penyerangan

124 18 6
                                    


–Happy Reading–

Pagi harinya Vanya mengajak Lia untuk ke penginapan Penjaga. Mereka hanya berkunjung dan tidak masuk ke dalam karena tidak boleh. Penginapan Penjaga sangat di jaga ketat dan orang asing tidak boleh masuk.

Jeno, Felix dan Lexi menghampiri Lia dan Vanya bersama-sama. Felix masih terlihat murung dan membuang muka. Jika bukan karena paksaan Jeno dan Lexi ia tidak akan datang karena ada Vanya. Wajahnya sungguh mengingatkannya pada Vanny. Ia tidak akan kuat menatapnya walau satu detik.

Jeno tersenyum lebar sampai kedua matanya membentuk bulan sabit.

" Hai " sapa Jeno.

" Haii " jawab Lia yang juga tersenyum lebar. Senyum Jeno dan Lia lumayan mirip, jika tersenyum maka mata mereka akan menyipit, lucu sekali.

Lexi menatap Jeno yang berubah drastis. Biasanya ia melihat wajah datar Jeno tapi sekarang wajah penuh ekspresi.

" Apa kau sudah lama disini? " Tanya Jeno. Ia duduk di samping Lia.

" Engga, baru nyampe kok " jawab Lia.

" Oiya, ini kenalkan, Lexi, salah satu Penjaga wilayah selatan " ucap Jeno memperkenalkan Lexi kepada Lia.

" Lexi, senang bertemu denganmu, nona " ucap Lexi seraya mengulurkan tangannya.

" Lia, senang juga bertemu denganmu " Lia membalas uluran tangan Lexi.

Lia merasa canggung dengan Felix. Dari tadi laki-laki itu hanya diam dan membuang muka. Apa ia mempunyai salah kepada Felix?

" Permisi "

Semuanya mengalihkan pandangan ke arah pintu dimana Fira sedang berdiri dengan bertumpu pada tongkat. Vanya, Felix dan Jeno memutar bola matanya malas.

Fira menggerakkan kakinya secara perlahan. Lexi langsung membantu Fira agar gadis itu tidak jatuh. Lexi belum tau masalah apa yang sudah Fira perbuat, makanya ia masih bersikap biasa saja.

" Ada keperluan apa kau kemari? " Tanya Lexi.

Fira menatap Jeno malu, " aku, ingin meminta maaf "

Lexi mengangkat kedua alisnya bingung, " untuk? "

Fira memainkan jari tangannya pertanda ia gugup, " aku ingin meminta maaf kepada semuanya. Khususnya untuk kekasih Jeno, aku minta maaf karena sudah memeluk kekasihmu sembarangan. Aku sungguh minta maaf "

Wajah Lexi berubah, ia menatap Fira tidak percaya. Fira yang ia tau gadis pendiam ternyata...ah sudahlah.

Lia menghela nafas lirih lalu tersenyum simpul, " tidak apa-apa. Aku maafkan "

Fira tersenyum sumringah, tapi tak lama senyumannya luntur kembali saat tidak mendapat respon apapun dari Jeno, Vanya, dan Felix.

Lia menggenggam tangan Jeno lalu mengangguk memberi kode untuk memaafkan Fira.

" Baiklah, kami juga memaafkanmu, tapi jangan diulangi lagi " ucap Jeno.

" Terimakasih, hanya itu keperluanku, aku permisi " Fira langsung berbalik dan meninggalkan ruangan walaupun pergerakannya susah.

FIRST LOVE | Jeno×Lia |Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt