34. Bantuan Laskar

7.7K 921 19
                                    

Setelah mengantar Axelia dia lebih memilih untuk langsung pulang kerumah. Karena nanti malam dia juga akan kemarkas. Biasa ngumpul-ngumpul bareng temen sambil ngegame.

Kini Axel lebih memilih untuk rebahan sambil scroll tik tok untuk menghilangkan kebosanan. Biasanya kalau emang sudah sangat bosan dia akan lebih memilih untuk langsung ke markas. Saat hendak bangun dari tidurnya terdengar satu notifikasi masuk.

Saat melihat kearah handphone nya rupa-rupanya axelia yang mengirimkan pesan untuknya.

Axelia

Makasih kak Axel udah mau
Anterin aku pulang

Lihat. Padahal dia sendiri yang ngotot ingin pulang dengannya tadi. Ah sudahlah Axel pusing memikirkan tingkah perempuan itu.

Mendingan dia siap-siap untuk ke markas. Dirumahpun dia tak memiliki teman satupun. Sudah siap dengan baju yang baru saja dia ganti.

Setelah melewati beberapa waktu dan kini Axel sudah sampai didepan pintu markas. Langkahnya berjalan memasuki markas yang sudah dipenuhi oleh sebagian anggota yang gabut.

"Xel, lo dicariin sama Iyan diatas" Ucap Bili yang tiba-tiba menghampiri Axel tepat saat Axel baru masuk.

"Ngapai nyariin gue?" Axel menaikan sebelah pertanda bertanya.

"Entah, gue nggak tau. Tapi kata dia kalau kak Axel udah datang suruh langsung temuin aku diatas" Kata Bili menirukan cara bicara Iyas tadi.

"Yaudah gue keatas dulu" Axel menepuk bahu Bili kemudian langsung naik keatas menemui Iyas yang tadi katanya ingin menemuinya.

Saat sampai diatas dan memasuki sebuah ruangan terlihat Iyas yang tengah fokus pada sebuah layar komputer didepannya.

Iyan yang memang mengetahui kedatangan Axel langsung memutar bangku yang didudukinya hingga menghadap kearah Axel.

"Ada berita apa sampek lo nanyain gue?" Tanya Axel menatap serius kearah Iyan yang kini berada didepannya.

Iyan berdehem sebentar untuk menghilangkan kegugupannya karena ditatap oleh Axel "jadi gini bang, gue dapet kabar kalau geng black moon bakalan nyerang kita lagi habis ujian"

"Terus?"

"Ya masalahnya sekarang tuh geng black moon ngajak geng lain buat gabung nyerang kita. Lo bayangin bang sebanyak apa nantinya anggota mereka yang udah collab sama geng lain. Lah kita pasti kalah jumlah kalau kayak gini caranya"

Axel yang mendengar itu tersenyum miring. Tak tau saja, dia pikir cuma geng black moon yang bisa ngajak geng lain buat gabung. Gengnya juga bisa malahan kalau digabungin bakalan kalah jumlah sama anggota black moon.

"Lo tenang Yas, tugas lo sekarang pantau aja apa yang bakalan mereka rencanain. Oh ya, lo udah tau apa yang bakalan mereka rencanain buat nantinya? Kan biasanya lo paling update soal begituan"

"Bang gue Iyas, apa sih yang nggak gue tau" Ucapnya sombong dan malah membuat Axel terkekeh melihat tingkah Iyan.

"Jadi informasi yang baru gue dapet tuh, buat tempatnya kalau kata sepupu gue di lapangan dekat hutan yang jalan cendrawasih itu bang. Nah buat rencananya yang pasti mereka bakalan pakek senjata buat nyerang. Bukan bang Ziron banget kalau nyerang nggak pakek senjata"

"Alah pakek embel-embel bang lo buat manggil si ziron. Mending langsung aja" Cibir Axel.

"Hehehe, menghormati yang lebih tua bang kayak kata emak gue" Kata Iyan terkekeh lebar.

"Mendingan lo mantau terus pergerakan mereka. Kalau ada informasi yang baru langsung bilang sama gue."

"Siap bang!" Hormat Iyan.

Cosplay Jadi BumilWo Geschichten leben. Entdecke jetzt