kedua puluh

1.6K 236 33
                                    

Setelah memikirkan makanan untuk makan malam nanti, Janghyun dan Hyungseok mencatat daftar bahan-bahan yang akan mereka gunakan nanti.

Dalam perjalanan tak ada yang berbicara, biasanya Hyungseok yang paling banyak bicara bila lawan bicaranya tak mengatakan sepatah kata pun sedari tadi, namun tidak untuk sekarang karena yang sedang bersamanya adalah Janghyun, orang yang pernah menerornya agar tidak berdekatan dengan Jay.

Sudah berjalan cukup lama, yang padahal hanya lima belas menit untuk ke supermarket, namun karena kecanggungan tersebut yang membuat waktu berjalan lambat, dan akhirnya mereka pun sampai. Saat itu, Janghyun membuka mulutnya kembali.

“Hyungseok.” Panggil Janghyun, Hyungseok menoleh canggung kearah Janghyun.

“Apa kau benar-benar menyukai si Jay itu?” Hyungseok terdiam tak menjawab. Cukup lama sampai mereka memasuki supermarket.

Bukan, bukan ia tak yakin bahwa ia menyukai Jay atau tidak, namun ia memikirkan konsekuensinya nanti bila ia menjawab salah satu kedua pilihan tersebut.

“Ah, iya, ini daftar bahannya apa udah benar semua?” Hyungseok pun memilih mengalihkan topik karena tak mau menjawab pertanyaan tersebut.

Janghyun menyadarinya, namun ia memilih untuk mengikuti Hyungseok, “Mana lihat?” Ucap Janghyun seraya membuat Hyungseok mendekatkan tubuhnya kepadanya hingga menempel.

“Hm, benar sih menurutku, sudah lihat di internet?” Tanya Janghyun yang diangguki oleh Hyungseok.

Gila, Hyungseok terlihat sangat cantik saat ia lihat dari dekat.

Hyungseok yang sadar bahwa tubuh mereka sangat dekat tanpa sadar mendorong menjauh dari Janghyun.

“Eh, maaf!” Ucapnya.

“Tidak apa-apa.” Janghyun tersenyum kecut, “Ayo jalan.”

•••

Dirasa semua bahan yang mereka tulis dalam daftar sudah berada di keranjang belanja, Janghyun menyuruh Hyungseok untuk menunggu didepan supermarket karena ia akan mengantri dan membayar semua bahan-bahan itu. Sebenarnya ada sedikit cekcok tadi karena keduanya bersikeras ingin membayar, namun akhirnya Hyungseok menyerah dan membiarkan Janghyun yang membayar.

Sudah 5 menit Hyungseok menunggu Janghyun, akhirnya orang yang ditunggu keluar dengan membawa dua kantung besar dikedua tangannya.

Hyungseok inisiatif mengambil satu kantung dari tangan kiri Janghyun, yang membuatnya sedikit terkejut, “Aku bantu bawa!” Tegasnya agar Janghyun tidak sok kuat untuk membawa dua kantung tersebut, sudah terlihat jelas bahwa kantung itu sungguh berat.

“Yasudah, terima kasih, ya.”

Setelah itu, mereka pun berjalan bersama menuju tempat tinggal Janghyun.

•••

“Janghyun?”

“Hm?”

“Ini beneran tempat tinggal kamu?”

Janghyun tersenyum karena pertanyaan tersebut bukan yang pertama kali ia dengar, “Iya.”

“Kau tinggal disini sendirian? Dirumah besar ini?!”

Dengan masih mengembangkan senyum manisnya, Janghyun menjelaskan bahwa ia tinggal bersama teman-temannya dan bahwa menjelaskan bahwa rumah tersebut merupakan mall bekas kebakaran, Hyungseok hanya mampu menganggukkan kepalanya, tak tahu harus menjawab seperti apa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Voice - Jaeseok (DISC)Where stories live. Discover now