The End

2.2K 288 53
                                    

Tuan Lee, atau yang lebih dikenal sebagai ayah kandung dari Mark Lee, atau juga yang kita ketahui sebagai seorang donatur terbesar pada Neo High School itu melangkah keluar dari rumahnya yang megah dengan kedua tangan yang diborgol.

Beliau dituntut dengan tuduhan berlapis, yakni kasus penyelundupan narkoba dan dugaan perencanaan pembunuhan pada korban Mark Lee beberapa bulan yang lalu.

Sedangkan sidang keputusan pidana putranya sendiri diumumkan hari ini. 5 tahun penjara akan menjadi waktu yang amat lama bagi Mark juga kekasihnya yang setia -Lee Haechan.

Meskipun Mark juga korban disini, namun dimata pengadilan ia tetaplah pelaku pembunuhan Jung Sungchan dan Lee Jeno. Untungnya saksi Hwang Hyunjin bersedia memberikan kesaksiannya -meskipun sulit dipercayai, namun setidaknya Mark kini mendapat keringanan hukuman.

Hukuman dimulai mulai saat ini juga, bahkan sebelum Mark sadarkan diri dari kondisi koma nya.

"Bangunlah, aku tidak apa jika harus melihatmu di penjara, asalkan kau membuka matamu saat ini juga. Mark~euuu, percayalah aku akan selalu disisih mu apapun yang terjadi, aku tidak akan meninggalkan mu, tidak akan pernah... Jadi bukalah matamu, biarkan aku mengobati rasa rinduku, aku... ingin sekali kembali melihat senyum mu. Mark Lee" usapan lembut tangan Haechan pada tangan Mark menunjukkan betapa ia merindu pada sosok yang dahulu begitu mudahnya tertawa. Isakan kecil pun menemani sedihnya suasana dalam kamar rawat yang dikelola oleh pihak lapas tersebut. Kalau Haechan bisa ia juga ingin ikut tinggal disana, untuk sekedar menemani sang kekasih. -sayangnya ia tidak bisa.

✧✧✧

Kasus-kasus yang menyangkut Neo High School begitu ramai dibicarakan dikalangan masyarakat, media dan perorangan dengan gencar menggali informasi dari sekolah tersebut, membuat sekolah dengan terpaksa diliburkan hingga beberapa minggu.

"Bukankah kita lebih baik pindah dari sekolah ini? Sekolah ini busuk, aku tidak sudi menginjakkan kakiku disini lagi."

"Eung.. aku juga akan minta pada ibuku untuk memindahkanku dari sini."

Kalimat demikian sudah ratusan kali terdengar oleh telinga Huang Renjun. Ia tak peduli dan memilih melanjutkan langkahnya menuju loker miliknya dan Jeno, niatnya mengambil beberapa barang untuk dibawanya pulang.

Dibukanya loker miliknya terlebih dahulu, begitu selesai ia lalu berpindah pada loker milik Jeno.

"Huh? Dasar manusia selalu saja tak puas mencaci maki." katanya begitu melihat banyaknya sampah dan tulisan kebencian didalam loker Jeno.

"Kau Huang Renjun?" seseorang bersuara membuat Renjun segera menutup loker Jeno setelah mengambil beberapa barang.

"Siapa kau?" tanyanya menghadap seorang yang jauh lebih tinggi dari nya.

"Aku anak baru disini, namaku Lai Guan Lin" ucapnya memperkenalkan diri dengan sopan.

"Anak baru?" tanya Renjun memastikan.

Guan Lin mengangguk sebagai jawaban.

"Pasti kau sangat menyesal telah memasuki sekolah ini?" tanya Renjun tanpa menatap sepasang manik mata lawan bicaranya, ia lebih tertarik pada buku di genggamannya yang sudah agak berdebu. Buku milik Jeno.

"Tidak juga, karena aku jadi bisa bertemu dengan mu." katanya sembari tersenyum.

Renjun menolehkan wajahnya, menatap Guan Lin dengan tidak percaya. "Bocah sinting." umpatnya lalu melenggang pergi dari hadapan sang adik kelas.

Guan Lin yang menatap punggung Renjun menjauh kini mulai tersenyum, baginya tidak ada yang perlu ia sesali dari pertemuannya kembali dengan cinta pertamanya.

I Can See You ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя