04. Terbangun

74.9K 6.8K 83
                                    

HAPPY READING GUYS

Terlihat seorang perempuan yang tengah terbaring lemah diatas brankar rumah sakit. ada beberapa alat medis yang terpasang ditubuhnya dan juga kepala yang sudah terbungkus oleh perban.

Nampak disampingnya sosok perempuan lainya yang keliatan masih muda tengah menelungkupkan kepala pada kedua tangan yang disilangkan.

Perlahan tapi pasti jari dari perempuan yang terbaring diatas brankar mulai bergerak sedikit demi sedikit diikuti dengan terbukanya kelopak mata.

Dia mulai menyesuaikan cahaya pada ruangan itu yang nampak terang. bau obat-obatan langsung menyeruak kedalam indra penciuman nya.

"eeuuung" suara lenguhan itu berasal dari perempuan yang terbaring itu.

Hingga membuat perempuan satu lagi langsung terbangun setelah mendengar suara itu yang agak samar pada pendengaran nya.

"non Reina udah bangun? yaudah sebentar saya panggilin dokter dulu" ucap perempuan itu tanpa jeda dan langsung ngacir keluar.

Sedangkan perempuan yang dipanggil Reina itu ingin melarang tapi, yasudahlah percuma.

Masuklah dokter diikuti dengan perempuan tadi dibelakangnya.

"nona, apa nona baik-baik saja?" tanya dokter yang bernama dr. Abbas.

"a-air" ucap perempuan itu.

Buru-buru dokter menyerahkan segelas air dan langsung duteguk hingga habis ileh perempuan itu.

"apa nona merasa baikan?" tanya dokter Abbas lagi.

"Saya merasa sedikit pusing dokter" keluh perempuan itu dengan memijit kepalanya yang agak pusing.

"oh, baiklah biar saya periksa dulu" ucap sang dokter yang mulai menekan stetoskop pada bagian-bagian tertentu.

Setelah selesai memeriksa, dokter itu melihat kearah kedua perempuan itu dengan senyuman manisnya. membuat kedua perempuan itu mengernyit bingung.

"selamat nona, sepertinya anda akan menjadi seorang ibu. Untung saja pada saat kecelakaan itu tidak mengenai bagian perut dan juga janin yang dikandung nona kuat" ucap dokter panjang kali lebar.

Sedangkan perempuan yang berada diatas brankar masih mencerna setia kata yang keluar dari dalam mulut dokter.

"maksud dokter saya hamil?" tanya wanita itu tidak percaya.

"iya, selamat ya. usia kandungan nona sudah memasuki satu bulan. yasudah saya permisi dulu" ucap sang dokter dan keluar dari ruangan itu.

"what! demi apa gue hamidun! nggak-nggak mungkin! gue masih perawan anjir!" teriak Fani shok.

"nona apakah nona baik-baik saja?" tanya perempuan itu agak khawatir.

"dimana baik-baik ajanya, gue hamidun. siapa lagi yang udah hamilin gue? Nggak ada akhlak emang tuh orang" omel Fani. entah siapa yang dia omeli.

"tadi nama gue siapa?" tanya wanita itu memastikan namanya sendiri.

"Reina non" jawab perempuan itu.

'Kapan nama gue dari Fani jadi Reina?" batin perempuan yang ada diatas brankar.

Dia adalah Fani, entah kenapa sesudah bangun dia merasakan suasana asing dan nama yang asing. ini juga tubuh siapa yang dihuni olehnya.

'dan tadi katanya gue hamil? gue tau kalau gue tuh suka sama anak-anak, tapi nggak usah jadiin gue hamil juga dong' batin Fani kesal dengan apa yang sedang dia alami.

Fani mulai mengingat-ngingat kembali rekaman saat didalam cahaya itu.

'jadi ini mbak sari?' batin Fani bertanya.

Cosplay Jadi BumilWhere stories live. Discover now