kegelisahan

166 24 14
                                    

–Happy Reading–

Setelah mengantar Lia pulang, Jeno pun pulang kerumahnya sendiri dengan senyum yang tidak lepas dari wajahnya. Kudanya mendengus beberapa kali untuk menyadarkan tuannya itu dari mabuk asmara tapi telinga Jeno seolah tuli. Ia sama sekali tidak menggubris sang kuda dan memutar kejadian di kebun lavender dikepalanya.

Kuda Jeno berhenti secara tiba-tiba membuat Jeno menatap kepala sang kuda dari atas.

" Ada apa? " Tanya Jeno. Sang kuda diam membuat suara tangisan seorang perempuan terdengar jelas.

Jeno melempar pandang ke sekitar berusaha mencari tau siapa yang menangis di tempat yang sepi seperti ini.

Jeno merasa kenal dengan suara ini. Ia turun dari kudanya lalu mendekati sumber suara. Ia melihat punggung perempuan yang ia kenal sedang duduk di pinggir tebing dengan bahu yang bergetar naik turun.

" Vanya " panggil Jeno membuat sang pemilik nama menoleh. Ia mengusap air matanya lalu tersenyum kecil.

" Eh, Jeno "

Jeno mendekat lalu duduk di samping Vanya.

" Kau kenapa? " Tanya Jeno.

Vanya diam sejenak, " tidak apa, hanya...teringat kakakku "

Jeno memaklumi Vanya yang menangis karena teringat kakaknya. Siapa yang tidak menangis jika seseorang yang kita sayangi telah meninggal? Apalagi Vanya hanya hidup dengan kakaknya tapi ia sudah meninggal membuat Vanya kini hidup sendirian.

" Dia sudah tenang di sana " ucap Jeno mencoba menenangkan Vanya.

" Iya, saking tenangnya dia ngga mau balik " Vanya terkekeh.

" Doakan saja yang terbaik untuknya "

Vanya mengangguk, " pasti "

" Oiya, aku sempat dengar dari penjaga lain kalau kau menolak di pindah tugaskan, kenapa? " Tanya Vanya yang tiba-tiba teringat percakapan dua penjaga Lembah Naga sebelum ia kemari.

Jeno diam karena bingung ingin menjawab apa.

" Karena gadis itu? "

Jeno tercekat ditempat. Gadis yang di maksud pasti Lia. Tapi dari mana Vanya tau Lia?

Diamnya Jeno Vanya anggap iya.

" Lain kali kau tidak boleh begitu. Tugas adalah tugas Jen. Jangan sampai kau membuat King Liu curiga karena tingkahmu yang berbeda "

" Dan juga, kau harus pintar-pintar menyembunyikan gadis itu, jika tidak, kejadian yang lalu pasti terjadi lagi " lanjut Vanya.

Jeno membenarkan apa yang dikatakan Vanya. Ia jadi teringat wajah King Liu yang penuh selidik saat ia menolak dipindah tugaskan. Kenapa ia menjadi sangat bodoh seperti ini sampai tidak berfikir dua kali saat mengambil keputusan?

Dan tentang kejadian yang lalu, sudah dipastikan itu adalah kisah Felix. Jeno akui Kisah percintaannya berakhir menyedihkan dan mengenaskan karena sampai merenggut nyawa seseorang. Jeno bersyukur Felix bisa mengendalikan diri hingga tidak mengakibatkan dirinya gila. Walau terkadang ia lepas kontrol.

FIRST LOVE | Jeno×Lia |Where stories live. Discover now