17. Kehancuran dan Penyesalan

37.3K 3.3K 132
                                    

HAPPY READING GUYS

Adreas mendengar rekaman antara Rina dan orang asing itu.

"Nanti lo kirimin kotaknya saat gue udah sampai dirumah Adreas"

"Oke namti gue kirimin"

"Oh ya, yang nyamar jadi Reina itu udah gue transfer 50 juta buat dia di rekening lo. Lo bagi berdua sama dia"

"Baju yang lo kasih kemaren udah gue bawa ke apartemen lo"

"Oke. Makasih atas kerja samanya"

Tut!

"Gue jadi nggak sabar liat Reina hancur, terus gue bakalan rebut harta sia Adreas. Semua harta dia bakalan gue alihin jadi nama gue. Hahaha" Ucap Rina dengan tertawa jahatnya.

Mendengar rekaman itu Adreas tersulut emosi hingga tangannya langsung memengan kepala Rina dan membentutkannya kesisi Ranjang.

"Maksud lo ngelakuin ini apa anjing?!" Adreas yang memang sudah diselimuti amarah terus membenturkan kepala Rina ke sisi ranjang bahkan kini beralih kearah dinding hingga kepala Rina mengeluarkan banyak sekali darah.

Tak sampai disitu kini Adreas menyeret Rina kekamar mandi. Mendudukkan Rina tepat dibawa shower. Membuka kran Shower hingga air yang keluar langsung mengenai kepala Rina yang berdarah dan hal itu membuat reaksi yang sangat menyakitkan bagi Rina.

"PERIH! PERIH! GUE NGGAK TAHAN!"
Teriak Rina meronta-ronta dibawah guyuran air shower.

"Itu nggak seberapa sama yang udah lo lakuin ke gue" Ucap Adreas mendorong tubuh Rina "apa perlu gue tambahin perasan lemon? Biar rasanya makin pas"

"Nggak! Jangan Dre, jangan!"

Karena mendengar teriakan itu Adreas kembali membenturkan kepala Rina hingga dia pingsan.

Tanpa memperdulikan hal itu dia langsung meninggalkan Rina disana.

*****

Nampak Adreas yang tengah mengutak-atik layar ponsenya. Mencari salah satu nomor yang akan dihubunginya.

"Bawa dua anggota kerumah gue. Sekap Rina digudang belakang markas" Ucap Adreas to the poin.

"Kenapa? Udah puas belah durennya?" Tanya Amar disebelah sana.

"Nggak usah bacot! 5 menit udah harus sampe"

"Buset 5 menit? Kerumah lo aja 15 menit"

"Apa perlu gue banting lo?"

"Iya-iya 10 menit sampe"

Adreas memutuskan sambungan telefonnya dan masuk kembali kedalam rumah mengambil jaket fan kunci motor.

Sekitar sepuluh menit Amar dan dua lainnya sampai dirumah Adreas.

"Gimana masuknya?" Tanya Amar.

"Masuk ya tinggal masuk aja. Apa susahnya sih" Balas Nanda kesal.

"Ya kan pintunya dikunci. Lo nggak liat tuh ketutup" Ucap Reza menatap kearah pintu itu.

"Dobrak aja" Putus Nanda.

Amar dan Reza sudah ber-ancang-ancang untuk mendobrak pintu itu.

Bruuk!

Amar dan Reza langsung terduduk diatas lantai. Pintu sebenarnya tidak terkunci, mengapa mereka terlalu bodoh.

"Ais, pantat seksoy gue!" Histeris Amar mengusap pantatnya yang tanpa segaja berciuman dengan lantai.

Sedangkan tak kalah mendramatis "anjir, pantat semok gue. Bisa-bisa rata kayak jalan aspal" Ucap Reza.

Cosplay Jadi BumilWhere stories live. Discover now