Last

5.3K 519 97
                                    





Hari itu adalah satu hari yang penting, kedua suami-suami itu mengenakan tuxedo bagus yang membuat keduanya terlihat tampan, mungkin salah satunya masih terlihat lebih manis.

Takemichi merapihkan jas yang dikenakan suaminya, pipinya tidak berhenti merona melihat sosok tampan dihadapannya kini tengah tersenyum padanya.

" Kau terlihat manis Sano Takemichi "

Dirinya dipuji, sukses membuat rona itu merambat ke telinga.

" D-Diamlah Mikey-kun.. kau menggombal semakin banyak "



Jas selesai dirapikan, namun bukannya mereka cepat-cepat ke acara penting, pinggang lebih kecil justru ditarik, didekatkan merapat hingga Takemichi refleks menahan tangan pada dada bidang suaminya, mencoba menyingkir dari dekapan iseng Mikey dari tersenyum kini tengah menyeringai.

" Mikey-kun, kita terlambat! "

Takemichi memekik, masih mencoba menyingkir namun sepertinya Mikey tidak mengindahkannya.

" Kak Izana akan mengerti "

Pekikan dijawab santai,

" Mikey-kun!! "

Takemichi memang sasaran empuk untuk digoda.

Ditariknya dagu dengan jempol dan telunjuk yang diapit, bibir manis itu dibawa kedalam sebuah ciuman.

" .. mnhh mchh "

Takemichi mendorong dada suaminya, ia tau Mikey tidak pernah mau berhenti jika lebih dalam menciumnya.

Mereka dikejar waktu, ia akan merasa tidak enak pada Izana-nii favoritnya itu, ia juga ingin melihat Izana mengucap janji suci dengan Kakuchou pasangan Izana.

Namun berbeda dengan Mikey, ia terlalu santai, sangat menyebalkan!











Jika bukan karena Takemichi ngambek mereka mungkin akan benar-benar terlambat,

Begitu mereka tiba, keduanya langsung dihampiri oleh Emma, bertanya kenapa terlambat, Takemichi hanya bisa membalas dengan cengiran dan kata maaf. Ia sudah menduga mereka ditunggu.




" Tiga tahun lalu kau disana dengan aku "

Mikey berbisik disamping telinga, membuat Takemichi menoleh padanya dengan senyum yang membuat Mikey semakin mencintainya.

Begitu penobatan selesai, pasangan pengantin baru tidak berhenti mendapat ucapan selamat dari para kerabatnya.







Malamnya mereka berpesta,

Takemichi disana yang tengah mengambil minuman dihampiri oleh seseorang, menyapanya dengan senyum tidak kalah tampan dengan suaminya.

" Wakasa-san! "

Takemichi senang melihat sosoknya, pasalnya pria itu tidak lagi berada di Jepang, ia bekerja diluar negeri dan ditambah Takemichi hampir tiga tahun lebih tidak melihat sosoknya, bahkan dihari pernikahannya Wakasa tidak datang, hanya sebuah kado besar yang tiba-tiba muncul dirumahnya, hadiah dari pria itu.

Ada rasa sedih mengingat Wakasa sangat baik padanya sejak awal pertemuan sampai sekarang.

Takemichi sontak memeluk sebentar tubuh lebih tinggi, ia bahkan baru sadar Wakasa semakin besar darinya, dan lebih tinggi dari terakhir mereka bertemu.

Orang ini makannya apa sih?




" Ekhm.. sepertinya reuni kalian sangat menyenangkan untuk diganggu "

LilyWhere stories live. Discover now