kesepuluh

3K 489 30
                                    

Ting!

Bunyi notifikasi pesan masuk yang terdengar dari ponsel milik Hyungseok, membuatnya langsung menggapai benda tersebut dan meninggalkan pekerjaan rumahnya saat tahu siapa yang mengiriminya pesan tersebut.

Senyumnya merekah.

Jay! <3
Aku sudah sampai rumah

15:57

You
Ah, syukurlah kau sudah sampai!

Apa kau tak lupa untuk cek ke dokter dan membeli obat?

15:57

Jay! <3
Tidak, aku tidak ke dokter

Aku langsung ke apotik dan mereka memberiku obat.

15:58

You
Hm, baiklah~

Apa kau besok masuk sekolah?

15:58

Jay! <3
Tentu saja!

Luka ini hanya luka kecil

15:58

You
Kkk baiklah Tuan Muda

15:58

Jay! <3
Tolong jangan memanggilku seperti itu ㅠㅠ

15:58


Hyungseok terkekeh membaca pesan dari Jay, ditambah lagi dengan emoji sedih yang membuat Hyungseok merasa gemas dengannya.

You
Maaf-maaf

Yasudah, aku mau mengerjakan tugas terlebih dahulu

Kau sampai jangan lupa, ya!

15:58

Jay! <3
Aku sudah mengerjakannya

Apa kau mau melihatnya?

15:59

You
Tidak usah! Aku bisa mengerjakannya tahu!

15:59

Jay! <3
Baiklah

Jangan lupa makan

15:59

You
Baik, kau juga!

Read 15:59

Melihat pesan terakhir Jay, Hyungseok jadi teringat sesuatu.

Ia melihat jam di dindingnya yang menunjukkan hampir jam 4 sore. Setelah itu, ia mengalihkan perhatiannya kearah tugasnya yang sudah hampir selesai. Berpikir-pikir untuk melanjutkannya sekarang atau nanti, namun ia lebih memilih nanti karena perutnya sudah berbunyi.

Ia segera beranjak dari tempatnya dan segera bersiap untuk pergi keluar. Ia ingin membeli bahan-bahan makanan karena ia teringat lemari pendinginnya yang kosong tak ada isi apapun.

Setelah memastikan pintu rumahnya terkunci, ia segera berjalan kearah supermarket yang untung saja dekat dengan rumahnya tersebut.

Saat sudah sampai, ia segera masuk dan mengambil salah satu keranjang untuk menampung barang belanjaannya.

Hyungseok mengecek list belanjaannya yang sudah tertulis di ponselnya dan segera mencari barang kebutuhannya tersebut, yang tentu saja ia tahu dimana letak barang tersebut berada. Tak butuh waktu lama, Hyungseok telah selesai mencari barang kebutuhannya tersebut dan sekarang ia tengah berjalan menuju kasir.

Namun, saking fokusnya Hyungseok melihat ponselnya untuk mengecek apakah ada yang terlupakan atau tidak dalam daftar tersebut, ia menabrak punggung seseorang yang juga tengah mengantri.

Hyungseok langsung meminta maaf dan membungkuk sopan kepada orang didepannya, namun yang ia dapat hanya usakan lembut dipucuk kepalanya.

Hyungseok terkejut dengan perlakuan orang tersebut, yang menurutnya tak sopan, ia mendongak untuk melihat siapa pelakunya dan terkejut untuk kedua kalinya ketika tahu siapa yang ia tabrak.

Janghyun.

Salah satu teman SMA nya.

"Astaga Janghyun! Aku tak tahu kalau yang aku tabrak adalah dirimu hahaha." Hyungseok merasa lega karena ia tak perlu beradu argumen dengan orang yang tak ia kenal jika saja orang tersebut tak terima permintaan maaf.

"Jika tahu yang kau tabrak adalah aku, apa kau tak akan meminta maaf juga?" Tanyanya dengan nada yang ia buat sedih, membuat Hyungseok terkekeh geli dengan tingkahnya.

"Hey, aku juga punya tata krama tahu!" Guyon Hyungseok dengan meninju pelan lengan Janghyun, sedangkan Janghyun hanya tertawa menanggapinya.

"Wah, banyak sekali belanjaanmu?" Tanya Janghyun saat melihat keranjang milik Hyungseok yang terisi penuh sampai barang-barangnya hampir tak dapat masuk karena tak ada cela lagi.

"Persediaan untuk beberapa hari." Jawabnya sambil mengulum senyum manisnya. Janghyun dibuat terpana olehnya.

Hyungseok yang melihat antriannya berkurang, segera menyuruh Janghyun untuk tak melamun dan maju ke depan.

•••

S

etelah beberapa menit Hyungseok dan Janghyun mengantri, akhirnya keduanya dapat keluar dari supermarket yang ternyata ramai sekali.

Mereka berjalan bersama keluar dari kawasan supermarket dan berpisah saat diperempatan, Hyungseok belok ke kiri, sedangkan Janghyun belok ke kanan.

Sebelum benar-benar pergi menjauh, Janghyun memanggil Hyungseok, membuat langkahnya terhenti dan menoleh kearah Janghyun yang terlihat ragu-ragu ingin berucap.

Mengambil napas, lalu membuangnya perlahan, Janghyun pun berbicara dengan senyum tampan terpatri diwajahnya, "Jika ada waktu kosong, maukah kau kuajak ke rumah untuk makan malam bersama? Dan mungkin sambil menonton, bagaimana?"

Hyungseok berpikir dan mengangguk setuju dengan tawarannya, "Tentu saja! Terima kasih untuk tawarannya! Akan aku kabari jika aku ada waktu senggang."

Janghyun yang mendengarnya tersenyum senang dan mengacungkan kedua jempolnya kearah Hyungseok, membuat Hyungseok ikut tersenyum lebar.

"Kalau begitu, aku duluan. Hati-hati di jalan!"

"Kau juga, Hyun!"

Dengan begitu, mereka berpisah menuju tempat singgah masing-masing.

Dan Hyungseok tak tahu, bagaimana degup jantung temannya tersebut berdetak lebih cepat dari biasanya dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya tersebut.






Tbc!

Jangan lupa tinggalkan jejak dan terima kasih sudah membaca! 💗

The Voice - Jaeseok (DISC)Where stories live. Discover now