Pasar

163 26 33
                                    


–Happy Reading–

Hari ini Jeno mengajak Lia untuk pergi ke pasar. Lia sudah sangat bosan berada dirumah dan kebetulan Jeno sedang free. Ia ajak saja Lia ke pasar sekalian membeli sayur dan daging.

Jeno menggunakan pakaian biasa. Anting-anting panjangnya ia lepas agar tidak menonjol di kerumunan nanti. Dengan menggunakan anting saja, para warga bisa langsung tau jika ia adalah seorang Penjaga Lembah Naga. Ia tidak mau identitasnya diketahui apalagi ia membawa seorang gadis.

Seperti biasa rambut lurus Lia tergerai indah sangat cocok dengan dress yang ia pakai. Jeno menunggu Lia selesai bersiap. Ia memandang keluar, langit berwarna abu-abu. Sepertinya akan turun hujan.

Jeno berbalik ingin menghampiri Lia untuk memberi tau jika cuaca sedang mendung tapi ternyata Lia sudah ada di belakangnya.

" Ayok " ajak Lia semangat.

Baru Jeno ingin berbicara, hujan turun dengan deras. Lia langsung menekuk bibirnya kebawah. Kecewa karena tidak jadi pergi ke pasar. Lia langsung menjatuhkan tubuhnya ke sofa.

Hujan yang membuat rencana mereka batal tapi Jeno yang merasa bersalah.

" Tunggu hujan reda " ucap Jeno seraya mendudukkan diri di samping Lia.

Lia menghela nafas lalu meluruskan kakinya kedepan, menatap flat shoes hitam yang ia pakai dengan malas. Jeno ikut menatap apa yang Lia tatap. Flat shoes hitam yang sangat kontras dengan kulit Lia yang putih bersih.

" Kenapa tiba-tiba hujan turun? " Gumam Lia.

Jeno melirik Lia sejenak, " sudah takdir "

Lia mendengus, " nyebelin "

Lia tidak ingin membuang waktu. Ia harus mencari tau mengapa ia bisa tersesat di Lembah Naga. Mungkin saja di pasar nanti ia mendapat petunjuk. Ia ingin segera kembali dan bertemu ibu dan ayahnya. Pasti mereka sangat khawatir karena ia tiba-tiba menghilang.

" Jen "

" Hm "

" Sebenernya ini dimana sih? "

" Lembah Naga "

" Maksudnya Lembah Naga ada di daerah mana? "

Jeno menatap Lia tidak mengerti membuat Lia langsung tau ini tempat yang aneh.

" Nanti kau ingin membeli apa? " Tanya Jeno.

" Emang boleh? " Lia balik bertanya. Jeno mengangguk membuat Lia berfikir sejenak kemudian menggeleng.

" Ngga mau beli apa-apa. Ngga punya uang "

Jeno langsung mengeluarkan uang dan memperlihatkannya kepada Lia.

" Ngga usah, lagian kamu pacar aku bukan, sodara juga bukan. Aku tinggal di sini aja udah cukup Jen "

Jeno mendekatkan dirinya ke Lia, " ingin ku jadikan kekasih? " Tanya Jeno dengan nada rendah.

Lia bergidik dan memundurkan tubuhnya lalu membuang muka. Menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah.

FIRST LOVE | Jeno×Lia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang