SS-30💸

149K 13.9K 471
                                    

Selamat Membaca

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

•••💸•••

Hari ini Keenan sudah di perbolehkan untuk pulang. Bella akhirnya dapat merasakan kasur empuk lagi.

"Bel, tolong bantu ambil laptop aku di ruang kerja!"

Bella menatap ke arah Keenan dengan kening berkerut, "kamu masih harus beristirahat Keenan, laptopnya aku sita dulu."

"Ada file penting yang harus aku kirim Bel," ucap Keenan.

"Kesehatan kamu jauh lebih penting!"

Keenan menghela nafasnya lalu turun dari kasurnya. Melihat itu membuat Bella yang tiduran langsung terbangun.

"Mau kemana?"

"Mau ke ruang kerja," ucap Keenan.

Bella lalu mengambil posisi tepat di hadapan Keenan. "Kamu di sini aja, aku ambilin laptop kamu."

Keenan tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

Keenan mengirimkan file ke email sekretarisnya. Bella yang duduk di samping Keenan dan memperhatikan Keenan memicingkan matanya.

"Bunga Larasati, dia perempuan?" Tanya Bella kepada Keenan.

"Iya, dia sekretaris aku."

Bella mengangguk-anggukkan kepalanya dan ber-oh ria.

"Emangnya kenapa?"

"Nggak pa-pa."

"Ohiya Bel, besok aku mau ke kantor."

Bella menatap Keenan horror. "Apa apaan kamu Keenan, masa langsung ke kantor. Kamu baru pulang dari rumah sakit loh."

"Aku sudah sehat Bel," balas Keenan.

"Gitu aja terus, nanti kamu sakit lagi aku nggak bakalan urus."

"Bel, aku harus ke kantor besok. Di ijinkan atau tidak aku akan tetap ke kantor."

"Terserah Keenan, terserah! Kamu sultan jadi kalau sakit sehatnya di beli."

"Bel..."

"Tau ah, aku mau tidur. Kamu kalau mau lembur, lembur aja." Bella lalu membaringkan dirinya dan membelakangi Keenan.

•••💸•••

Keenan memenuhi perkataannya dengan benar-benar pergi ke kantor. Pagi ini Keenan sudah siap dengan memakai kemeja kantornya.

"Benar-benar ya kamu Keenan, coba gitu dengerin omongan aku."

"Saya

"Aku sudah sembuh Bel," ucap Keenan.

Bella berjalan mendekati Keenan dan menyentuh kening suaminya. Memang sudah tidak hangat lagi, suhu tubuh Keenan sudah normal.

Suamiku SultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang