SS-40💸

127K 11.1K 1.2K
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

•••💸•••

"Halo, Assalamualaikum"

Cukup lama, Keenan hanya mendengar suara isakan tangis tertahan dari sambungan telponnya.

"Waalaikumsalam Keenan, Aditya dia pergi meninggalkan aku Keenan...."

"Apa maksudmu?"

"Aditya mengalami kecelakaan dan nyawanya tak tertolong. Aku membutuhkanmu, aku rapuh sekarang. Adi sudah tiada dan meninggalkan aku."

"Innalilahi wa innailaihi rojiun."

Masih terdengar rasa pilu saat Asya mengabari bahwa suaminya meninggal dunia.

Mendapatkan kabar buruk di pagi hari membuat Keenan sangat terkejut. Secepat itu Aditya pergi padahal baru menikah 8 bulan yang lalu. Apalagi Asya tengah mengandung sekarang.

Yang menjadi fikiran Keenan sekarang adalah Asya, bagaimana kondisi rapuhnya perempuan itu setelah ditinggal pergi oleh suaminya untuk selama-lamanya.

Keenan dan Bella langsung pulang setelah mendengar kabar duka yang menimpa Asya.

Bella sama terkejutnya dengan Keenan, kepergian Aditya begitu tiba-tiba.

Saat ini, Keenan yang memakai kacamata hitam serta pakaian hitam berjongkok di samping Asya dan memegang bahu perempuan itu.

Mencoba menyalurkan kesabaran dan ketabahan kepada Asya yang sangat terlihat rapuh.

"Aku harap kamu bisa bersabar," ucap Keenan walaupun rasa sakit yang di tanggung Asya tidak bisa teratasi hanya dengan kata sabar.

Sesak didadanya mengumpul seperti terdapat tumbukan yang begitu dahsyat.

Asya menggeleng dan langsung memeluk Keenan, "dia pergi Keenan, kenapa Tuhan memanggil Aditya secepat itu?"

Bella terkejut melihat suaminya di peluk oleh perempuan lain, terlebih itu adalah mantan kekasih dari Keenan sendiri.

Apalagi saat Asya menempelkan kepalanya di dada Keenan, itu milik Bella. Kenapa ada perempuan lain yang bersandar disana.

"Kuatkan hamba ya Allah," gumam Bella saat melihat Keenan dan Asya.

Keenan menatap gundukan tanah yang masih basah itu, kecelakaan maut yang menimpa Aditya tadi malam merenggut nyawanya dan tewas di tempat.

"Aku harus bagaimana Keenan, dia sudah pergi di saat aku sedang hamil."

Keenan terkejut mendengarnya, "kamu hamil?" Tanya Keenan ulang dan di angguki oleh Asya.

"Bagaimana dengan nasib anakku kelak?"

"Jangan takut, aku akan membantumu."

Asya tidak kuasa menahan tangisnya dan kembali memeluk Keenan kembali.

"Aku tidak kuat Keenan, bagaimana mungkin aku bisa menghadapi semuanya tanpa Aditya. Bagaimana nasib anakku yang belum lahir tanpa ada sosok Ayah?"

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang