keempat

3.7K 704 54
                                    

Pagi sudah menyapa, membuat Hyungseok mengerang dalam tidurnya karena cahaya yang masuk melewati celah-celah gorden jendelanya mengenai pas diwajahnya.

Mau tak mau, ia harus segera bangun dan bersiap-siap untuk ke sekolahnya.

Setelah beberapa menit ia mandi, memakai seragam serta menyiapkan buku-buku untuk pelajaran hari ini, ia pun berjalan kearah dapur untuk membuatkan dirinya sarapan, lalu memakannya.

Saat ia rasa segala kegiatan sebelum berangkat telah ia lakukan semua, ia pun langsung keluar dari rumahnya, tak lupa untuk menguncinya, lalu berjalan kearah sekolahnya sambil menyenandungkan sebuah lagu.

•••

Sesampainya dikelasnya, ia sudah mendapati Zin yang tidur dibangku sebelahnya, ia tampak pulas, jadi Hyungseok harus berhati-hati agar tak membangunkan laki-laki tersebut.

Ia pun meletakkan tasnya perlahan, lalu berjalan kearah bangku Jay yang terletak dibelakang barisan bangkunya.

Menampilkan senyum manisnya dan menyapa Jay dengan suara lembutnya, Jay dibuat terpana sesaat.

"Selamat pagi, Jay~"

Jay hanya membalas dengan anggukan.

"....?"

"Apa aku tidur dengan nyenyak? Tentu saja! Hahaha," Jawab Hyungseok, "Bagaimana denganmu?"

Jay menjawabnya dengan anggukan kepala lagi.

"Syukurlah."

Tepat saat itu bel masuk berbunyi, terpaksa Hyungseok harus kembali ke bangkunya. Sebenarnya mereka berdua sama-sama tak rela karena mereka masih ingin mengobrol bersama.

Namun, pelajaran akan segera dimulai, jadi mau tak mau mereka harus berpisah beberapa saat.

Seorang guru masuk kedalam kelas mereka dan pelajaran pun dimulai.

Saat pelajaran berlangsung, Jay sama sekali tak memperhatikan gurunya saat menjelaskan, yang ia perhatikan saat ini hanya punggung Hyungseok yang entah mengapa menurutnya lebih menarik daripada penjelasan gurunya.

Toh, meskipun ia tak mendengarkan ia tetap tahu isi pelajaran tersebut karena ia sudah mempelajarinya dari rumah.

Lain dengan Hyungseok yang merasa gugup karena ia tahu ia diperhatikan dengan intens oleh Jay. Entah mengapa ia menjadi agak salah tingkah padahal mungkin saja Jay hanya melamun dan kebetulan menatap kearahnya.

'Apa mungkin aku suka dengan Jay? Tapi tidak mungkin, sesama teman tidak boleh saling suka!' Batin Hyungseok meyakinkan dirinya, lalu ia kembali mencoba fokus dengan penjelasan guru didepan kelasnya.

'Fokus, fokus, agar bisa mendapat nilai bagus dan membanggakan ibu!' Serunya dalam hati.

•••

Bel istirahat telah berbunyi, saatnya semua para murid di SMA Jaewon untuk bernapas dengan lega dan segera bergegas menuju kantin agar tidak terlalu mengantri lama-lama.

Begitu pula dengan Hyungseok, Zin, Mijin, Haneul, Jiho, Deokhwa dan tentu saja Jay yang kini tengah mengantri dan lumayan menunggu lama.

Salahkan pada gurunya yang menyuruh siswa dikelasnya untuk mengerjakan ujian harian dadakan dan tidak boleh istirahat sebelum menyelesaikannya. Jadi dengan hati yang berat mereka menuruti guru mereka.

Setelah beberapa menit mengantri, akhirnya tibalah giliran mereka untuk memesan makanan.

"Aku ingin ayam saja, Bu! Jay, kau mau apa?"

Jay akan menggerakkan bibirnya, namun ia menutupnya kembali dan menunjuk kearah ayam yang sama dengan Hyungseok.

Membuat Hyungseok agak merasa kecewa, 'Kukira dia akan berbicara! Huhuhu.'

"Kau ingin ayam juga? Baiklah! Bu, dia ayam juga, ya! Terima kasih!"

Ibu kantin tersebut tersenyum dan mengangguk, lalu memberikan mereka lauk yang mereka inginkan sebelum berkata, "Kalian sepertinya teman yang baik, semoga terus begitu, ya!"

Mendengar ucapan tiba-tiba tersebut mereka kalang kabut menjawabnya, pasalnya mereka tidak tahu jika mereka teman baik atau bukan. Namun, akhirnya mereka hanya memberi senyuman dan mengangguk.

Setelah mereka bertujuh memesan makanan, mereka mencari tempat duduk untuk menikmati makanan mereka.

Tak berapa lama kemudia, Vasco beserta anggota burn knuckles masuk kedalam kantin yang disambut oleh Hyungseok dan teman-temannya, menyuruh mereka untuk segera memesan makanan dan duduk ditempat yang berada dibelakang Hyungseok.

Sebelum mereka mengantri untuk memesan makanan, Vasco berjalan kearah Hyungseok dan memberikannya sekotak susu coklat, "Aku menemukannya dijalan tadi. Ini untukmu."

Hyungseok menatap bingung, namun tetap ia terima, "T-terima kasih, Vasco." Vasco mengangguk dan berjalan mengantri memesan makanan.

Jay yang melihatnya mengkerut, lalu ia berdiri dari tempat duduknya dan keluar dari kantin, membuat teman-temannya, sekaligus Hyungseok, heran dengan kelakuannya tiba-tiba.

Beberapa saat kemudian ia kembali dengan membawa dua kotak susu coklat yang sama dengan apa yang diberikan Vasco kepada Hyungseok.

Jay berdiri disamping Hyungseok dan memberikannya kepada Hyungseok.

"U-untukku? Eum, terima kasih, Jay!" Hyungseok mengambilnya, yang mana membuat Jay senang bukan main, lalu ia pun kembali ke tempat duduknya tadi dan melanjutkan acara memakan makanan kantin tersebut.

















Tbc!!

Maaf chapter nya selalu dikit2 soalnya idenya selalu mampet ditengah2 🥲

Anw, terima kasih udah baca, vote, sama komen di chapter sebelumnya! <3

The Voice - Jaeseok (DISC)Where stories live. Discover now