Yes! I Can See You!!

3K 439 17
                                    

"Chenle!" Panggil Jisung, yang dipanggil pun menoleh.

Jisung mendekat ke arah Chenle, "mau kemana?" tanya Jisung yang melihat Chenle menggendong tasnya padahal jam sekolah belum selesai.

"Ke rumah sakit, Renjun Ge bilang dia masih di sana nemenin nyokap Jaemin yang pingsan," jawab Chenle.

"Mmm ... boleh ikut?" tanya Jisung ragu.

"Boleh, tapi ijin dulu ke guru."

"Bolos aja deh!" ujar Jisung seenak jidat.

"Serah deh!" pasrah Chenle.

Keduanya beranjak meninggalkan ruang kelas, didepan gerbang sekolah sudah terlihat sebuah mobil mewah berwarna putih bermerek Tesla model X dengan kisaran harga US$230 ribu atau sekitar 3,5 miliar jika dirupiahkan.

"Kita akan naik ini?" tanya Jisung bingung melihat Chenle yang sudah duduk di kursi penumpang mobil tersebut.

"Iya, kenapa?" jawab Chenle.

"Masuklah, supirku tak sabaran menunggu," lanjutnya mempersilahkan.

"Baikalah," kaki Jisung memasuki mobil mewah pemuda Zhong, sebuah pintu menutup secara otomatis membuat Jisung cukup takjub, "Wah ..." gumamnya, ini pertama kali bagi Jisung menaiki mobil mewah milik Chenle.

Tak lama, keduanya sampai di rumah sakit dimana Jaemin dirawat. Segera meraka menuju ruang yang telah diberitahu Renjun sebelumnya.

'Drrrtt... Drrrtt... Drrrtt...'

Ponsel Chenle bergetar tanda ada panggilan masuk.

"Jisung, kau bisa ke ruang Jaemin duluan? Aku mau angkat telepon dulu!" pinta Chenle yang diangguki oleh Jisung.

Chenle melenggang pergi, sedangkan Jisung melanjutkan perjalanannya. Tak jauh dari ruangan yang ia tuju keluarlah dua orang yang tak asing, keduanya bepergian bersama entah kemana? Penasaran, namun tak mungkin ia mengikuti mereka saat sekarang dirinya harus menjenguk ibu Na Jaemin.

✧✧✧

"Eung ... ku tutup telponnya!" ucap Chenle lalu menutup lebih dulu panggilannya dengan seseorang disebrang sana.

Kini pemuda Zhong itu tengah berada di atap rumah sakit untuk sekedar menerima telepon, kala ia hendak kembali menghampiri Jisung, dua orang pemuda yang tak asing baginya terlihat sedang berada disana juga. Penasaran, Chenle pun mendekat kearah mereka untuk berniat untuk menguping pembicaraan mereka.

"Sekarang apa yang kau lakukan?" tanya seorang yang lebih pendek.

"Bukan aku!" yang lebih muda membantah.

"Mengakulah Lee Jeno!!" teriaknya, kedua orang tersebut tak lain adalah Lee Jeno dan Huang Renjun.

"Ku bilang bukan aku! Aku memang menginginkan Jaemin tidak selamat! Tapi aku tidak menculik Jaemin atau sebagainya, aku tidak tahu dimana dia!" jelas Jeno.

"Menginginkan Jaemin tidak selamat? Apa maksudnya? Aku kira Jeno dan Jaemin berpacaran?" berbagai pertanyaan terselubung di otak Chenle, ia benar-benar tidak mengerti alur cerita mereka.

"Bohong!! Aku jadi curiga kalau kamu yang mendorong Jaemin dari atap sekolah waktu itu!!" sarkas Renjun, kedua bola matanya menatap tajam Jeno tak lupa dengan bendugan air disana.

Sejujurnya Renjun tak ingin mengatakan semua ini, hati kecilnya berkata ia mencintai sosok yang kini tepat didepannya, namun egonya berkata 'ini salah' Jeno milik Jaemin dan bagaimanapun ia harus mengakhiri hubungannya dengan Jeno.

I Can See You ✔Where stories live. Discover now