Ice Cream and Say Goodbye

2.5K 409 54
                                    

Segera, setelah Kim saem keluar meninggalkan kelas. Renjun dengan cepat menarik lengan Jeno, berjalan melewati lorong hingga membawa mereka ke taman kecil yang terletak dibelakang sekolah.

Didudukinya bangku panjang yang terletak dibawah pohon yang agak besar, memungkin mereka tak terlihat oleh sekitar. Ya, keduanya tengah bersembunyi.

"Kenapa?" tanya Jeno yang bingung tingkah laku pacarnya yang satu ini.

Renjun mengernyit, "kau bertanya?"
"Lee Jeno, tidak bisakah kau melihat tatapan mereka kepada kita? Mereka mempercayai rumor itu!"

Tangan Jeno beralih memegang erat tangan Renjun, mengusap lembut punggung tangannya, mencoba menenangkan pemuda Huang yang pemarah itu.

"Sudah kubilang jangan dengarkan mereka! Kita tidak melakukannya, bukan kita yang mencelakai Jaemin. Jadi abaikan saja rumor itu."

"Kau bisa abai karena kau putra direktur, ayahmu bisa saja melakukan apapun untukmu. Aku? Aku tidak ada bedanya dengan siswa lain, tidak ada yang akan membelaku. Aku mempunyai banyak kecemasan, mengertilah!?"

"Lalu kau mau apa?" Jeno melepas tautan tangan mereka, lalu beranjak berdiri dan membelakangi Renjun.

"Putus!"

Mendengar itu, Jeno lantas membalikkan badannya, menatap tajam Renjun yang juga menatapnya.

"Sudah kubilang tidak mau!"

Renjun geram, ia ikut berdiri menjajarkan dirinya dengan Jeno. Meskipun tidak dapat sejajar, karena bagaimanapun Renjun lebih pendek dari Jeno.

"Apa susahnya tinggal put–"

'chu~'

Kalimat Renjun terputus kala Jeno tiba-tiba membungkam bibir Renjun dengan bibirnya.

Kecupan yang berlangsung singkat itu membuat Renjun agak terkejut hingga ia membelalakkan matanya.

"Apa yang kau?" memang bukan pertama kali mereka melakukan hal seperti ini disekolah. Tapi, perlakuan Jeno barusan membuat Renjun melemah, akan semakin sulit baginya untuk melupakan perasaannya terhadap Jeno.

"Aku akan menjagamu, melindungi mu, juga membela mu. Kau tau seberapa besar cintaku kepadamu, jadi tolong jangan mengecewakan ku dengan kata 'putus'. Aku berjanji akan menguak kasus ini, hingga tak perlu ada lagi rumor yang beredar, dan kau tak perlu mendapat tatapan mengerikan itu lagi. Aku berjanji."

Terdengar lembut dan tulus. Lagi-lagi hati Renjun dibuat meleleh olehnya, rasa cemas yang menumpuk itu seketika hilang terhempas dengan ucapan Jeno barusan. Sudahlah, sepertinya tidak ada alasan lagi untuk menyudahi hubungan mereka.

Jeno menangkup wajah kecil Renjun dengan kedua tangannya, mengikis jarak antara mereka hingga bibir keduanya menempel. Ciuman yang berlangsung agak lama dari sebelumnya, keduanya saling melumat hingga menciptakan suara khas orang berciuman. Semoga tak ada yang mendengar.

Sayangnya, suara itu terdengar ditelinga Na Jaemin. Pemuda yang tengah bersantai sambil menunggu Park Jisung yang sedang mencuci tangan itu tiba-tiba terusik dengan suara yang tak seharusnya berada di sekolahnya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemuda Na yang penasaran segera mencari tahu sumber suara itu.

Matanya membulat membendung air yang sudah terkumpul disudut matanya, tangannya mengepal menahan amarah, hatinya benar-benar teriris kala melihat kekasih dan sahabatnya tengah bercumbu dibalik salah satu pohon besar yang berdiri tegak di taman belakang sekolahnya.

I Can See You ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora