Thrid

6.1K 700 73
                                    






“ Duduklah buat dirimu nyaman seperti rumah sendiri “

Mikey meminta Takemichi duduk disofa sementara dirinya melangkah naik ke lantai dua ke arah kamarnya.




Kini Takemichi tengah dibawa ke rumah Mikey.
Pemuda berambut sebahu itu ketinggalan sesuatu hingga harus memutar balik motornya.

Kebetulan ia sedang memboncengi Takemichi.

Pemuda manis itu juga tidak keberatan, penasaran juga sekarang Mikey-kun tinggal dimana.


“ Loh? Takemichi? “

Tiba-tiba suara seseorang menarik perhatiannya, terlihat seorang pria tinggi berhenti melangkah begitu melihat sosok Takemichi.

Pria itu berjalan mendekat, Takemichi sontak membungkuk sopan sekaligus menyapa kakak Mikey tersebut, siapa lagi kalau bukan Shinichiro.

“ Kak Shinichiro lama tidak berjumpa “

Shinichiro melempar senyum andalannya.

Duduk disebelah Takemichi dengan santai mengusak rambut pemuda itu.

“ Kau sudah tumbuh besar ya.. kau tidak berubah, tetap manis.. “

Dikata begitu Takemichi sontak memerah, sedikit canggung dengan kakak teman kecilnya itu.

Melihat Takemichi memerah  membuat Shinichiro tertawa.

“ Bagaimana bisa kau bertemu dengan Manjirou lagi? “

Kepo..

Mikey tiba-tiba turun dari tangga, sedari tadi melihat kakaknya coba pegang-pegang miliknya. Dan menjawab pertanyaan yang seharusnya diberikan pada Takemichi.

“ Ayo.. anak-anak pasti sudah menunggu “

Mikey mengajak Takemichi beranjak dari sana.

Begitu mereka berdua akan pergi, Shinichiro bersiul kecil.

Kalau soal Takemichi sejak dulu Mikey memang tidak pernah berubah. Sangat posesif.

Apa lagi jika ada Izana disini, bisa-bisa rumah ini jadi ladang peperangan.

Sayangnya Izana lagi keluar negeri untuk melanjutkan studinya, Izana itu lebih pintar dari Mikey satu tingkat. Buktinya bisa sekolah di negara orang secara cuma-cuma.

Nanti deh dia hubungi Izana, kasih tau Takemichi ada disini.
Sudah lama juga tidak melihat adiknya itu.

Shinichiro jadi haus keributan dalam rumah mereka.

“ Kakak gak jadi pergi sama Takeomi? “

Mikey bertanya sebelum meninggalkan rumah mereka.

“ Takeomi ke bandara, jadi di-cancel deh “

Mikey mengerutkan kening, kembali bertanya.

“ Jemput siapa? “

“ Senju.. “




Oh..

Pada akhirnya Mikey memilih untuk bodo amat.
Tidak peduli dengan jawaban kakaknya.

Gadis menyebalkan itu akan datang lagi kah?

Memikirkannya membuat Mikey ingin pergi saja, malas bertemu sosoknya nanti.








✖ ✖ ✖











Seperti biasa, begitu kumpul Takemichi langsung jadi bahan rebutan anak-anak Toman.

Si manis cuma bisa pasrah begitu kedua lengannya ditarik oleh dua sosok yang mengajaknya.

Satu pergi menemani ke mall sementara satunya lagi mengajaknya main dingdong di game center tak jauh dari sana.

Emma selaku adik bungsu Mikey berdecak kesal dengan Kazutora yang tidak mau melepaskan tangan Takemichi.

“ Bisa tidak kak Kazu menyingkirkan tanganmu dari kakak ipar -ku? “

Emma meminta dengan sopan walaupun wajahnya sudah segalak ibu tiri(?)

Sementara Kazutora dengan watados menolak ucapan adik pimpinannya itu.

“ Takemitchi punya urusan denganku, Donkey Kong tidak bisa tamat dengan sendirinya, Emma-chan.
Lagian palingan Mitchy cuma jadi babu yang bawa belanjaanmu saja. Minta sama Draken aja sana “

Draken yang mendengar itu menghampiri, ia justru yang berhasil menarik Takemichi dari keduanya.

“ Kau pikir aku ini babu?! “

Draken men-deathglare Kazutora, sementara pemuda itu hanya menyengir sambil meminta maaf.

Mikey sendiri menatap seru semua itu sambil makan dorayaki-nya sampai habis.

Pah Chin menggeleng kepala, Harem Takemichi memang tidak main-main banyaknya (?)




Dalam keseruan menonton telenovela gadungan ala anak-anak Toman, tiba-tiba dari belakang seseorang memeluk Mikey.

“ Hei Mekimos kau pasti kangen padaku bukan~? “

Mikey langsung saja menyingkirkan tangan yang memeluknya itu.

Berbalik mendapat seorang gadis berambut putih kini tengah tersenyum manis padanya.

Surprise! “

Gadis itu langsung memeluk lagi dengan lebih erat.


Hal itu sontak menjadi tontonan untuk yang lainnya, tak terkecuali Takemichi.

Entah kenapa tiba-tiba hatinya sesak.


“ Senju! Menyingkir dariku gadis gila! “

Senju nama gadis itu kini tersenyum lebar, tidak peduli dengan ucapan Mikey dihadapannya.


Merasa bahunya ditepuk, Takemichi menoleh.
Melihat ke arah Draken yang menyuruh BajiFuyu mengajak Takemichi jajan.

Draken yang peka.

Chifuyu langsung saja merangkul Takemichi, beranjak dari pemandangan tidak enak dihadapan mereka.



Sementara Mikey melihat Takemichi pergi, dirinya tidak bisa lepas dari gadis satu ini.

Draken menarik Senju membuatnya sedikit lebih berjarak pada pimpinannya.

“ Tolong.. jaga jarakmu dengan pimpinan kami “

Seseorang berambut panjang dikuncir dari belakang Senju, melangkah mendekat.
Tatapan tajam dilayangkan olehnya.

“ Berani menyentuh pimpinan Brahman kami, Draken? Kau bosan hidup sepertinya “

Senju yang tersenyum manis melihat itu semua kini menyeringai.

Matanya sekilas melihat ke arah Takemichi yang sudah berlalu bersama BajiFuyu.

“ Ku lihat kau punya mainan baru, Mikey? “

Mikey menatap tajam dengan dengusan tidak suka.

“ Bukan urusanmu “

“ Tentu urusanku, M.i.k.e.y.k.u.n, kau lupa ya? Atau perlu ku ingatkan? “

Mikey berdecih lebih keras, tatapannya dingin mengancam

“ Menyentuhnya kau akan tau akibatnya, Senju “


Ho.. menarik sekali.



“ Kita lihat saja “














tbc



LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang