kelima 🔞

5K 688 120
                                    

Mengandung unsur dewasa, re: masturbating.

----------------

.
.
.
.
.

"Jay! Apa hari ini kau sibuk?" Tanya Hyungseok saat mereka tiba didalam kelasnya, Jay yang ditanyai tampak berpikir, mengingat-ingat jadwalnya hari ini.

Jay kemudian teringat, ia harus datang ke salah satu perusahaannya, dengan berat hati dan perasaan bersalah, ia mengangguk.

"..."

"Ah, kau sibuk, ya?"

Jay mengangguk, hatinya meringis saat melihat mimik wajah Hyungseok yang seperti sedih, lalu ia berbisik ditelinga Hyungseok, meskipun ia sudah sedikit gugup karena sudah lama ia tak berbicara, "B-besok aku kosong..."

Dengan begitu ia melenggang pergi, meninggalkan Hyungseok yang membeku ditempatnya, jantungnya berdetak sangat cepat, wajahnya memanas. Ia memegang telinganya dengan tangan yang gemetar.

Ia masih bisa merasakan panasnya deru nafas dari mulutnya saat berbicara, ia juga mengingat suaranya... Suara yang persis ia dengar saat laki-laki tersebut mengerang.

Jantung Hyungseok semakin berdetak, ia memproses perlakuan Jay tiba-tiba.

'JAY BERBICARA TEPAT DITELINGAKU.' Begitulah teriakan dalam pikiran Hyungseok.

Dengan langkah goyah, Hyungseok berjalan pulang sambil mengingat-ingat suara Jay yang berat, lembut, dan seksi. Rasanya Hyungseok dibuat gila hanya karena suara Jay.

Ia juga melihat kearah bawahnya yang terlihat berdiri, ia mengutuk dirinya yang tegang hanya karena mendengar suara temannya, ia merasa bersalah sudah berpikir liar tentangnya.

Ia berusaha lari cepat sambil berusaha menutupi bawahnya, entah bagaimana caranya.

•••

Hyungseok membuka pintu rumahnya dengan tergesa-gesa karena bawahnya semakin sesak saat ia tak sengaja mengingat suara Jay.

BRAK!

Pintu terbuka dengan kasar, ia kemudia masuk dan mengunci rumahnya, lalu ia berlari, membuang tasnya ke sembarang arah, menuju ke kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya.

Saat sampai didalam kamar mandi, Hyungseok membuka resleting celananya, lalu mengeluarkan juniornya dari celana dalamnya.

Ia mengocok juniornya dengan tempo cepat sambil mendesahkan nama seseorang, Jay.

Hyungseok semakin mempercepat temponya, desahannya pun semakin terdengar keras.

Tak lama kemudian, ia keluar.

Ia menatap cairan putih ditangannya dengan tatapan tak percaya. Hanya dengan mendengar suara temannya, ia menjadi seperti ini. Ia merasa ia tak bisa lagi menganggap Jay temannya jika seperti ini, ia merasa sangat bersalah.

Ia menyosorkan tubuhnya ke lantai, lalu memeluk tubuhnya.

"Apa aku bisa tetap berteman dengan Jay? Tapi, apa boleh? Aku... Sudah seperti ini hanya karena suaranya.." Hyungseok menarik rambutnya, batinnya berselisih.

Selang beberapa menit, ia memutuskan untuk perlahan menjauhi Jay, selain ia malu, ia takut jika Jay mengetahui perbuatannya tadi, pertemanan mereka menjadi rusak. Jadi, ia memutuskan dirinya lah yang akan perlahan menjauh, 'Jay pasti tak akan menyadarinya, 'kan?' Batin Hyungseok sedih.

Ia pun segera berdiri dan menanggalkan seluruh pakaiannya, meletakkannya kearah keranjang baju kotor, lalu mandi menggunakan air dingin untuk mendinginkan kepalanya juga.

'Jay tak akan tahu, ia tak akan tahu.' Pikirnya berulang-ulang.




Disisi lain, Jay merasa tubuhnya menggigil dan wajahnya memerah, entahlah, namun ia merasa ada yang membuatnya merasa... senang?

'Aneh.' Batinnya.


Tbc.

Malu banget nulisnya shebshhsjs.

Btw, maaf aku baru update, otak sy lagi buntu 😩🖐🏻 ini juga aku kerjain waktu masih buntu, jadinya maafff kalau aneh 🥲.

Ini juga chapternya dikit banget, ya? Huhuhu, maaf t____t. Lain kali mau coba yang lebih panjangaan.

See u di chapter selanjutnya + di book baru (lagi dikerjain) [hehe].












Bonus kemarin PAS mtk iseng gambar ini wkwkwk:

Dadaah~ o((*^▽^*))o

The Voice - Jaeseok (DISC)Where stories live. Discover now