Tenth

5.2K 675 56
                                    



Takemichi tidak tau bagaimana nasibnya sendiri.
Chifuyu telah tewas dan ia sekarang berada entah dimana.

Membuka mata dengan berat, kepalanya terasa berkunang-kunang.

Menarik sedikit kesadaran, ia bisa merasakan dirinya tengah didudukan pada sebuah kursi, kedua tangan dan kakinya dirantai kuat diantara pegangan kursi tersebut.

Semua terlihat gelap, hanya cahaya lampu diatas kepala yang bisa ia lihat. Ia adalah satu-satunya yang diterangi dalam ruangan tersebut.

Sepertinya ia telah dirawat dan diobati.

Lukanya sedikit berkurang meskipun ada rasa perih pada bawah mata kirinya bekas pukulan kuat yang diterimanya.

" Jadilah anak baik, aku tidak mau kau berulah sebelum kau ku berikan pada Bos sebagai hadiah untuknya "

Sanzu mendekat dengan jarum suntik ditangan, kembali menyuntikkan cairan yang entah apa pada lengan Takemichi untuk sekian kali agar bocah itu lemas dan tidak bisa berontak.

Meringankan pekerjaannya sebelum ia benar-benar memberikan Takemichi pada 'Bos' yang terus disebut olehnya.

Takemichi bertanya-tanya apa yang disuntikkan ke dalam dirinya.

Semakin ia sering disuntik semakin lemas ia rasakan, lagi-lagi hilang kesadaran dibuatnya.

Kedua matanya ditutupi dengan selembar kain hitam

Entah bagaimana nasibnya, ia hanya berharap bisa kembali ke masanya lagi.


















Lily







.
.
.
.
.









Happy reading!













Happy reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Angin berhembus kencang, diatap lantai tertinggi sebuah gedung pencakar langit seseorang tengah berdiri.

Seperti ingin jatuh namun hal itu sangat tidak mungkin meskipun ada minat untuk melakukan hal tersebut.

Rambut undercut putihnya berkibar, berantakan karena hembusan angin.

Tubuhnya sangat pucat, dengan kantung mata yang menghitam dan tatapan mata yang dingin.

Mata itu terpejam merasakan angin menerpa wajahnya, wajah yang terlihat lelah.




" Bos, para eksekutif sudah berkumpul "

Dari belakang seseorang berucap. Merundukan kepalanya tidak berani atau bahkan berbuat tidak menyenangkan pada orang yang dipanggil Bos tersebut.

LilyWhere stories live. Discover now