38. Kamar Baby

13K 948 14
                                    

Hari ini hari terakhir bagi murid kelas dua belas melaksanakan ujian akhir mereka dan disinilah sekarang mereka berada tepat dimarkas geng milik Axel. Setelah tadi pulang sekolah mereka langsung berkumpul di sana. Tak lupa dari mereka membawa pakaian ganti. Tak mungkin kan kalau mereka baku hantam menggunakan baju sekolah. Bisa panjang masalahnya kalau ada yang tau.

Sebelumnya Laskar meminta izin dulu untuk pulang kerumah. Maklum masih ada istri yang menanti dirinya dirumah dengan setia.

Motor Laskar melaju membelah jalanan kota yang tidak terlalu macet hari ini. Baru saja sampai dirumah dirinya sudah disambut dengan kehadiran istrinya. Dengan perut buncitnya Reina berjalan menghampiri Laskar yang baru saja turun dari motornya.

"Ayo masuk" Ucap Reina menarik tangan Laskar untuk mengikutinya.

Laskar yang tak tahu apa-apa hanya pasrah saja ditarik oleh istrinya dan menuntunnya masuk kedalam rumah. Reina menuntun langkah Laskar menuju sebuah ruangan dan kini mereka berdua hanya berdiri didepan pintu yang memiliki tulisan 'baby......'
Nama dari bayinya belum tertulis, tapi nanti pasti akan tertulis saat bayi mereka lahir.

Reina memegang ganggang pintu, dengan perlahan dia membuka pintu itu hingga nampak sebuah rungan yang sudah di desain sedemikian rupa. Apakah ini istrinya yang mendekor sendiri? Pasti sangat capek pikirnya.

Kamar dengan tema galaxy itu terlihat begitu indah, apalagi ketika mereka berdua mengetahui bahwa bayi mereka nanti adalah laki-laki. Berbagai gantungan planet-planet, bulan, bintang dan benda langitnya tergantung indah pada langit-langit kamar itu.

"Apakah kamu mendekornya sendiri sayang?" Tangan Laskar bergerak mengusap bagian belakang kepala istrinya hingga sampai pada pinggang.

"Tidak, aku dibantu oleh Eci dan Qiqin. Beberapa hari yang lalu mereka sangat sering mengunjungi ku saat kau tak dirumah" Reina nampak menyapu seluruh penjuru ruangan itu "dan kami memutuskan untuk mendisain kamar untuk calon keponakan mereka. Kau tau, bahkan Eci dan Qiqin sendiri yang menyarankan tema galaxy itu. Kata mereka siapa tau nanti keponakannya jadi astronot. Mimpi yang lumayan sulit digapai" Sambungnya. Pandangannya tak pernah lepas dari tempat tidur bayi disana.

Saat putranya besar nanti dia akan mengantikan tempat tidur itu dengan yang lebih besar. Lagipula kamar ini cukup besar dengan fasilitas kamar mandi yang tersedia didalamnya. Jadi putranya nanti dapat menggunakan kamar itu sebagai kamar pribadinya.

Kamar yang cukup besar itu tepat menghadap kearah taman bunga yang ada di belakang rumah dan juga kolam berenang yang tersedia dibelakangnya.

"Tidak ada mimpi yang sulit untuk digapai jika kita memang berusaha dengan sungguh-sungguh dan jika memang anakku nanti menginginkan menjadi Astronot maka aku akan menyekolahkan dia disekolah khusus" Ucap Laskar.

"Tidak, aku tak ingin anakku menjadi astronot. Biarlah dia menemaniku disini jika nanti kau berkerja dan lembur" Ucap Reina sedikit kesal. Bagaimana nasibnya jika anaknya akan disekolahkan di tempat khusus, kalaupun jadi nanti pasti anaknya tidak akan mempunyai banyak waktu untuknya.

"Baiklah terserah dia saja nantinya" Tangan yang tadinya bertengger dipinggang Reina kini berlalih mengusap lembut perut buncit milik Reina yang tak lama lagi akan melahirkan.

"Ya terserah dia saja nantinya dan yang paling penting nantinya dia akan menjadi penerus dari geng yang Axel pimpin, aku sudah dari lama mengusulkan hal itu dan Axel menyetujuinya"

"Kalau putra kita yang memimpin geng Axel maka yang akan memimpin geng ku siapa?" Tanya Laskar. Jangan sampai geng jadi terbengkalai tanpa adanya penerus. Ya walaupun bisa saja dia menyuruh seseorang yang dia percayai untuk mengantikan posisinya sebagai ketua.

Cosplay Jadi BumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang