Rooftop

2.6K 424 27
                                    

Seseorang terbangun dari tidurnya yang panjang, matanya perlahan membuka sesekali mengerjapkannya mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang masuk.

"Tempat ini?" gumamnya kala mulai mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan yang nampak tak asing baginya.

Sebuah kamar yang sederhana namun nyaman, tembok yang dilapisi cat berwarna krem juga lampu yang dipasang mengeliling di setiap sudut bagian atas membuat kamar tersebut terkesan aesthetic. Ada sebuah rak buku yang memisahkan tempat tidur dan tempat untuk belajar, di atas meja belajar terletak sebuah komputer yang agak berdebu, mungkin lama tak dipakai.

Matanya berhenti disebuah foto yang terpajang di atas nakas, tangannya meraih foto itu, menatap lama foto yang berisikan dua orang pemuda yang nampak bahagia.

"Apa kabarmu?" tanyanya pada salah seorang yang berada di foto tersebut.

Tiba-tiba, seorang pria paruh baya memasuki kamar tanpa permisi. Orang itu yang mendapati seseorang tengah duduk di atas tempat tidur pun segera menyapa.

"Oh,? Kau sudah bangun?"

Orang yang berada di kasur segera menoleh, ia lalu mengangguk mendengar pertanyaan paman tadi.

"Sebentar, akan ku ambilkan makanan untukmu," katanya lalu keluar dari kamar tersebut.

Pemuda itu meletakkan kembali foto yang ia pegang ke tempat semula. Tak lama pria paruh baya tadi kembali dengan satu mangkuk bubur segelas air putih, juga beberapa obat-obatan.

"Makanlah, agar kau cepat membaik," katanya sambil memberikan nampan yang ia bawa.

"Siapa namamu?" lanjut tanyanya.

"Jung Jaehyun," jawab pemuda itu.

"Benarkah? Namamu sama dengan teman putraku," ucap paman itu, lalu meraih foto yang sebelumnya dilihat oleh pemuda Jaehyun.

"Ini foto putraku dan temannya," katanya menunjukkan isi foto tersebut.

"Yang ini adalah Jaehyun dan yang ini putraku namanya Jungkook. Mereka berteman dengan baik sejak kecil. Jaehyun sendiri sering bermain disini dengan Jungkook, keduanya sangat bahagia kala itu. Tapi, semuanya berubah saat mereka memasuki sekolah menengah, Jaehyun jarang lagi kesini dan Jungkook lebih banyak murung.

Aku tidak tau apa yang terjadi di sekolah, aku juga tidak benar-benar tau kalau putraku selama ini tersiksa. Sampai suatu hari, aku menerima telepon dari pihak sekolah, mereka memberitahuku bahwa Jungkook terjatuh dari atap sekolah dan ia tewas saat dibawa ke rumah sakit," cerita pria paruh baya itu yang diketahui adalah ayah Jungkook.

Tanpa disadari air mata Jaehyun menetes, ia mengingat kembali kisah masa lalu yang bahagia sekaligus menyakitkan. Jika boleh, ia ingin bertemu dengan sahabat lamanya untuk sekedar memeluknya dan berucap maaf. Tapi apa? Ini sudah terlambat, kini ia hanya bisa menatap rindu ruangan yang menjadi saksi tawa keduanya dulu kala.

Ayah Jungkook yang sadar pemuda disampingnya menangis pun segera meminta maaf, mungkin ini salahnya menceritakan cerita sedih yang seharusnya tidak diingat lagi.

"Ngomong-ngomong, apa kau tidak sekolah?" tanya ayah Jungkook tiba-tiba.

Jaehyun agak bingung dengan pertanyaannya, pasalnya ia sudah lama lulus dari sekolah menengah dan kini ia bekerja.

Ah iya, Jaehyun baru saja ingat ia berada di tubuh seorang pemuda yang tidak ia kenali. Sedangkan tubuhnya sendiri tak dapat ia masuki mengingat seorang malaikat sudah mencabut penghubung raga dan nyawa ditubuhnya.

"Aku tidak tau kalau aku sekolah."

"Bagaimana dengan keluargamu, apakah mereka tidak menghawatirkan mu? Ya, mengingat kemarin aku menemukanmu tergeletak ditengah jalan?"

I Can See You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang