15

6.7K 735 9
                                    

" Jeno, ada apa denganmu?" Taeyong menatap bingung adiknya, entah hanya perasaannya saja atau memang ada yang berbeda dari adiknya hari ini.

" Kenapa?"

" Sejak tadi hyung lihat kau nampak lebih bahagia, bahkan sorot matamu nampak lebih hangat." Seloroh Taeyong tidak mampu menahan gejolak penasarannya, Jeno yang kebetulan duduk di hadapannya hanya berdehem.

" Tidak ada apapun denganku." Taeyong nampak tak puas namun akhirnya memilih percaya saja.

Mark yang duduk di samping Jeno hanya melirik dua bersaudara Lee dalam diam, pikirannya masih melayang-layang tentang kejadian kemarin.

Sial, karena bocah tengik ini, aku selalu terbayang adegan yang tidak-tidak.- batin Mark bergidig.

" Oh ya, kemarin hyung lihat Jaemin keluar dari kamarmu dengan wajah merah sempurna, apa yang kalian lakukan?" Tanya Taeyong sembari melanjutkan makanannya, hari ini hanya mereka bertiga yang sarapan bersama, Donghae dan istrinya harus melakukan perjalanan bisnis ke Jepang dan akan kembali satu minggu lagi.

" Uhuk"

Taeyong menatap Mark yang tersedak dengan aneh sedangkan Jeno hanya tersenyum miring, ia tak bodoh menyadari bahwa Mark kemarin pasti melihatnya dengan Jaemin dikamar.

" Ada apa juga denganmu? Kenapa kau tersedak? Aku kan bertanya dengan Jeno." Cecar Taeyong mengulurkan segelas air putih pada Mark.

" T-tidak hyung, aku hanya kepikiran sesuatu tentang sekolah." Jawab Mark kikuk, Taeyong mengangguk dan kembali menatap adiknya dengan pandangan bertanya.

Jeno menghela nafas, " Tidak ada yang kami lakukan, aku hanya mengobati lukanya yang kembali terbuka." Jelas Jeno santai tak menyadari raut wajah Mark yang kini menjadi sangat aneh.

Mengobati kepalamu itu, kau malah meraba-raba dan menciuminya dengan sangat nafsu.- batin Mark menjerit.

" Ah untuk itu sampaikan pada Jaemin maafku atas Jaehyun ya." Jeno hanya mengangguk, ia sudah selesai sarapan dan bermaksud untuk kembali kekamar.

" Aku sudah selesai." Melihat Jeno yang sudah beranjak pergi Mark buru-buru menyelesaikan sarapannya dan menyusul sepupunya, " Aku juga sudah selesai hyung, aku duluan." Pamit Mark buru-buru, Taeyong menatap kedua bocah tadi dengan aneh.

" Ada apa sih?"









Pukul 17.20 Jeno berada di kamarnya, kini ia tengah memilih pakaian apa yang akan ia gunakan untuk pergi hari ini. Entah sejak kapan ia dan Mark menjadi dekat dengan Haechan dan Renjun, hingga merencanakan akan makan malam bersama di restoran.

Awalnya Jaemin yang juga diajak menolak karena beralasan akan ada acara, namun karena paksaan Haechan dan Renjun akhirnya si manis itu mau namun akan datang agak lambat untuk menyelesaikan urusannya dan mereka menyanggupinya.

Acara akan diadakan kurang dari dua jam lagi namun entah mengapa Jeno merasa bersemangat sejak jam empat tadi, bahkan ia sudah mandi dan sangat sibuk memilih pakaian apa yang akan ia gunakan nanti.

" Sial, kenapa aku seperti seorang gadis yang akan berkencan sih." Gerutunya kesal, maka dengan kondisi tubuh yang masih shirtless ia membaringkan tubuhnya telentang diatas kasur king size miliknya.

Otaknya kembali memutar ulang adegan kemarin tentangnya dan Jaemin membuat sebuah senyum mau tak mau terukir di wajahnya yang biasanya dingin.

" Ah, Na Jaemin benar-benar." Gumam Jeno tak habis fikir.

☑️HUNTER NA🦋 [NOMIN ft JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang