10

8.2K 825 15
                                    


Angin yang berhembus kencang dan teriknya matahari yang menyengat kulit tidak mampu menganggu seorang pemuda yang kini tengah berada di rooftop sebuah gedung apartemen mewah, pemuda yang tak lain dan tak bukan adalah Jaemin itu sudah sejak tadi pagi berada di atas gedung dengan sebuah kacamata super juga sebuah penyadap dan pengendali kecil di tangannya.

Matanya awas sejak tadi menperhatikan salah satu ruang di gedung seberangnya, tak lupa untuk berjaga-jaga ia membawa softgun yang Jaehyun berikan sebagai hadiah tempo hari.

Laptop yang terbuka dan menampilkan data diri seseorang itu adalah data diri dari objek yang sedang pemuda manis itu amati sejak pagi. Hari ini ia mengatakan pada Minhee bahwa ia harus pergi ke teman lamanya dan mengurus sesuatu, Minhee yang tidak mau dianggap terlalu ikut campur itu hanya mengiyakan saja, hyungnya terlalu misterius.

Untuk sekolah, ia sudah menghubungi Renjun untuk mengijinkannya selama tiga hari, ia juga menitipkan keamanan adiknya itu pada Renjun dan Haechan yang sudah pasti di setujui oleh mereka.

Kembali lagi pada Jaemin yang kini kembali mencocokkan data yang di berikan Jaehyun dan juga data yang berhasil ia sadap. Dengan pertimbangan yang matang akhirnya penyadap kecil yang sedari berada di tangannya siap bekerja, dengan hati-hati Jaemin menerbangkan penyadap kecil berbentuk lalat itu mendekati seorang pria berusia empat puluhan yang terlihat sedang serius berkomunikasi dengan ponselnya.

" Aku sudah mengirimkan seluruh data mengenai bagian arsip kenegaraan sesuai yang aku ketahui, jadi sekarang giliranmu untuk membantuku bukan?"

Pria diujung sana nampak sangat tenang, ia bahkan tidak merasa curiga dan diawasi.

" Tentu, bukankah sudah menjadi kesepakatan kita sejak awal? Aku akan memberimu seluruh data dan informasi negara dan kau harus mau membantuku menyingkirkan putra perdana menteri kolot itu."

Jaemin mengeryit, ternyata tugas yang akan ia selesaikan tak segampang yang ia kira, banyak informasi tak terduga yang pria tua itu berikan.

" Ya, dan pastikan Lee Donghae dan keluarganya mendapat kehancuran itu."

Panggilan itu sudah terhenti, dan Jaemin kini menatap serius pada file yang berhasil ia dapatkan dari dunia hitam yang ia bobol.

" Menarik, kasus ini makin intens dengan makin banyak orang yang terlibat." Jaemin menatap tajam informasi di laptonnya, "Bagaimana bisa staff kepresidenan bisa mengenal mafia incaran FBI ini huh?"

" Tapi ngomong-ngomong, Lee Donghae ini siapa dan apa hubungannya dengan semua ini?" Tanya Jaemin entah pada siapa, ia nampak asing dengan nama yang berulang kali di sebut sebagai target oleh pria bernama Nam Sungjin itu.

" Terserah, tapi aku masih harus mencari data diri tentang pria satunya." Jaemin membereskan seluruh barangnya yang berceceran, ia tak lupa juga menarik kembali lalat penyadapnya. Jaemin merasa dia harus melepaskan pria ini dan akan kembali memburunya setelah membicarakan hal ini dengan Jaehyun.

" Anggota kepolisian ya? Aku harap kau akan memberiku hiburan, Kwon Hyurim."




.

.

.

.


Empat orang siswa yang tidak pernah bersinggungan itu kini terlihat selalu bersama, Lee Haechan yang biasanya sering mencari berbagai cara untuk memancing amarah dari bungsu Lee itu kini nampak duduk berdampingan dengan si target juga pengawalnya tak lupa sahabatnya.

Sejak mereka menghabiskan waktu bersama ketika menemani atau lebih tepatnya mengintili Jaemin kini mereka seperti sudah akrab dan akan menghabiskan waktu bersama, seperti pada saat ini. Keempatnya tengah makan siang bersama di kantin sekolah dan menjadi pusat perhatian.

☑️HUNTER NA🦋 [NOMIN ft JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang