25. Soal Pengkhianat

16.5K 1.4K 22
                                    

Maaf ya semua karena lama updatenya. Beberapa hari ini rasanya ide dalam kepala aku agak kurang lancar. Jadinya nggak tau mau tulis apa. Yaudah aku mutusin buat berhenti sebentar.

Hari ini aku udah update nih. happy reading semuanya.


"Menurut lo pada ada nggak pengkhianat atau mata-mata dari geng lain dalam geng kita?" Tanya Axel.

Dia menatap satu persatu temennya yang tengah duduk disofa dan ada juga yang duduk di karpet. Sekarang mereka tengah berada di markas. Setelah tadi mereka pulang sekolah, pulangnya dia menyuruh sebagian anggota yang menurutnya orang terpercaya untuk berkumpul di markas.

"Kenapa tiba-tiba nanyain begitu?" Bingung Gerald.

"Reina bilang dia dapat kado yang isinya surat dari geng Black Moon" Jawabnya.

Ali mengernyit "tapi selama ini mereka nggak pernah muncul lagi"

"Nah lo pada nggak penasaran kenapa mereka hilang begitu aja. Bak ditelan bumi, nama geng mereka hilang. Bahkan anggotanya nggak ada yang tau"

Mereka tengah memikirkan perkataan Axel. Benar juga kalau selama ini geng Black Moon tidak pernah mencari gara-gara lagi dengan geng mereka. Setelah kejadian dulu yang terjadi antara geng mereka dan setelah itu juga geng Black Moon hilang begitu saja. Mungkin benar mereka tengah merencanakan sesuatu untuk membalas.

"Bener juga ya. Nggak mungkin si Ziron terima gitu aja dan karena itu juga kekasih tercintanya mati" Ucap Bili.

"Pasti nggak lama lagi bakalan ada kejadian kayak dulu lagi deh" Tambah Gerald.

"Nggak bisa dibiarin! Kalau kayak gini kita ngundang mati namanya. Lo nggak liat betapa liciknya mereka. Katanya cuma pakek tangan kosong. Eh tiba-tiba udah ada sajam ditangan mereka semua" Jelas Ali.

"Masalahnya itu gini. Kita harus cari tau dulu ada mata-mata nggak didalam geng kita. Jangan sampek kita udah nyusun rencana matang-matang dan malah ketahuan rencananya sama mereka. Itu baru namanya ngundang mati" Axel menjeda ucapannya sebentar "dan gue juga nggak mau buat sepupu gue kayak dulu lagi" Ucapnya lagi.

"Gimana caranya kita tau?" Tanya Bili.

"Lo tau kan tiap sudut markas ada cctv? Lo liat lewat cctv ada nggak orang yang bertingkat aneh selama dimarkas"

Bili dan Gerald menganggukan kepalanya mendengar penuturan Axel.

"Setiap lo ngerasa ada sesuatu yang aneh maka lo harus secepatnya nyelidiki. Kita nggak punya banyak waktu. Karena kita nggak tau kapan geng Black Moon bergerak buat nyerang kita. Bisa aja besok mereka bakalan nyerang kita"

"Bagas mana?" Tanya Axel.

Heran mengapa Bagas tak datang dalam hal penting seperti ini.

"Tadi katanya ada urusan bentar sehabis nganterin Eci" Jawab Bili.

Dengan mata yang memicing Axel nampak memikirkan sesuatu. Agak lama dia berada dalam keadaan begitu, hingga tatapan beralih menatap orang didepannya.

Ali yang melihat tatapan Axel merasakan sesuatu "lo nggak ngira kalau Bagas yang jadi mata-matanya kan?" Tanya Ali curiga dengan pikiran Axel.

"Gue mikirnya juga gitu. Lo nggak ngerasa kalau beberapa minggu ini Bagas agak aneh. Sering ngilang gitu aja tanpa ada yang tau kemana dia" Axel mengeluarkan kata-kata yang tadi bersarang di otaknya.

"Tapi kita nggak bisa nyimpulin gitu aja. Kita juga nggak punya bukti buat nuduh Bagas yang jadi mata-mata digeng kita. Lo tau sendiri, Bagas bukan orang baru di geng kita. Dia udah lama bareng sama kita, bahkan dari SMP" Ucap Gerald.

Cosplay Jadi BumilWhere stories live. Discover now