang dilontarkan untuknya tiba-tiba, mengalihkan wajahnya ia akhirnya menyebutkan nama.

“ Mikey “

Takemichi senang bisa mengetahui namanya, juga merasa heran dengan nama itu.

“ Bule kah?? “

‘Mikey’ menggeleng.

“ Cuma nama keren-kerenan “

Kemudian mereka berjalan bersama, tepatnya Takemichi lah yang mengekori Mikey dengan kecerewetannya yang bertanya ini-itu pada si bocah kota.

“ Jadi siapa nama aslimu?? “

Takemichi penasaran, mengikuti Mikey dengan langkah kecilnya.

Mikey sendiri tidak keberatan, justru senang ditemani Takemichi meskipun ia tidak menunjukkannya.

“ Jika kau mau datang lagi besok pagi akan ku beritahu “

Kini mereka telah berada didepan pintu pagar rumah Kakek Mikey.

Takemichi cemberut, mengembangkan pipinya dengan lucu.
Hal itu sontak membuat Mikey penasaran bagaimana kenyalnya pipi itu jika ia sentuh.

“ Baiklah~ tapi kau harus janji! “

LilyKde žijí příběhy. Začni objevovat