Lily

Thirteenth

Warn : 🔞 Lemon gak ada asyem-asyemnya🍋

" A-Apa maksudmu Mikey-kun? "

Takemichi bergeser, agak menjauh dari Mikey.

Namun begitu lengannya dicekal, ia memberontak.

" Mi.. Mikey-kun lepaskan! .. Aw- sakit! "

Cengkraman Mikey sangat kuat, ia tidak bisa melepaskan diri begitu saja. Ia yakin pasti pergelangan tangannya akan membekas disana.

" Mikey-kun..  -Ack! "

Tubuhnya dihempas keatas kasur kembali, Mikey kini sudah ikut naik dan menindihnya.

Mikey duduk diperut pemuda itu dengan raut datar yang membuat Takemichi sangat ketakutan.

Takemichi tidak bodoh apa yang ingin Mikey lakukan ketika pria itu mengangkat kaos yang dikenakan Takemichi, mendekatkan wajahnya dan mulai mengecup serta menjilati setiap inci lehernya.

" Mi- Mikey-kun.. hngg nghhenti... Hentikan!! "

Takemichi memukul wajah Mikey dengan bantal dengan keras, pukulannya cukup membuat pria itu terhuyung,

Mengambil kesempatan Takemichi bangun dan bergegas menuju pintu kamar, namun pintu itu ternyata terkunci.

" Mencari ini? "

Mikey menunjukkan satu kunci menggantung pada jari telunjuknya.

' Sial.. '

Ditaruhnya diatas kasur dengan sengaja.

" Datanglah dan ambil sendiri.. "

Tentu saja Takemichi tidak mau melakukannya!

Tangannya menggedor-gedor pintu, memanggil manggil nama Mochi, meminta dibukakan pintu.

" Mochi ! Mochi tolong aku! Tolong bukakan pintu! "

Tak sadar kini Mikey benar-benar berada tepat dibelakangnya.

Mendesak tubuh lebih kecil itu pada pintu didepannya, Takemichi bergidik merasakan sebuah telapak tangan mengelus area dalam pahanya.

" -mghh.. Mikey-kun hentikan! "

Takemichi mengigit bibir.

Melawan namun tenaganya kalah dengan si pria surai putih.

Memberontak sebelum Mikey yang mengelus area selangkangannya lebih intens, tiba-tiba tanpa disengaja sikutnya mengenai wajah Mikey.

Cukup kuat hingga membuat Mikey berhenti kembali.

Pria itu langsung melepaskan diri dan memegang sudut bibirnya yang terluka.