30. Penyerangan Black Moon

8.6K 1K 34
                                    

Sekitar sebulan lebih terlewatkan. Hari-hari dimarkas serasa begitu aman dan nyaman. Tanpa ada ngangguan sama sekali. Awalnya mereka sempat was-was akan penyerangan tiba-tiba dari geng black moon. Namun setelah mendapatkan kotak ancaman itu, tak ada sedikitpun penyerangan atau ancaman lain yang datang.

Lagi dan lagi. Mereka direpotkan dengan kedatangan ibu hamil yang satu bulan setengah lagi akan melahirkan. Sepertinya makin bertambah minggu usia kandungan Reina maka tingkatkan kerepotan mereka bertambah juga.

Bayangkan beberapa minggu kebelakang, markas yang seharusnya menjadi tempat berkumpulnya para anggota dan tempat santai-santai saat waktu senggang, malah berubah menjadi tempat yoga dalam sehari penuh. Bahkan tiba-tiba Reina menjadi tutor yoga bagi mereka semua. Dalam seharian itu mereka melakukan senam yoga yang dipimpin oleh Reina sendiri, entah berapa banyak gerakan aneh yang diperangakan oleh Reina dan dengan bodohnya mereka mengikuti semua gerakan nyeleneh dari Reina.

Sepertinya hari ini bumil yang satu ini tak melakukan dan meminta hal-hal aneh yang membuat mereka repot sendiri. Hari ini Reina nampak duduk enteng didepan televisi yang tengah menayangkan drakor. Mereka yang tadinya kurang tertarik dengan tontonan Reina kini malah berbondong-bondong duduk didepan televisi sambil mantengin televisi.

"Sumpah, baru sekarang gue nonton drakor. Seru juga rupanya" Ujar Bili. Matanya terus-terusan menatap kearah televisi. Bahkan saat ada adengan kissing dengan refleks dia mengigit tangan Gerald yang memang duduk disampingnya. Bahkan sedari tadi tangan Gerald terus digenggam oleh Bili.

"Jorok banget sih Bil! Jijk gue," Gerald menghempaskan tangan Bili dari genggaman tangannya.

Bili tercengir "hehehe, lagi seru-seruan gue nonton kayak begitu"

"Alah lo mah udah sering nonton yang kayak gituan. Malahan lebih pun lo pernah nonton kan?"

"Tau aja lo" Kata Bili menyenderkan kepalanya pada bahu Gerald.

"Jangan diganggu Ger, lagi menghayati gue nontonnya" Ucap Bili yang mengetahui niat terselubung Gerald yang ingin mendorong kepalanya.

"Gue geli Bil, kalau kayak gini gue teringat sama si Ziron"

"Itu si Ziron, beda sama gue. Kalau dia libatin perasaan kalau gue cuma lagi terbawa suasana aja"

"Terserah" Jawab Gerald malas.

Sambil terus menonton drakor ditelevisin sambil memakan cemilan. Tiba-tiba dari arah atas terdengar siara teriakan yang sangat nyaring dan ditambah cempreng.

"BANG AXEL!!!" teriak Iyal menuruni satu persatu anak tangga dengan sangat cepat, bahkan tadi dia sempat tersandung. Untuk tak jatuh, kalau iya mereka tak akan tau apa yang akan Iyal katakan nantinya.

"Bang, bang ini situasi yang sangat gawat bin darurat. Pokoknya lo semua harus tau" Cerocos Iyal cepat tanpa jeda.

"Yal tenang ya, tarik nafas terus lo tahan sampek keliatan malaikat maut yang bakal datang buat jemput lo" Ucap Bagas ngasal.

"Geng black moon bang!"

"Emang kenapa sama tuh geng?" Tanya Gerald.

Iyal menarik nafasnya sebentar kemudian kembalu menghembuskannya "kata temen sepupu gue, geng black moon mau nyerang markas bang" Paniknya. Bahkan keringat nampak menempel pada dahi putih itu.

"Nyerang?" Tanya Axel.

"Iya bang, mereka lagi dalam perjalanan kesini"

Axel menatap dingin kearah depan "siapin pasukan! Kita tunggu mereka didepan!" Perintahnya dengan suara terlampau dingin.

Semua anggota mulau melakukan tugasnya masing-masing. Ada yang langsung keluar dari markas, ada juga yang tengah menyiapakn senjatan. Karena mereka tau kalau geng black moon nggak akan nyerang dengan tangan kosong saja. Kalau tak diawal makan dipertengahan baku hantam mereka akan mengeluarkan senjata masing-masing.

Cosplay Jadi BumilWhere stories live. Discover now