Final Conflict

2K 287 27
                                    

“Na Jaemin?” yang dipanggil segera menoleh pada sumber suara. Disana, dibalik punggungnya ia dapati ada tiga orang yang diketahui berprofesi sebagai seorang polisi.

Semalam seusai acara membangunkan sang pangeran dari tidur panjangnya Jisung tiba-tiba pingsan lagi, membuat Jaemin begitu panik hingga menelpon pihak rumah sakit melalui telephone umum yang syukurnya berada tak jauh dari tempat bimbel Chenle.

“Iya? Saya.”

“Pihak rumah sakit mengabarkan bahwa adanya tindak kekerasan yang dialami oleh korban Park Jisung dan Zhong Chenle, dan anda adalah satu-satunya saksi mata juga pelapor yang berada di tempat kejadian. Dengan ini, bolehkah kami meminta penjelasan kepada anda?” jelas satu si polisi.

Jaemin menoleh pada Jisung yang terbaring tidur karena pengaruh obat bius diatas brankarnya, sesaat tangannya menggenggam tangan Jisung yang terasa dingin. Tanpa menoleh pada ketiga polisi yang masih berdiri dibelakangnya, Jaemin mengangguk menyanggupi permintaan mereka.

Polisi atau yang lebih dikenal Detektif Kim Mingyu mengambil alih kuasa kursi roda yang di duduki Jaemin saat ini, mendorongnya keluar dari ruangan dimana Jisung dirawat.

Ngomong-ngomong soal kaki Jaemin, ia juga belum sembuh total dari hari dimana ia terjatuh dari atap sekolah sampai tubuhnya dibawa Jung Jaehyun hingga hari ini.

Ruangan kecil itu menjadi hening kembali setelah kepergian Jaemin dan para polisi. Membuat dua malaikat yang tak lagi bisa dilihat oleh Jaemin memulai percakapan dengan sunyi setelah lama berdiri disamping barankar yang Jisung tempati.

“Ku kira hanya manusia yang mempunyai hati tulus dan baik saja yang bisa reinkarnasi, ternyata manusia se bangsat kau saja punya kesempatan reinkarnasi.” oceh malaikat Seok Jin dengan wajah kecewanya.

Sang rekan terkekeh mendengar ocehan itu, -se bangsat itukah dirinya? Dosa besarnya hanya membuang putra yang tak sanggup ia besarkan seorang diri. “Menyesal karena telah berbuat baik selama hidup di dunia?” tanya malaikat Park Chanyeol.

“Tidak! Aku sangat bersyukur, karena bisa mendapatkan kesempatan reinkarnasi tanpa harus mengandalkan kartu permohonan sang ayah.” jawabnya menyindir malaikat Park.

“Baiklah, aku akui aku salah tapi setidaknya aku sudah menebusnya.” ucapnya sembari menatap wajah putranya yang tertidur pulas.

“Tapi.. lalu kau akan meninggalkannya, sebelum dia tahu siapa sosok ayahnya.” ucap Seok Jin deng sendu, Chanyeol mengangguk.

“Titip Jisung ya, jaga dia.”

“Ada imbalan?” guyon Seok Jin yang dihadiahi decakan tak terima dari Chanyeol. “Oke-oke, aku akan menjaga dia layaknya adik sendiri.”

“Ku rasa Jisung lebih cocok menjadi keponakan mu dari pada adik.” ujar Chanyeol diakhiri cengiran lebar membuat Seok Jin ingin sekali menampar mulut yang tak sopan berucap itu. Beruntunglah Seok Jin si malaikat tertampan di deret langit itu mempunyai kesabaran yang menggunung, sehingga Chanyeol tak perlu merasakan sakitnya hantaman tangan Seok Jin.

Sekali lagi dipusatkanya pandangan mereka pada Jisung. Sungguh, kalau bisa Chanyeol ingin membangunkan darah dagingnya itu untuk sekedar memperkenalkan dirinya sebagai seorang ayah juga untuk berpamitan.

“Ayah minta maaf karena menjadi ayah yang buruk” pada akhirnya hanya ucapan maaf nan tulus yang keluar dari mulutnya, hingga tanpa sadar setitik air mengalir dari ujung matanya.

Chanyeol mencoba meraih tangan putranya, sayangnya hal itu tak berhasil mengingat mereka dua insan yang beda alam, disana Chanyeol semakin terisak. Seok Jin dengan inisiatif pun mengusap lembut punggung yang bergetar itu, mencoba memberi sedikit ketenangan.

I Can See You ✔Where stories live. Discover now