Dinner

2.2K 384 49
                                    

Langit Seoul mulai gelap, lampu jalan telah dinyalakan, dinginnya bulan Desember menerobos kulit hingga terasa ke tulang. Eh, tapi hal itu tidak berlaku pada dua orang dengan perawakan tinggi juga wajah keduanya yang menawan.

"Wah, ternyata makanan manusia tidak terlalu buruk." kata seorang memuja megah ice cream yang berada ditangannya.

"Benar, seharusnya kita sering-sering memasuki tubuh manusia untuk mencoba berbagai macam rasa makanan." timpal orang disampingnya.

"Haha ... Kau benar Jin, tapi lalu kemudian kita akan dikirim ke neraka." tawa Canyeol menanggapi candaan Seok Jin.

Keduanya tertawa terbahak-bahak, mereka tahu mereka salah tapi tetap melakukannya bodohnya lagi mereka menertawakan perbuatan mereka sendiri.

Habis ice cream yang mereka makan kini kedua malaikat tersebut keluar dari tubuh yang dipinjam, menyisakan kebingungan dari dua orang yang tidak diketahui namanya itu.

Kembali lagi pada masalah, dimana dua malaikat tersebut harus mencari seorang arwah yang kabur.

"Bagaimana dengan orang yang kau beri kesempatan kedua itu?" kini pertanyaan malaikat Kim membuat bertambah beban pikirannya Chanyeol.

"Tidak tahu, gara-gara kau aku jadi lupa mengawasinya!"

"Ah, senior yang payah," ejek Seok Jin.

"Kalau bukan karena kau, aku tidak akan sepayah ini, mengerti!" ujar Chanyeol menekan kata terakhirnya.

"Baiklah, salahkan saja semuanya padaku!" menyerah sudah malaikat Kim.

"Woy, malaikat!!" teriak seorang dari arah belakang. Dua malaikat itu pun menolehkan wajah mereka, didapatinya seorang yang tidak asing bagi mereka.

"Panjang umur, baru saja dibicarakan langsung muncul." oceh Chanyeol.

Na Jaemin, orang yang baru saja dibicarakan itu berlari kecil menuju kedua malaikat itu berdiri. Dibelakangnya terdapat seorang yang mengikuti Jaemin dengan langkah yang malas.

"Kenapa kalian susah sekali dicari?!" tanya Jaemin sedikit mengomel sebenarnya.

Seok Jin dan Chanyeol saling melempar tatapan satu sama lain, "kau mencari kita?" tanya balik Chanyeol yang mendapat anggukan dari Jaemin.

"Kenapa kau mencari kami?"

"Tadinya, aku mau–"

"Ah, ini gila." keluh Jisung memotong ucapan Jaemin, kini semua atensi tertuju pada pemuda yang tadinya berada dibelakang Jaemin.

"Mendengarkan dua malaikat dan satu hantu saling berbicara, dan sekarang aku ikut berbicara juga, mereka pasti akan mengira aku orang gila," lanjutnya.

Seok Jin, Chanyeol, juga jaemin segera mengedarkan pandangan mereka ke sekitar, dan ternyata benar Jisung mendapat tatapan aneh dari orang-orang yang berlalu lalang. Perlu diingatkan lagi bahwa mereka masih ditengah jalan.

"Kalau begitu mari cari tempat untuk berbicara." usul Jaemin.

"Hah?!" Jisung mengernyit tak habis pikir, sedangkan kedua malaikat menampilkan seringai mereka lalu mengangguk setuju.

✧✧✧

"Kami meminta maaf telah merepotkan anda, seharusnya hari Minggu seperti ini sekolah ditutup. Tapi karena penyelidikan ini, anda jadi harus membuka sekolah ini untuk kami." ucap detektif Moon.

"Tidak apa, ini juga demi anak ku," jawab tuan Lee lemah.

Ketiga detektif mengangguk dan tersenyum tipis. Mereka mengerti betul rasanya ditinggal seorang anak, apa lagi anak tersebut adalah anak satu-satunya.

I Can See You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang