SS-16💸

149K 14.5K 596
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

•••💸•••

Malam ini adalah acara resepsi pernikahan Keenan dan Bella. Semua para tamu undangan sudah memenuhi ballroom hotel yang sudah di hiasi semewah mungkin.

Para tamu undangan yang berdiri di samping kiri dan kanan mengelilingi karpet merah tempat jalan pengantin menuju pelaminan.

Bella yang berjalan ke arah pelaminan dengan menggandeng tangan suaminya tidak berhenti menampilkan senyumnya.

Para tamu undangan pun terpukau dengan kecantikan Bella malam ini.

Bella menatap ke arah para tamu undangan yang turut hadir, nampak banyak sekali orang-orang yang mengenakan jas formal dan didampingi oleh wanita cantik.

"Cantik ya Bu, pengantinnya."

"Iya, pasangan serasi."

Bella tersenyum mendengar pujian dari beberapa ibu-ibu yang berdiri tidak jauh darinya saat berjalan.

"Tapi katanya perempuan itu masih lulusan S1. Bisa ya Bu, dapat orang kayak Pak Keenan yang sempurna."

"Iya, padahal Pak Keenan bisa dapat perempuan yang memiliki pendidikan lebih tinggi."

"Asal usul perempuan itu juga belum jelas, katanya masih pengangguran."

"Wah, kalah jauh dong berarti sama anak saya. Lulusan S2 dan sekarang udah kerja kantoran."

"Beda ya Bu, sama mantannya pak Keenan yang model itu."

Bella memejamkan kedua matanya mendengar perkataan ibu-ibu yang juga menghinanya.

Sampailah Keenan dan Bella di pelaminan, keduanya kemudian duduk lalu berdiri jika terdapat tamu undangan yang menaiki pelaminan untuk berjabat tangan ataupun berfoto.

Seorang perempuan yang Bella kenal sebagai mantan kekasih Keenan menaiki pelaminan sambil menggandeng suaminya.

"Selamat atas pernikahan kalian," ucap Asya.

"Terima kasih," balas Bella.

"Kamu gadis yang cantik, semoga kamu bisa membuat Keenan jatuh cinta melebihi aku."

Bella menaikkan kedua alisnya lalu menatap ke arah Keenan yang terlihat dingin.

Keenan lalu memegang pinggang Bella dan menatap Asya. "Saya tidak memiliki cinta apapun lagi kepadamu, kini yang menjadi prioritas hati saya adalah istri saya, Arabella."

Asya terkejut mendengar perkataan Keenan. Sedangkan Bella merasa sangat bangga dengan suaminya.

"Selamat atas pernikahanmu Pak Keenan, saya sangat lega mendengar berita pernikahan anda. Berarti istri saya tidak akan terbayang-bayang dengan masa lalunya lagi," ucap Adrian.

"Tidak usah takut Pak Adrian, jika Asya masih terbayang-bayang masa lalu berarti ia belum bisa melupakan saya. Toh, saya saja bisa melupakan dia dengan menikahi orang lain," ucap Keenan.

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang