SS-13💸

146K 14.6K 481
                                    

Selamat membaca

Janga lupa untuk memberikan vote dan komentar

•••💸•••

Dikarenakan waktu pernikahan yang dilaksanakan secara tiba-tiba membuat Karina harus bergerak cepat mempersiapkan pernikahan putranya.

Karina ingin acara pernikahan Keenan berlangsung dengan meriah dan juga mewah.

Saat ini, Karina, Bella, Keenan dan juga Naura bersama dengan Kekey duduk di sebuah meja restoran yang cukup terkenal untuk membahas persiapan pernikahan Keenan dan juga Bella.

"Jadi kalian ingin konsep pernikahan yang bagaimana?" Tanya Karina kepada Bella dan juga Keenan.

"Bella ikut Mama aja," ucap Bella karena ia yakin jika pilihan Karina akan tepat.

"Loh, ini kan acara pernikahan kamu sayang."

Bella menganggukkan kepalanya, "sebenarnya Bella ingin acara pernikahannya dilakukan secara mewah dengan konsep elegan. Bagaimanapun pernikahan adalah hal yang sakral dan hanya bisa dirasakan sekali, sejak kecil Bella ingin sekali menikah kayak di film princess yang sering Bella nonton pas masih kecil," ucap Bella.

"Kayak film kartun ratu Sofiyah, ya Kak Bel?" Tanya Kekey tiba-tiba.

Bella hanya tersenyum lalu mengangguk kaku. "Tapi Bella ikuti kemauan Mama aja sama Keenan."

"Kalau Keenan terserah," ucap Keenan malas.

Sebenarnya ini bukanlah pekerjaannya, tetapi Mamanya menginginkan agar ia ikut dalam forum diskusi pernikahannya.

"Maklumi Keenan ya Bel, dia emang gitu. Maunya terima beres aja ikut-ikutan orangnya."

Bella hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Mama setuju aja sih sama keinginan kamu Bel, gimana Nau?"

"Saya juga setuju Bu," ucap Naura.

"Oke, Mama dan Naura akan mempersiapkan segala dekorasinya. Kalian berdua boleh pergi untuk fitting baju di tempat Tante Goriya dan cari cincin untuk pernikahan."

"Mama aja deh, Keenan sibuk."

"Keenan..."

Keenan menghela nafasnya, "iya Ma."

"Ayo Nau, kita ke tempat WO buat ngasih tau konsep nikahannya." Karina lalu berdiri dari duduknya dan menatap ke arah Keenan. "Ingat ya Keenan kamu harus jaga Bella," ucap Karina dan di angguki oleh Keenan.

Saat ini, Keenan yang semobil dengan Bella membuat keadaan terasa sangat canggung.

"Hm, Pak Keenan jangan diam-diam aja dong. Temani saya ngobrol gitu," ucap Bella membuka suara.

"Saya tidak tau harus membicarakan apa dengan kamu," balas Keenan.

"Ngobrol apa aja gitu Pak, supaya kita juga saling mengenal."

"Cukup saya kenali nama kamu saja," ucap Keenan.

Bella menghela nafasnya gusar, "Pak Keenan beneran mau nikahin saya kan?"

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang