8

8K 909 36
                                    

Jaemin berdiri di dekat gang samping minimarket yang tak jauh dari sekolah tetangga yang kemarin menjadi lawan sekolah mereka, sekolah dimana ada salah satu muridnya yang berhasil mengusik Jaemin.

" Emmm...  Ngomong-ngomong kita akan ada disini sampai kapan? Ini baru jam 9 sedangkan sekolah pulang jam 3."

Semua langsung menoleh menatap Renjun yang memasang ekspresi polosnya, Haechan yang berdiri di samping si mungil langsung menyenggol lengan teman mungilnya yang tidak paham situasi.

" Entah aku tidak tau. Aku bisa menunggu sampai kapanpun untuk membalas mereka, jika kalian bosan maka pergi saja." Jawab Jaemin acuh, Renjun tersenyum kikuk merasa ia salah bertanya.

" Bagaimana jika kita pergi ke game center? Kita bisa bersenang-senang dulu sebelum bertempur?" Usul Mark yang tentu saja langsung diangguki dengan semangat oleh duo berandal sekolah.

" Jeno yang bayarkan? Diakan tuan muda calon pewaris." Sindir Renjun sudah melupakan masalahnya tadi, yang di sebut hanya mendengus lalu mengangguk terlalu hafal dengan keduanya yang sangat cinta gratisan.

" Baik, sudah diputuskan mari kita berpestaaa~~~~" Mark menatap Jeno sebagai isyarat dan kemudian berlalu mengikuti dua brandal manis yang kini bertingkah layaknya anak kecil.

Setelah berlalunya Mark dan dua bocah tadi Jeno kini mengalihkan perhatiannya pada Jaemin yang masih saja berdiri menatap gerbang sekolah yang masih tertutup rapat itu.

" Sampai kapan kau akan di sini dan menatap tajam bangunan itu?" Tanya Jeno membuat Jaemin menoleh.

" Entahlah, aku juga tidak tau."

" Lebih baik kita menyusul mereka, ayo." Ajak Jeno yang masih saja ditanggapi dalam diam, " Tenang saja, nanti kita akan kembali lagi kesini, kau juga tidak akan kehilangan dia hanya karena kita bersenang-senang sebentar. Daripada kau berdiri macam patung disini bukankah lebik baik sedikit melemaskan otot dulu?" Bujuk Jeno tanpa menyerah.

Jaemin sekali lagi melirik gerbang yang masih tertutup rapat itu sebelum akhirnya menganggukkan kepala dan berjalan beriringan dengan Jeno yang tersenyum puas.

.


.


.


.



Suasana mall nampak sangat ramai, banyak orang berlalu lalang yang menatap aneh tiga orang pemuda yang masih memakai seragam berdiri di depan pintu masuk game center.

Renjun sudah berdecak kesal, kaki mungilnya sudah sangat pegal tapi tukang bayar yang tadi sudah berjanju masih belum menampakkan batang hidung mancungnya.

" Awas saja jika samoyed itu melarikan diri, sudah pasti akan ku gilas seluruh tubuhnya." Sungut Renjun kesal, Haechan sendiri matanya sudah jelalatan menatap seluruh stand makanan yang berada di sekitarnya hingga Mark kadang harus menyeretnya kembali ketempat mereka berdiri, karena saking semangatnya Haechan akan berjalan tanpa melihat kanan kiri.

" Sepertinya tidak perlu, lihat, dia sudah datang." Renjun menatap arah yang ditunjuk oleh Mark dan benar saja disana nampak dua pemuda dengan tubuh yang hampir sama tinggi tengah berjalan beriringan.

" Tuanmu sudah seperti pengawal Jaemin saja." Ujar Renjun yang diangguki setuju oleh Mark.


" Kenapa kalian belum masuk kedalam?" Tanya Jeno setelah tiba di sana, hal ini sontak saja membuat Renjun kembali naik pitam.

" Wah brengsek ini, kau tadikan berjanji untuk membayari semuanya lalu kau tidak muncul-muncul dan dengan entengnya kau bertanya? Wah meskipun uangmu banyak tapi sikapmu sangat minus." Cecar Renjun yang hanya dianggap angin lalu oleh si empu. " Lalu, temanmu itu kenapa?" Tanya Jeno menunjuk Haechan yang macam orang linglung dengan tangan yang di genggam erat oleh Mark.

☑️HUNTER NA🦋 [NOMIN ft JAEYONG]Where stories live. Discover now