06. Kembali Kesekolah

66.6K 5.8K 369
                                    

HAPPY READING GUYS

mata Reina mengerjab perlahan, dengan cahaya matahari yang sudah masuk melewati cela-cela gorden jendelanya. Dia bangun, merenggangkan anggota tubuhnya yang kaku karena baru saja bangun tidur. Matanya masih mengerjab-ngerjab, entah setan apa yang menimpa kelopak matanya membuat serasa sangat berat untuk membuka lebar-lebar. Melihat jam baru menunjukkan 06.07, Reina langsung bangun dan menuju kamar mandi.

Sekitar 15 menit menyelesaikan acara mandi-mandinya. Reina keluar dengan seragam yang sudah melekat ditubuh indahnya. Jangan salah seragam yang digunakan bisa dikatakan longgar untuk ukuran tubuh Reina.

Dia menuju cermin dan melihat penampilannya "maap, gue nggak bisa muji tubuh lo sama penampilan lo yang ini. Tapi gue harus bilang, gue suka sama muka lo ini. Pasti lo ngerawatnya baik banget" Ucap Reina menatap cermin dengan tampang datarnya.

Reina memoleskan liptint dibibir kecilnya "perfect, mau tubuh lama sama tubuh sekarang gue tetap cantik" pujinya.

"Apa perlu kita hebohkan satu sekolah? Nggak deh kayaknya, kan gue nggak terlalu terkenal yee kan. terkenalnya aja cuma gara-gara ngangguin tuh pelakor, kalau kagak mah nggak bakalan ada yang tahu siapa gue dan juga gue tuh istrinya ayah ular" ucap Reina.

Reina langsung turun kebawah untuk sarapan bersama dengan pasangan abal-abal dirumahnya. dia menuruni tangga dengan perlahan tanpa mengeluarkan suara, bahkan sepatunya sudah dibuka, agar tidak menimbulkan suara yang dapat menggangu suasana.

Dia mengendap-ngendap menuju ruang makan dan terlihat mbak sari yang tengah membuat kopi, sedangkan pak Doni tengah asik memperhatikan kegiatan yang dilakukan mbak sari.

"Ciee! Pagi-pagi udah dibikinin kopi aja! Ingat loh pak, mbak Nanik mau dikemanain? Ingat nggak boleh rakus jadi buaya" goda Reina menatap keduanya bergantian.

"Bukan buaya non, tapi ini tuh misi buat ngejalani sunah nabi, yaitu beristri banyak" ucap pak Doni, nggak sia-sia dia mendengarkan ceramah tentang masalah memperbanyak istri.

"Emang istri pak Doni udah berapa?"

"Nggak banyak sih non. 5 udah ada, tinggal ngajakin ke KUAnya aja belum" ucap pak Doni melirim sebentar kearah mbak sari yang sudah selesai membuat kopi.

"Non sarapan dulu, udah mbak bikinin sandwich" mbak sari menaruh kopi milik pak Doni. "Diminum mas" ucap mbak sari.

"Reina makan dimobil aja" Reina mengambil satu kotak bekal dan memasukkan satu sandwich kedalamnya. "Pak ayo, saya nggak mau telat loh" ucap Reina berlalu dari ruang makan.

Pak Doni langsung buru-buru menyeruput kopi yang masih panas "non sebentar, ini kopinya belum abis!" teriak pak Doni "aduh panas-panas" Keluh pak Doni mengosokkan bibirnya yang panas dan langsung mengejar Reina yang sudah diluar.

"Hati-hati dirumah sayang, mas pergi dulu" ucap pak Doni dan langsung pergi. Sedangkan mbak sari? Jangan ditanya, pipinya sudah memerah mendengar ucapan pak Doni tadi.

"Aduh baper aku!" Teriak mbak sari, setelah sadar langsung buru-buru menutup mulutnya.

'Kelepasan' batinnya.

*****

Pak Doni mengendarai mobil dengan dengan kecepatan sedang, seperti perintah Reina. "Nggak usah cepat-cepat pak, nanti kalau awal sampai sekolahnya, nggak bakalan ada yang ngeliat" Begitulah ucapan Reina saat dimobil tadi.

"Non, kenapa nggak dimakan sarapannya?" Pak Doni melihat kotak bekal yang hanya tergeletak disamping Reina tanpa disentuh.

"Disekolah aja pak" balas Reina.

Cosplay Jadi BumilWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu