SS-31💸

138K 13.6K 288
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

•••💸•••

"Bunga bangkai cantik, ya?" Ucap Bella seraya membuka rantang kecil yang dibawanya di atas meja.

Keenan menghela nafasnya lalu duduk disamping Bella. "Memang dia cantik Bel," balas Keenan.

"Widih," Bella terkejut mendengar perkataan Keenan yang memuji sekretarisnya.

"Kenapa?" Tanya Keenan.

"Nggak pa-pa Keenan, sumpah nggak pa-pa."

"Kamu kenapa?" Tanya Keenan yang sudah memegang kedua bahu Bella sambil menatapnya dalam.

Bella mengangkat tangannya mengurai pegangan Keenan di bahunya. "Kamu nggak pernah tuh puji istri kamu," ucap Bella.

"Kamu cemburu?" Tanya Keenan.

Bella berdiri dari duduknya, "astagfirullah Keenan, masih nanya lagi."

"Kenapa harus cemburu? Dia kan cuma sekretaris."

Bella tidak habis fikir dengan perkataan Keenan yang menganggap semuanya biasa saja. Itu menurut Keenan, tapi bagi Bella rasanya sakit mendengar suami sendiri memuji orang lain.

"Bunga bangkai udah punya suami belum?" Tanya Bella.

"Setau aku belum, kemarin Bunga cerita kalau baru saja putus dengan pacarnya."

"Dia sering curhat ke kamu kah?"

"Kadang-kadang."

"Besok kamu harus ganti sekretaris!" Ucap Bella lalu duduk kembali di sofa dan memberikan piring yang sudah di isi dengan nasi dan lauk.

"Kenapa? Bunga kerjanya bagus. Dia selalu tepat waktu, aku tidak punya alasan untuk mengganti dia Bel."

"Pokoknya harus ganti Keenan!"

"Nggak Bel," tolak Keenan.

"Ganti!"

"Nggak!"

Bella lalu berdiri kembali, "batu ya kamu. Nggak pernah ngerasain cemburu jadi gini."

"Jangan seperti anak kecil Bel," ucap Keenan yang ikut berdiri.

"Kamu yang seperti anak kecil, di bilangin malah nggak mau."

"Karena kamu nggak jelas Bel," ucap Keenan tega.

"Udah di pelet kayaknya kamu sama si Bunga bangkai," ucap Bella.

"Nama adalah sebuah doa dan harapan Bel, jangan merusak nama seseorang."

Bella semakin geram, kini kedua tangannya mengepal. Lagi dan lagi Keenan membela si Bunga.

"Bunga bangkai, Bunga bangkai, Bunga bangkai." Bella mengejek dan tidak mendengarkan perkataan Keenan.

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang