kedatangan Lia

122 21 3
                                    

–Happy Reading–



Dua hari berlalu tapi Jeno belum juga kembali. Tadinya Lia merasa khawatir kenapa Jeno tidak kunjung kembali padahal sudah lebih dari 4 hari Jeno bertugas di wilayah selatan, tapi Vanya selalu menenangkannya, ia bilang, hal biasa untuk seorang Penjaga Lembah Naga pulang terlambat, tidak masalah. Begitu katanya. Dan masalah surat, mungkin Jeno sibuk sehingga tidak sempat untuk membalas surat Lia.

Vanya memasukkan dua botol minum ke dalam tas. Ia menghampiri Lia yang dari tadi duduk di sofa ruang tamu Felix.

" Ayo " ucap Vanya.

Lia berdiri dan langsung menggandeng Vanya. Hari ini mereka akan berkunjung ke rumah Baba. Orang tua Felix sedang pergi, beruntungnya Vanya dan Lia sudah izin untuk pergi ke rumah Baba. Mereka keluar dari pekarangan rumah setelah mengunci pintu rumah. Mereka mengambil jalan pintas melewati tepian sungai supaya cepat sampai.

" Ngomong-ngomong, kenapa kau berkunjung ke rumah Baba? " Tanya lia.

Diam sejenak sebelum menjawab, Vanya tersenyum, " beliau sudah seperti ayahku sendiri. Sejak aku dan kakakku menjadi yatim piatu, beliau yang menjaga kami "

" Baba baik ya " ucap Lia.

Vanya mengangguk menyetujui, " baik sekali " ia mengambil tangan Lia yang terdapat gambar Naga, " Baba tidak sembarang memberi tanda ini kepada orang asing. Jika Baba memberikan ini kepadamu, seratus persen aku percaya kau orang baik, bukan penyusup "

Lia mengerutkan dahi, ia merasa agak risih dengan kata penyusup.

" Benar, aku orang baik-baik. Aku orang yang tersesat disini dan tidak memiliki niat buruk " ucap Lia.

Vanya terkekeh, " ya, ya, aku percaya "

Lia menahan Vanya agar berhenti berjalan. Ia menatap sekeliling yang keadaannya sedang sepi.

" Kita istirahat dulu ya? " Ucap Lia memohon. Maklum saja, ia sudah berjalan lumayan jauh.

Vanya mengiyakan permintaan Lia. Mereka duduk di tepi sungai yang alirannya tidak begitu deras.

Vanya mengeluarkan botol berisi air minum dari dalam tasnya lalu memberikannya kepada Lia.

" Oiya, tadi katamu, kau mempunyai kakak? Sekarang dia dimana? " Tanya Lia setelah meneguk air minumnya.

Vanya tersenyum sedih, " dia pergi "

" Kemana? " Tanya Lia polos.

" Ke surga "

Jawaban Vanya membuat Lia terdiam dan merasa bersalah.

" M-maaf, aku tidak tau "

" Tidak apa, lagi pula dia sudah lama pergi. Aku senang dia sudah tidak kesakitan lagi "

Lia menatap Vanya sedih, pasti sulit kehilangan satu-satunya orang yang kita punya. Vanya sangat kuat hidup sendirian. Walaupun ada Baba, beliau tetaplah orang asing. Beliau tidak bisa sepenuhnya mengisi kekosongan hidup Vanya. Seketika Lia membandingkan dirinya dengan Vanya karena sangat berbeda. Ia masih mempunyai orang tua yang lengkap, tapi terkadang ia masih mengeluh ini itu. Harta berharga adalah orang tua, akan sangat menyesal jika tidak berbakti kepada orang tua.

FIRST LOVE | Jeno×Lia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang